M 12 "Titisan setan kutub utara"

158K 7.6K 36
                                    

Dalam sekejap segelas air dingin itu berpindah membasahi tenggorokan Alda.

Entah sejak tadi pagi ia terus bersuara keras sehingga tenggorokanya menjadi kering itu disebabkan. Emosinya yang terus terpancing untuk diluapkan.

Setelah kejadian tabrakan itu,
Ia dan Hasel melanjutkna membersihkan ruangan devisi keuangan.

Ia bertemu dengan manajer yang terus merayunya untuk dijadikan simpanan.

Ditambah lagi beberapa pegawai laki-laki di devisi itu, terus mengajaknya untuk pergi sekedar dinner.
Bagi Alda itu bukan sekedar tapi ujung-ujungnya berakhir di ranjang.

Entah apa yang dipikirkan.
Mereka padahal ini masih pagi.
Alda sangat membenci tipe lelaki seperti itu, entah sampai kapan Ia akan bersikap dingin dengan pria.

Sahabatnya saja sudah menyerah menjodohkan Alda, dengan teman dan rekan bisnisnya, namun dari semua sama sekali tidak menarik bagi Alda.

Alda ngatur napasnya yang mulai tidak beraturan deru jantungnya masih sama. Emosinya belum redah, hanya satu hal yang dapat melenyapkan emosi Alda hanya dengan melihat buah hatinya saja.
Emosi Alda langsung berubah, menjadi senyum yang menyejukan bagi yang melihatnya.

Alda mempunyai cara untuk meredakan kobaran api Emosinya, dengan cara berhitung.
Ia pun mulai menghitung itu cara ampuh untuk melupakan Emosinya.

"1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,sebela......" acara berhitung Alda berhenti sebab ia mendengar ada orang yang meneriaki namanya.

"Alda! Kau disuruh untuk mememui Ms. Smith. Sekarang!" Alda mengenal suara cempreng yang meneriaki namanya.

"Tidak usah teriak-teriak Hasel! Ini bukan hutan dan tebing curam," Hasel tersenyum tanpa dosa membuat Alda mendengus kesal.

"Tapi untuk apa Ms. Smith memanggilku?"

"Mungkin kau akan dipecat, setelah insiden tabrakan dengan CEO hot itu," ucap Hasel tanpa ia sadari.

Alda menaikan sebelah alisnya mendengar ucapan Hasel.

"Dengan CEO hot? Apa mata Hasel bermasalah? CEO itu bukan hot melainkan dia titisan Setan kutub utara" batin Alda.

"Hasel Aku tidak akan pernah dipecat okey dan satu lagi dia bukan CEO hot melainkan titisan Setan kutub utara MENGERTI!" Hasel melongo mendengar ucapan Alda.

"Al memang ada setan di kutub utara? setahuku disana hanya ada beruang kutub." sekarang Alda yang melongo mendengar ucapan Hasel.

"Pletak," Alda menjitak kening Hasel.

"Aaaww, kenapa kau menjitak keningku?Aku kan benar di kutub utara itu hanya ada beruang kutub bukan setan. Alda!" Teriak kesal Hasel.

Alda memutar bola matanya, ia sangat malas meladeni Hasel yang tingkat polosnya yang sudah mencapai tingkat siaga.

Memang ada tingkat kepolosan? Dasar Alda!

Hasel yang ingin berbicara namun dengan cepat Alda mendahuluinya.

"Hmmm... Kalau begitu aku mau menemui Ms. Smith dulu. Satu lagi tolong bawakan Manajer keuangan satu kopi pahit." Alda menyerahkan tugasnya pada Hasel, sebenarnya Maneger itu tidak meminta kopi pahit, namun sekali-sekali Alda ingin mengerjainya.

"Baiklah, satu kopi pahitkan?" Alda menganggukan kepalanya dan langsung pergi menuju ruangan HRD dengan menahan tawanya.

Alda membayangkan wajah Manajer itu jika tau kopi itu pahit "hahaha pasti lucu," gumam Alda tapi Ia merasa kasian juga terhadap Hasel yang akan disemprot habis-habisan.

M (Aku, Kamu, Maple.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang