Part 12 : Vania ❤️

6.6K 270 1
                                    


Hola aku kembali hehe.. Lagi baik jadi update lagi.
Happy reading jangan lupa vote ya

••••••

Setelah gerald dan daniel berbincang akhirnya mereka menyudahi perbincangannya dengan cara berpisah. Daniel pergi menuju lapangan untuk mengarahkan mahasiswa baru yang sebentar lagi akan resmi menjadi siswa di kampus Oxford.

Sedangkan gerald pergi ke stadion baseball Untuk menenangkan pikiran setelah apa yang dia rencanakan dengan daniel tadi. Tapi bukannya tenang gerald malah tambah kepikiran karna yang akan direncanakannya ada di depan mata, vania.

Vania memakai baju hitam dengan garis putih di area lengan, celana hitam lejing dan sepatu converse sembari diikat rambutnya dengan gaya ponytail, hanya saja ada yang berbeda. Kemana kacamatanya?

Gerald memperhatikan vania yang hendak melempar bola kearah boneka lawan, dengan senyum yang mengembang gerald mengambil iphonenya dari saku celana jeansnya dan mulai memotret vania yang hendak melempar. Uh she so candid, batin gerald.
(Foto vania di mulmed yak)

Saat hendak mengambil gambar yang kedua kali, gerald malah tertangkap basah oleh vania. Dengan tampang terkejut vania mencoba mendekati gerald yang masih memegangi iphonenya dengan so cool.

"Gerald!. Kenapa kamu disini?" Tanya vania kaget.

"Suka suka aku lah! Mau protes hmm?" Jawab gerald ketus."kamu ngapain disini? Bukannya harusnya km di lapang ya? Oh kamu kabur ya? Dan kacamata! Mana kacamata kamu? Mau sok cantik hm?" Tanya gerald panjang.

"Nanyanya satu satu! Sabar. Aku disini karna.. Emm itu karna.."." Karna kamu trauma yang kemaren sama Brian?" Gerald memotong.

"Iya salah satunya itu. Dan juga karna ini tempat nyaman buat ngeluapin amarah. Buat kacamata emm sebenernya ketinggalan di rumah, jadinya kurang jelas" kata vania berbohong. Vania memakai kacamata hanya kedok belaka, karna dulu vania pernah hampir dilukai oleh kekasihnya karna kecantikan vania.

"Oh. Yu ikut gue" kata gerald sembari menarik pergelangan tangan vania menuju mobil lamborghininya.

"Mau kemana? Gamau ah lepasin!" Bantah vania kekeuh.

"Yaelah gue gaakan nyulik. manja! Ikut aja gausah banyak omong" jawab gerald keras.

"Tapi.. Mau kemana?"

"Bawel! Ikut aja. Lo kan pacar gue" kata gerald sembari menyeringai.

"Idih! Sejak kapan? Itu cuma boongan dirumah. Lagian siapa yang mau pacaran sama Bad Boy kaya kamu gerald" kata vania pasrah.

"Ikut gue aja! Lama"

Tak lama mereka berjalan mengelilingi jalanan london akhirnya gerald memarkirkan mobilnya di salah satu gedung yang bertuliskan " Britanny Glasses " yaitu salah satu merk terkenal untuk kacamata. (Bayangin aja ya hehe)

"Kita ngapain disini?" Tanya vania bingung.

"Beli kacamata buat lo. Ayo masuk" kata gerald sembari turun dari mobilnya.

Mereka pun turun dan mulai memasuki toko kacamata tsb. Saat masuk vania tercengang akan susana toko yang sangat glamour dan dipenuhi kilauan emas dan berlian.

"Kita ke paman gue ya" Gerald memecahkan ketercengangan vania akan toko kacamata ini.

Gerald membawa vania menaiki lift untuk menuju ruang pamannya  yang tak lain adalah pemilik toko kacamata ini.

"Ini toko paman gue. Dulu toko ini gakaya gini, tapi semenjak paman gue nyuruh gue belajar buat bikin sesuatu yang indah dan berharga akhirnya inilah toko kacamata yang penuh emas. Dengan bantuan papa toko ini jadi maju." Jelas gerald panjang lebar.

[ Side A ] : My Love Is Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang