45

139K 6K 145
                                    

"Ada apa Honey? Hal apa yang mengganggu pikiranmu?" Alda tersenyum menatap suaminya, wanita itu bahagia. Tapi ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.

"Maaf." Elvin mengerutkan dahinya, lalu sebuah sentuhan diberikan pria itu di pipi sang wanita.

"Untuk apa?" Alda menundukan kepalanya, sebulir air matanya menetes.

"Karena kamu tidak bisa menikah dengan Anna," serunya dengan suara tertahan. Dalam hatinya Elvin tertawa, bahkan air matanya ingin keluar.

Pria itu tersenyum, tangannya menyentuh dagu istrinya, membuat istrinya menatapnya, lalu tangannya yang lain mengertakan pelukannya. Mereka sedang tidur berhadapan di ranjang hotel, tanpa melakukan apapun. Hanya berpelukan saja sepanjang malam.

Bibir itu menyentuh bibir merah ranum yang menggodanya, tapi Elvin tau ia harus menjaga hasrtanya, pria itu tidak ingin menyakiti buah hatinya.

"Aku akan tetap menikah dengan Anna," ucap Elvin sesaat setelah melepas tautan bibir mereka.

Napas Alda tercekat, rasanya oksigen di sekitarnya menipis. Air matanya mengalir di pipinya.

Suara tangisnya memilukan, tangannya memulai memukul dada Elvin kuat dan kencang.

'Akkhh' ringis Elvin dalam hatinya, astaga pria itu baru menyadari, ia salah mengerjai wanita hamil, wanita yang memiliki hormon yang berubah-ubah.

"Kamu tidak mencintaiku! Kamu menikahiku, hanya karena tanggung jawab semata. Ceraikan aku sekarang! Biar Aku dan Maple beserta bayi dalam kandunganku pergi, kumohon." Air mata Alda mengalir semakin deras, isakannya semakin pilu membuat hati Elvin ikut sakit, lebih sakit dari apapun.

"Tidak akan Anna, kamu cintaku, Kamu Anna ku," seru Elvin.

Tangis Alda terhenti, "Aku bukan Anna!" Lalu wanita itu bangkit dari ranjang, wanita pergi meninggalkan Elvin.

Elvin menggeram kesal, astaga Annanya pergi. Dengan secepat kilat Elvin menyusul Alda.

"Anna jangan pergi." Elvin menahan kedua bahu wanitanya.

"Aku bukan Annamu!" Elvin membalikan tubuh Alda, tubuh mereka berhadapan.

Elvin menyingkirkan anak rambut Alda, ia memaksa Alda untuk menatapnya.

"Tatap aku honey, kamu Anna ku. Adiknya Valdo yang hilang, kamu Annastasya Keyvalda Jefferson." Alda mengelengkan kepalanya.

"Tidak mungkin! Aku hanya anak panti!" Teriaknya, Elvin frustrasi.

Dengan hembusan napas panjang, "Kamu Anna, ini buktinya." Elvin memberikan sebuah kertas, Alda membaca ia menggelengkan kepalanya.

"Ini tidak mungkin..." gumamnya, masih menyangkal hasil DNA-nya dan Valdo masa, mereka saudara kandung.

"dan satu lagi ini." Pupil Alda membulat sempurna.

Tangannya bergetar mengambil kalung itu "Itu kalungku," seru Alda.  Wanita itu tersenyum, air matanya masih mengalir deras.

"Setelah melihat ini, kamu masih mau menyangkal?" Elvin mengambil sesuatu dari sakunya, pria itu menyatukan serpihan rangkaian huruf itu.

"Keyvalda..." isak Alda, Elvin memeluk Alda, pria itu tau kenyataan mengguncang jiwa wanita.

"Sstt... jangan menangis lagi, Anna." Elvin menuntun Alda untuk duduk di pinggir ranjang.

M (Aku, Kamu, Maple.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang