"Jadi, aku dan dia?"

"Memang sudah berjodoh nak"

"Mommy..."

"Hm?"

"Bisa mommy tolong aku?"

"Tolong apa?"

"Tolong jangan izinkan dia kesini mom. Suruh dia untuk tetap disisiku"

"Akan mommy lakukan. Dia tidak akan mommy izinkan kesini sebelum kamu mengizinkannya begitu pula kamu. Ini adalah kali terakhir kamu ada disini oke?"

Tina mengangguk dia memeluk erat ibunya. Sangat erat, karna pelukan itu akan menjadi yang terakhir  baginya

....

"Nick?" Panggil Tina saat Nick sudah tidak ada di kasurnya. Justru Tina lah yang kini tidur di kasur Nick. Tina segera berlari keluar dan saat dia membuka pintu, Leah memintanya untuk bersiap dengan pakaian yang ada di atas ranjang di kamarnya

Jadilah Tina bersiap dengan pakaian yang disediakan, sebuah dress selutut berwarna baby pink dengan pita kecil. Rambutnya yang kini sebahu dia rapikan dan dia biarkan tergerai sebagian, dia hanya menguncir bagaian atas dari rambutnya

"Mari saya antar" ujar Leah

"Kak Leah, beritahu saja dimana ayahku dan yang lain?"

"Di ruang perpustakaan, seperti biasa"

"Apa Nick juga disana?"

"Iya"

Tina mengangguk dan melenggang pergi dan meninggalkan Leah di belakangnya. Tina melihat bibi Lis yang juga baru sampai di depan pintu itu. Bibi Lis tersenyum dan membungkuk hormat pada Tina membuat Tina risih dan akhirnya ikut membungkuk

"Mari masuk nona"

"Jangan begitu bibi Lis! Panggil saja aku Tina atau Kazehaya"

"Saya tidak berani nona"

Bibi Lis membukakan pintu sedangkan Tina merengut kesal. Tina segera duduk di sebelah ayahnya dengan wajah cemberut

"Ada apa?" Tanya Kazuto yang sudah hafal dengan tingkah anaknya

"Aku kesal daddy!"

"Justru karna itu daddy tanya ada apa? Karna, daddy sudah hafal semua tingkahmu itu"

"Semua orang disini jadi begitu kaku padaku! Aku tidak suka!"

"Semua orang?"

"Iya! Para pelayan, lalu, Ritsuka-san, bahkan Louisa juga! Tahu begitu lebih baik daddy jangan kesini saja!"

"Memang maunya daddy datang kesini?"

"Daddy!"

"Sudahlah jangan manja! Kamu ini masih saja manja"

Tina memilih diam. Matanya menangkap Nick yang kini duduk di dekat jendela tanpa berbicara satu katapun

"Apa daddy mau mengajakku pulang?"

"Apa maksudmu?"

"Jangan berpura-pura daddy! Aku tahu daddy akan segera membawaku ke London dan mengurungku di rumah tanpa mengizinkan aku keluar kemana pun"

"Tidak sayang, tidak akan lagi"

Mata Tina berbinar senang

"Sungguh?"

"Iya, tapi kita tetap pulang ke London"

Ucapan Kazuto membuat Tina melongo. Tina langsung memasang wajah muram

"Tak bolehkah aku tinggal disini saja? Maksudku di rumah lama kita. Rumah keluarga Katsuoka"

"Dengan siapa kamu disini?"

"Dengan daddy dan Annabeth?"

"Daddy harus mengurus kantor disana"

"Dengan pengawalku kalau begitu"

"Mereka sudah lalai menjagamu"

"Daddy!"

"Jangan memaksa Kazehaya!"

"Terserah Daddy kalau begitu"

"Tumben kamu menurut"

"Kapan kita pulang?"

"Sekarang"

Mata Tina membulat sempurna mendengar penuturan sang ayah

STEAL MY HEARTWhere stories live. Discover now