11 - Broken

942 115 18
                                    

Waktu berjalan begitu cepat bagi Albus. Sekarang sudah memasuki bulan Februari dan seharusnya Albus sudah terbiasa tanpa kehadiran Alisha lagi. Namun nyatanya tidak semudah itu. Terlalu sulit melupakan seseorang yang sudah menjadi sumber kebahagiaanmu yang lama kau cari-cari, tahu.

Albus hanya bisa menghela napas keras saat melihat tanggal yang tertera di kalender kamarnya. 14 Februari. Hari Kasih Sayang.

Bullshit, pikir Albus.

Rasanya dia ingin tidur seharian dan tidak keluar dari kamar daripada harus menyaksikan semua adegan lovey-dovey yang terjadi di seantero kastil. Hanya angan-angan, tentu saja, karena hari ini dia punya kelas pagi dan siang. Yang berarti, selamat! Tiket gratis menuju dunia percintaan milik orang lain.

"Albus!" panggil Scorpius dari daun pintu. Cowok itu sudah rapi sambil membawa sebuah buku di genggamannya.

Albus melirik sahabatnya sekilas sebelum mengangkut seluruh peralatannya hari ini. "Kau bisa keluar lebih dulu, Scorp. Aku akan menyusulmu."

Scorpius tersenyum lebar. "Oke! Bersemangatlah sedikit, Albus. Hari ini adalah hari penting untuk semua orang," katanya sebelum benar-benar pergi.

"Semua orang yang memiliki kekasih," gumam Albus, menyahuti ucapan Scorpius tadi sebelum menyusul Scorpius di luar.

Hari ini Scorpius terlihat lebih bersemangat daripada biasanya; asumsi Albus, ini semua karena sepupunya sendiri, Rose Weasley. Mungkin mereka sudah berpacaran? Atau mungkin Scorpius mendapatkan sesuatu dari Rose? Tidak ada yang tahu, atau setidaknya belum. Scorpius juga belum menunjukkan tanda-tanda kalau ia ingin membagikan kebahagiaannya.

Baru saja memasuki wilayah ramai di Hogwarts, kedua mata Albus sudah disuguhi dengan pemandangan beberapa pasang kekasih yang asyik sendiri. Serius, Albus hampir berteriak, "ini tempat umum!!" tapi untungnya kesadaran Albus kembali sebelum hal itu terjadi.

"Albus, ayo berjalanlah lebih cepat!" kata Scorpius, masih dengan semangat yang sama. Cowok itu menarik lengan Albus supaya berjalan di sisinya.

Albus mengeluh sendiri. "Ah, aku tidak ingin masuk kelas hari ini."

Scorpius melirik Albus. "Kenapa? Hari ini ada kelas bersama Profesor Longbottom! Pasti akan seru."

"Nope," balas Albus lemas.

"Oh iya, kau akan memberikan apa kepada Alisha? Maksudku, memang sih biasanya perempuan yang memberikan sesuatu di Hari Kasih Sayang, tapi tidak ada salahnya kan?" tanya Scorpius penasaran. Merasa tak mendapatkan jawaban yang diinginkan, Scorpius menghentikan langkahnya. Albus ikut berhenti, kemudian menatap Scorpius bingung.

"Kenapa?" tanya Albus.

"Aku tahu hubunganmu dan Alisha sedang tidak baik, tapi serius kau tidak mau memanfaatkan kesempatan ini?"

Albus mengerjapkan matanya beberapa kali. "Mate—"

"Pikirkan lagi, Albus. Toh kalian masih berteman," potong Scorpius, lalu menepuk-nepuk pundak Albus sebelum merangkul cowok Potter itu dan kembali berjalan.

[+]

Ucapan Scorpius terus terngiang-ngiang di kepala Albus hingga kelas hari ini hampir berakhir. Sejujurnya Albus tidak punya rencana apa-apa. Begini, kalau Albus benar-benar akan memberikan Alisha sesuatu di Hari Kasih Sayang ini, dia bisa membeli beberapa cokelat dari Holler bersaudara. Mudah saja, tapi yang menjadi masalah adalah keadaan. Dia sudah tahu batasannya — Alisha butuh jarak. Kalau ia mendekat, hubungan mereka bisa semakin memburuk.

Oke, dia memang bersama Alisha sepanjang liburan. Tapi mereka hanya bicara ketika keadaan mendesak. Tidak lebih. Oh, atau mungkin bisa ditambah dengan kejadian saat Alisha mengigau, tapi itu hanya terjadi sekali. Selain itu, mereka sama-sama canggung.

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: May 31, 2020 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

FirstDonde viven las historias. Descúbrelo ahora