18- Kebenaran (?)

2.7K 254 30
                                    

"Mizuki, saya sudah menyelesaikan tugas dari anda" ucap Ino setelah memasuki kamar

"syukurlah kalau begitu" kata mizuki menghampiri ino.

"Duduklah" kata mizuki lagi

"Terimakasih" ino langsung duduk didekat mizuki.

"Riku bilang, dia sedang ada urusan. Jadi kita aman " kata mizuki

"Baguslah. Um begini mizu, apa anda tau tentang keluarga kazehaya?" Kata ino memulai

"Tidak tau sama sekali"

"Begini. Dahulu keluarga kazehaya memiliki hubungan kerjasama yang baik dengan keluarga anda, tachibana. Tapi ada suatu tragedi. Yang menyebabkan retaknya hubungan mereka"

"Tragedi? Tragedi apa?" Tanya mizuki penasaran

" salah seorang karyawan dari perusahaan kazehaya telah mencuri laporan penting dari TG. Ayah anda yang waktu itu menjadi direktur, sangat marah. Dia langsung memutuskan hubungan kerjasama. Dan memblokade semua jalan perusahaan kazehaya membuat perusahaan itu bangkrut."

"Ti-tidak mungkin. " kata mizuki tak percaya

"Itulah kebenarannya mizu, saya mendapatkan informasi ini dari salah seorang karyawan perusahaan kazehaya dulu"

"La-lalu, apa yang terjadi selanjutnya?"

"Um.. saya ragu untuk menceritakannya kepada anda" kata ino

"Ceritakan ino. Aku ingin tau kebenarannya" paksa mizuki

"Ini berkaitan dengan masalalu tuan riku,"

"Riku? " wajah mizuki langsung berubah pucat.

"Ayah tuan riku, kazehaya riu. Dia mengalami stress berat. dia membunuh istrinya sendiri. Kemudian..." potong ino ragu

"Kemudian?"

"Tuan riku membunuh ayahnya saat mengetahui ibunya meninggal. Malam itu kazehaya riu membunuh istrinya dan kemudian kazehaya riku membunuh ayahnya"

"A-apa" mizuki terkejut bukan main. Dia hanya bisa menelan ludahnya.

"Tuan riku hanya di rehabilitasi karena waktu itu dia masih dibawah umur. Kemudian dia dibebaskan tanpa bersyarat dan semua kasus hukumnya telah dihapus. Saya yakin kakaknya lah yang membebaskannya dan menghapuskan semua kasusnya" kata ino

"Ino darimana kau mendapatkan semua cerita ini? Apa benar riku membunuh ayahnya sendiri? "

"Saya yakin cerita ini benar. Karena saya mendapatkannya dari orang yang terpercaya. Sangat sulit untuk memdapatkan informasinya. Lagipula jika kazehaya kuroriku sampai tau, saya pasti akan dibunuhnya"

"Maaf ino melibatkanmu dalam masalah seperti ini. Tapi tenang saja. Aku pasti akan melindungimu."

"Terima kasih nona. Tapi saya akan baik-baik saja. Yang sekarang dalam ancaman adalah nona sendiri" kata ino berwajah serius

"Ma-maksudmu? Aku tidak mengerti" tanya mizuki

"Anda sudah tau sebab kehancuran keluarga kazehaya bukan. Karena itulah, kazehaya kuroriku berusaha membalaskan dendamnya pada anda. Selama ini tuan aoi selalu mengawasi anda. Berusaha menjauhkan anda dari keluarga kazehaya. Tapi kami gagal melindungi anda. Karena pada akhirnya anda malah berpacaran dengan adik kuro" kata ino panjang lebar.

"Jadi, lelaki kemarin itu.... Kakak riku,... seorang yang berusaha membunuhku?"

"Apa?! Kemarin ?! Kuro kemari??" Tanya ino terkejut.

"Iya.. tapi tak lama riku datang, jadi aku selamat"

"Sepertinya mereka sudah mulai bergerak. O iya mizuki. dalang dari penyekapanmu waktu itu juga merupakan ulah kuro. Dia yang menyuruh pak tua itu untuk menyiksamu."

