Mereka pernah sekali membicarakan itu kepada Yuza sambil terus terisak. Ya, mereka adalah orang-orang baik yang  selalu memberikan makanan yang layak dan selalu menghibur Yuza setiap kali mereka berkunjung ke kediaman Akiyama untuk bekerja.

Yuza sangat senang saat mendapatkannya, ia tidak selalu hanya makan kuah sup saja, melainkan makanan yang lebih layak. Kadang Minami akan menangis saat melihat keadaan Yuza, ia sangat sedih. Sedangkan Yamada, dia memanglah pemuda yang halus, tetapi ia sangat kesal saat melihat seorang anak seperti Yuza diperlakukan seperti itu.

Dia selalu mengatakan sumpah serapah pada orang tua Yuza di depan Yuza sendiri. Yuza ingin menghentikannya, tapi ia merasa tidak enak hati jika harus menegurnya, pasalnya Yamada sudah sangat baik kepada Yuza.

"Yuuu, jangan melamun!" Tegur Kei membuyarkan lamunan Yuza.

"E-eh, Kei? Sejak kapan kau disini?" tanya Yuza bingung.

"Dasar Yuu, terlalu serius melamun sampai tidak menyadariku."

"Maaf-maaf." kata Yuza sambil terkekeh pelan.

Di samping mereka sudah ada Fujita Mito dengan nampan yang di atasnya ada beberapa cemilan kecil yang baru saja ia buat, dan 2 gelas minuman yang cukup menyegarkan. Satu untuknya dan satu lagi untuk Yuza—setelah tahu Kei adalah hantu, dia tidak lagi membuatkan sesuatu untuk Kei, karena Kei juga tidak akan meminumnya.

Wanita itu lalu meletakkannya di atas meja, kemudian duduk di kursi tunggal di sebelah kiri Yuza. Kei sendiri duduk di pegangan kursi itu.

"Terimakasih Fujita-san." Ucap Yuza tulus.

Fujita Mito tidak merespon perkataan Yuza, ia terlihat sedang memikirkan sesuatu, dan juga terlihat sangat cemas. Padahal tadi sebelum dia ke dapur, raut wajahnya tidak seperti itu.

"Fujita-san? Ada apa?" tanya Yuza khawatir. Tidak ada jawaban. "Fujita-san?" Yuza lalu menyentuh bahunya, dan akhirnya ia berbalik menghadap Yuza. "Apa ada yang sedang kau pikirkan? Kau terlihat sangat cemas." tanya Yuza lagi.

"T-tidak ada," jawab Fujita-san gugup.

"Tapi-"

"Tenang saja, tidak usah dipikirkan, itu bukan masalah yang besar, kan Fujita-san?" ucap Kei yang tiba-tiba sudah berada di samping wanita itu.

"I-iya, tidak usah dipikirkan. Lebih baik ayo makan cemilannya, mumpung masih panas."

Bagi Yuza, Fujita Mito dan Kei saat itu seperti tengah menyembunyikan sesuatu, tapi apa itu? Yuza tidak pandai membaca ekspresi orang seperti Takao, jadi untuk saat ini dia hanya diam dan memakan cemilannya tanpa memikirkan hal yang terlihat sedang membebani pikiran wanita itu.

***

Pagi pun datang, mereka bersiap-siap untuk pergi, Yuza sendiri mengatakan kalau ia tidak perlu tidur lagi, jadi mereka segera berpamitan kepada Fujita Mito. Mereka sempat ditawarkan untuk sarapanm pagi, tapi mereka menolaknya dengan halus, takut jika nanti mereka ketinggalan kereta pertama di pagi itu.

"Terimakasih untuk semuanya Fujita-san, kami akan terus mengingatnya." Ucap Haruna halus lalu membungkukkan badannya diikuti Takao, Yuza, dan Kei.

"Senang sekali bisa membantu kalian, aku juga sangat berterimakasih pada kalian, akhirnya aku tidak lagi hidup di dalam ketakutan dan penyesalanku." Jelas Fujita Mito kepada mereka.

Saat mereka mau membalikkan badannya, Fujita Mito kembali mengatakan sesuatu, "selamat tinggal semuanya, waktunya sangat sedikit, tapi aku sangat senang bisa bertemu dengan kalian. Kalian adalah anak-anak yang baik, kalian akan mempunyai masa depan yang cerah. Terimakasih sudah mau datang mengunjungi dan menghibur wanita tua sepertiku. Sesekali lhatlah masa lalu kalian berempat untuk memecahkan masalah yang akan kalian hadapi di masa sekarang maupun masa depan."

'Curse Yuza' (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang