Haruna dan Takao terlihat bingung dengan reaksi Yuza yang tampak marah pada Haruna karena gambar itu.

"Aku tidak mungkin salah!" bentak Haruna tidak mau kalah.

"TIDAK!! KAU PASTI SALAH!! DIA ITU ORANG YANG BAIK!" teriak Yuza masih teguh dengan pendiriannya.

"Yuza, kau mengenalnya?" tanya Takao memastikan perkataan Yuza barusan.

"Tentu saja! Aku tidak mungkin melupakannya, Yamada-san, orang yang selalu aku ceritakan pada kalian. Dia selalu membantuku dan memberikanku makanan yang layak saat aku dikurung, dia adalah orang yang baik, tidak mungkin melakukan semua ini!" Jelas Yuza yang masih tidak percaya dengan ingatan Haruna.

Sementara Yuza dan Haruna berdebat, Takao tetap diam. Dia kembali memutar ingatannya, mencoba mencari sesuatu yang dapat ia hubungkan dengan hal yang sementara mereka perdebatkan. Sekali lagi Takao melihat sketsa wajah yang digambar Haruna.

Wajah itu tidak asing, Takao yakin akan itu. Namun, dia tidak ingat pasti kapan dan dimana dia pernah bertemu dengan orang yang memiliki wajah itu. Takao sejenak memejamkan matanya, mencoba sekali lagi tenggelam dalam pikirannya, menggali setiap ingatan yang ada di kepalanya.

'Yamada.. Yamada.. Yamada..,'

”Yamada Souta... apa itu nama lengkapya?” tanya Takao tepat setelah dia mengingat satu nama.

Yuza langsung menatap Takao. “Bagaimana kau mengetahuinya? Aku saja sudah lupa nama lengkapnya.”

“Jadi, apa itu benar nama lengkapnya?” tanya Takao sekali lagi dan dibalas anggukan oleh Yuza.

“Berarti dia masih hidup.”

“Apa maksudmu?” tanya Yuza yang bingung. “Yamada-san tidak mungkin masih hidup, rumahnya sudah terbakar, aku bahkan bertemu dengan arwah neneknya, kita semua bertemu dengan beliau, kalian juga ada di sana, ‘kan?”

“Iya Yuza, tentu saja aku tidak akan melupakan itu.” Jawab Takao membenarkan pernyataan Yuza.

“Lalu bagaimana mungkin kau mengatakan dia masih hidup?” tanya Yuza meminta penjelasan.

Takao lalu mengambil ponsel Haruna dan mengetik ‘Yamada Souta’ di pencarian google. Setelah dia mendapatkan apa yang dia cari, Takao langsung menunjukkan itu kepada Yuza.

“Dia Yamada Souta, pria berusia diatas 25 tahun yang sekitar 2 tahun lalu ditangkap polisi karena ia adalah salah satu pecandu narkoba. Dia ditangkap di Tokyo, lebih tepatnya ditangkap oleh bawahan Ayahku, jadi aku tahu beberapa informasi tentangnya.”

Yuza tetap mendengarkan penjelasan Takao sambil terus membanca berita yang ada di layar ponsel Haruna.

“Dia tidak dipenjarakan karena dia bukan termasuk pengedar, justru dia mengaku dipaksa mengonsumsi obat-obatan itu oleh seseorang. Yamada Souta sempat menjalani rehabilitas, seingatku rehabilitasnya berjalan hampir 2 tahun."

Yuza masih diam mendengarkan penjelasan Takao. Dia ingin membantah, tapi fakta menunjukkan sebaliknya. Bagaimana mungkin seseorang yang sudah dia anggap malaikatnya ternyata telah mengambil jalan yang salah.

Sekali pun itu semua benar, kenapa orang yang selalu memperlakukan Yuza dengan baik justru membuat Yuza hidup dalam kesengsaraan selama bertahun-tahun?

"Yuza, apa dia adalah orang yang sangat baik padamu? Apa menurutmu dia menyayangimu?" tanya Takao sekali lagi, mencoba mencari tahu sesuatu yang dapat menghubungkannya dengan setiap petunjuk yang ada.

"Tentu saja, dia orang yang sangat baik."

"Kalau begitu, artinya semua ini terhubung." Ujar Takao membuat Yuza dan Haruna bingung.

'Curse Yuza' (END)Where stories live. Discover now