"Aku tidak terkejut. aku yakin dia membenci keluargaku bahkan aku. Umm ino, apa riku berada dipihak kakaknya?" Tanya mizuki

"Saya masih belum tau. Tapi sampai saat ini, tuan riku masih terus berusaha melindungi anda, ntah apa keputusan tuan riku nanti. Yang jelas kami akan selalu melindungi anda nona mizuki"

"Um.. terimakasih ino."

"Mizuki, sebaiknya kita segera meninggalkan tempat ini. Jika benar kuro sudah mengetahui lokasi ini. Nyawa anda bisa dalam bahaya"

"Tapi aku harus menunggu riku. Tidak mungkin kan aku meninggalkannya tanpa memberi kabar"

"Hm.. baiklah. Saya akan pergi sebentar, tuan aoi memanggil saya"

"Iya. Lagipula riku sebentar lagi akan kembali. Hati-hati ya ino"

Ino pun langsung mengangguk tanda dia mengerti dan segera keluar dari kamar itu.
Mizuki masih memikirkan cerita-cerita yang ino ucapkan.

'Apa yang harus kulakukan?'
Pikirnya dalam hati.

Pikirannya buyar saat dia sadar bahwa pintu kamar telah terbuka. Terkadang dia heran, kenapa orang-orang yang masuk kekamarnya tidak pernah mengetuk pintu dulu. Hal itu membuatnya sedikit jengkel.

"Kenapa bengong?" Tanya riku.

"Rahasia. Kenapa riku lama sekali?"

"Rahasia."
Riku menghampiri mizuki, dan duduk disampinya.

"Riku? Boleh aku bertanya sesuatu?"

"Silahkan"

"Um.. jika suatu saat aku pergi darimu, apa yang akan kau lakukan?" Pertanyaan mizuki membuat riku menatap tajam padanya.

Riku mendekatkan badannya dan mulai membisikkan sesuatu.

"Aku akan menangkapmu kembali. Dan membunuh orang yang berani membawamu pergi~" jawaban yang diberikan riku membuat mizuki mati kutu.
Sekejam itukah riku?
Pikir mizuki dalam hati.

"Riku, sebenernya kau orang seperti apa?" tanya mizuki

Riku masih terus menatap mizuki. Dia heran kenapa wanitanya bertanya sesuatu yang aneh.

"apa yang terjadi padamu? Kenapa menanyakan hal-hal aneh seperti itu?" Riku mulai mendekatkan wajahnya.

Mizuki refleks memundurkan wajahnya.

"Ma-maaf.."

"Yah tak apa. Aku akan menjawabnya" riku mendorong tubuh mizuki sampai jatuh ke kasur.

"Tidak! Riku" mizuki berusaha melepaskan genggaman riku yang kuat.

"Ini jawabannya."
Riku melumat bibir mizuki dengan kasar (?)
Tak lama dia mengeluarkan pisau kecilnya. Dan mulai menggoreskannya ke kulit mizuki.
Tentu saja mizuki meringis kesakitan. Tapi tak ada yang bisa dia lakukan. Riku terlalu kuat.

Semakin dalam goresan itu. Membuat mizuki semakin mengerti rasa sakit yang dirasakan riku selama ini.
Luka-luka itu seperti pesan. Pesan yang selama ini hanya dipendam oleh riku seorang diri.

Semakin lama mizuki merasakan sakit. Semakin dalam pula cintanya pada riku.
Dia gila ? Mungkin.
Mencintai karena disakiti adalah hal yang tak wajar.

Walaupun sakit. mizuki menikmati setiap goresan yang diberikan riku. Dia merasa aman saat bersama lelaki yang selama ini melukainya.

Semua kasur sudah basah berlumuran darah. Mizuki mulai kehilangan kesadaran.

'Tak akan kuserahkan kau pada siapapun~' bisikan tetakhir yang didengarnya. Sebelum akhirnya dia hilang kesadaran.

.
.
.
.
Tbc :*

Gomen telat update >=<
Harap maklum, tugas author banyak T^T

Semoga suka dengan chap ini >♡<
Terimakasih yang sudah
vote n coment :v

:3
Sankyuu

My Boyfriend Is YANDERE??!! [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang