11- Ino

3.8K 324 10
                                    

"Nona, ada yang bisa saya bantu" ucap ino membungkukkan badan.

"Sudah kubilang kan. Panggil aku mizu.. berhenti memanggilku nona" kataku tegas

"Maaf, no- ah maksudnya mizu" jawabnya

"Nah bagus"

ino sekarang tinggal berasamaku, aku yakin aoi yang menyuruhnya. Tapi jika kutanya, dia tidak pernah mau menjawab.
Mata ino selalu dingin. Hampa tanpa cahaya, seperti mata riku.
Aku berharap bisa membuatnya berubah.

"Mizu.." lamunanku menghilang.

"Ah iya.. ino kau tidur bersamaku ya" kataku

"Aku tidur disofa saja"

"Tidak tidak kau harus tidur bersamaku" paksaku

"Baiklah no-- mizu"

"Hahah bagus. Ayo kita masak" ajakku

"Ayo no-- ukh mizu"

"Yosh "
Walaupun dia masih belum terbiasa memanggilku mizu.

"Ino.. berapa umur mu?" Tanyaku membuka pembicaraan.

"15" jawabnya

"Hm.. anak SMA ya, ino tidak mau sekolah?"

"Tidak, tugasku hanya menjagamu" tegasnya lagi

Yah dia memang orang yang kaku.
Ino memiliki rambut seputih salju. Dia memakai pita hitam. Dan.. aku baru sadar akan sesuatu.

"I-ino. Kau membawa pedang?" Tanyaku kaget. Aku baru sadar, dari tadi dia membawa pedang.

"Iya, hanya untuk jaga-jaga" ucapnya santai.

"Kau bisa memakainya?" Tanyaku lagi

"Tentu saja, apa mizu butuh bukti?"

"Eh.. tidak tidak, aku percaya padamu kok"

"Baguslah kalau begitu"

Kami sedang berada didapur. Memasak untuk makan malam.

"nah.. akhirnya selesai!" Teriakku senang.

"Aku lapar" kata ino dingin.

"Hahah iya aku juga,"

Kami duduk berhadapan untuk menyantap sup buatan kami.

Saat sedang enak makan. Terdengar suara aneh dari luar membuat ino langsung waspada.

"Ino sudahlah, mungkin itu hanya kucing liar" kataku menenangkannya.

"...." tanpa menjawab, ino berjalan kearah pintu keluar.

"I-ino" aku mengikutinya dari belakang.

Ino membuka pintu keluar, ia keluar dan...

Trangg...

Dua pedang saling berbenturan.
Seorang memakai topeng hitam menyerang ino, untung ino langsung menangkisnya.

"Ino!" Teriakku histeris.

"Mohon anda tetap disana! Biarkan aku yang mengurusnya" kata ino berwajah serius.
Ino tampak mengerikan.

Author's POV

Angin malam yang berhembus dingin menusuk kulit mizu.
Wajahnya telah berubah, menjadi pucat pasi.

Dia tidak tau harus bagaimana untuk membantu temannya.

"Ino hati-hati!" Teriaknya berharap temannya selamat.

"..." ino terus menangkis serangan pria bertopeng itu.
Serangannya sangat cepat dan kuat. Membuat ino kewalahan.

My Boyfriend Is YANDERE??!! [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang