Malam itu pun dihabiskan Takao dengan menonton film horor.
***
Pagi pun tiba— atau lebih tepatnya sudah mau masuk siang hari, saat ini mereka sedang memakan makanan yang baru saja dimasak Takao.
Saat makan Yuza terus memperhatikan wajah Takao yang tampak sangat kelelahan. Bahkan setelah mereka membiarkan Takao beristirahat beberapa jam, wajah Takao masih terlihat kelelahan.
“Takao? Kau sakit ya?” tanya Yuza khawatir.
Takao hanya menggelengkan kepalanya dan menjawab, “Tidak, aku cuman kebanyakan nonton film horor semalam.”
Mendengar itu Haruna langsung tertawa. “Hahaha... Kamu kan penakut, ngapain nonton yang kayak gitu? Mau uji nyali?”
Takao memutar bola matanya kesal. Dia ingin membantah Haruna, tapi tidak mungkin ia mengatakan kepada Haruna bahwa alasan dia menonton film horor adalah karena cerita Haruna tentang si pelaku yang membuat dirinya terus kepikiran.
Ketika mereka selesai makan dan mulai membersihkan piring, ponsel Haruna tiba-tiba berdering menandakan panggilan masuk. Ketika ia melihat layar ponselnya, Haruna pun menyadari itu adalah panggilan dari detektif yang semalam mereka hubungi untuk menanyai kasus anak hilang 17 tahun yang lalu.
Dengan sigap Haruna langsung menyerahkan ponsel itu kepada Takao, dan Takao segera mengangkatnya.
Cukup lama Takao berbicara dengan detektif itu, sedangkan Haruna dan Yuza di belakangnya terus menunggu dengan wajah yang cemas. Tepat setelah Takao memutuskan panggilan itu dia langsung menuju ke arah Yuza dan Haruna.
“Haruna bagaimana sketsa pelakunya?” tanya Takao langsung kepada Haruna.
“Masih setengah, biar kulanjutkan dulu secepatnya.” Haruna melompat ke kamarnya dan mengambil kertas dan pensil untuk melanjutkan gambarannya yang sudah setengah jalan— dia mulai menggambar ketika Takao tertidur.
"Ada apa, Takao?" Yuza yang sejak tadi terlihat cemas.
"Aku baru dapat informasi kalau mayat yang ditemukan di makam Akiyama Vin adalah mayat dari seorang anak kecil dengan penyebab kematiannya adalah kehabisan oksigen dan terdapat luka di sekujur tubuhnya karena benda tumpul dan kepalanya yang terbentur sesuatu yang keras, dan lagi tidak ada tanda-tanda bahwa mayat itu mati karena kebakaran.”
Yuza langsung kaget ketika mendengarkan penjelasan Takao. "Apa artinya, itu adalah mayat Kei dan adikku, Vin masih hidup?"
“Iya, tapi ni hanya hasil analisis singkat dari pakar osteologi yang mereka panggil ke makam adikmu, penelitian masih akan dilakukan lebih lanjut, tapi untuk sekarang kita harus memegang fakta ini untuk menangkap pelakunya.”
Yuza tertunduk, ia mendengar penjelasan Takao tapi tidak benar-benar memikirkannya. Yang ada di pikiran Yuza saat ini hanya Vin. Itu artinya ada kemungkinan Vin masih hidup, tapi dia juga takut jika adiknya saat ini sedang berada di tangan pelaku.
'Vin, bertahanlah sebentar lagi, aku pasti akan menyelamatkanmu.'
***
Setelah beberapa menit, akhirnya Haruna selesai menggambar sketsa wajah pelaku dan langsung memperlihatkannya kepada Yuza dan Takao.
“Aku hanya menggambar detail yang aku ingat saat kejadian di malam itu, aku tidak tahu bagaimana wajahnya sekarang, tapi semoga ini dapat membantu."
"Tidak apa, setidaknya kita punya gambarannya, terimakasih Haruna." Balas Takao sembari mengambil gambar yang diserahkan Haruna padanya.
Saat Takao membalikkan gambar itu, Yuza terlihat sangat kaget. Matanya membulat seakan tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
"Tidak mungkin, kau pasti salah, cepat gambar lagi!" perintah Yuza pada Haruna.
YOU ARE READING
'Curse Yuza' (END)
Mystery / ThrillerNamanya adalah Yuza, mereka menganggapnya kutukan, semua itu karena siapapun yang mendekatinya akan MATI.
Part 25
Start from the beginning
