42- Happy End

3.3K 201 23
                                    

Mizuki's POV 

Angin sejuk menerpa wajahku saat aku buka jendela kamarku. Kuhirup udara segar dari luar. "Udara pagi memang terasa segar" gumamku sembari menatap taman kecil yang berada tepat didepan jendela kamarku.

Aku langsung bergegas membereskan rumah'nya'. Walaupun sekarang aku tinggal seorang diri disini. Aku tetap tidak pindah kemanapun. Karena sekarang rumah ini adalah tanggung jawabku.

Aku membersihkan kamar, ruang tamu, dapur, dan halaman depan. Butuh banyak waktu untuk membereskan rumah ini. Karena kalian tahu kan rumah ini cukup besar. Dan aku membersihkannya seorang diri.

Jika ditanya.
'Kenapa tidak menyewa ART (Asisten Rumah Tangga) ?"

Jawabannya karena aku ingin mengerjakan semuanya sendirian karena rumah ini sudah menjadi tanggung jawabku.

Setelah selesai membereskan rumah, aku langsung mandi dan bersiap untuk bekerja.  Aku harus bekerja paruh waktu disebuah supermarket. Walaupun Aoi selalu berusaha memberiku uang. Tetap saja aku menolaknya karena aku tidak mau merepotkan dia lagi.

Sekarang aku sudah sampai di tempatku bekerja.
"Selamat pagi mizu.." sapa yuri. Ia bekerja dibagian kebersihan.

"Selamat pagi yuri.." ucapku membalas sapaannya.
Aku langsung bergegas memasuki ruang ganti. Dan mengganti bajuku menjadi sebuah baju bewarna merah dengan garis kuning dipinggirnya. Inilah bajuku, sebagai seorang kasir.

"Mizu, mau sarapan denganku?" Tanya seorang wanita berambut panjang bewarna hitam. Ia adalah Hina. Dia bekerja dibagian pengecekkan barang.

"Ah tidak terimakasih, aku sudah sarapan tadi" jawabku bohong sembari tersenyum. Aku belum sempat sarapan sejak tadi pagi.

"Oh begitu baiklah.. aku akan kebelakang dulu.." ucapnya yang kini telah mengilang dari hadapanku.

seorang wanita menggendong bayinya meletakkan sebuah susu kaleng dan satu pak popok bayi dimeja kasir.

"Apa anda ingin menambah belanjaan lagi?" Tanyaku sembari mengeluarkan fakesmile.

"Tidak.. ini saja" jawabnya.
Aku mengangguk pelan dan mentotal belanjaannya.

"55 ribu" ucapku.

Wanita itu mengambil belanjaannya setelah membayarnya.

♥♣♦

Kulirik jam tanganku.
"Jam lima sore" gumamku.

Aku langsung berjalan kearah ruang ganti dan mengganti pakaianku menggunakan pakaian yang tadi pagi kupakai.

"Sudah mau pulang?" Tanya Yuri yang sedang mengepel lantai.

"Iya.. aku pulang dulu.. bye.." Yuri membalas lambaian tanganku. Akupun langsung bergegas pergi.

Dan sampailah aku disebuah rumah sakit.
Aku memasuki sebuah kamar  bernomor 304.

"Selamat sore nona mizuki, anda selalu tepat waktu ya.." ucap seorang suster yang sedang membereskan kamar itu.

"Selamat sore.. ya begitulah.. jadi bagaimana keadaannya sus?" Tanyaku sembari meletakkan tasku ke sofa.

"Kedaannya masih sama seperti biasanya. Detak jantungnya masih lemah." Jawab suster itu.
"Kalau begitu saya permisi dulu"

Aku hanya mengangguk. Suster itu telah meninggalkan kamar ini. Disini, tinggalah aku dan calon suamiku. Itupun jika ia sudah sadar.

My Boyfriend Is YANDERE??!! [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang