What The -

4.2K 204 1
                                    

"Ayo ke kamar kamu, ganti baju dan ambil barang-barang kamu" ajak Nick

Tina menggeleng

"Kamu gak harus melakukan ini. Aku gak apa. Sungguh"

"Gak! Gak ada lagi yang boleh nyakitin kamu!"

"Tapi kan, mereka-"

"Aku gak peduli!!!"

Tina mengkeret karna geretakan Nick. Efek dari kejadian yang menimpanya membuat mentalnya agak lemah sekarang. Nick tersadar karna melihat wajah Tina yang agak terkejut. Nick mengulurkan tangannya dan saat itu juga Tina tergenjit kaget tapi, tidak beranjak atau menepis tangan Nick. Tina hanya menutup matanya karna takut

"Maaf" ujar Nick lembut, tangan Nick mengusap pipi Tina

Nick mendekat ke arah gadisnya itu dan menarik sang gadis mendekat padanya. Nick memeluk Tina dengan penuh kasih sayang

"Maaf aku sudah membentakmu"

Tina mengangguk pelan. Nick merenggangkan pelukannya, kedua tangannya ia tangkupkan di pipi Tina

"Aku sudah pernah melakukan kesalahan satu kali dan aku harus membayar mahal untuk itu. Lalu, aku dengan bodohnya mengulangi kesalahan yang sama padamu dan aku hampir saja kehilangan kamu" Nick mengecup dahi Tina

"Aku tidak mau mereka menyakitimu. Jika kita tetap disini kamu akan ada dalam bahaya. Nenek tidak seperti musuh-musuh kita yang bisa dengan mudah aku kalahkan. Nenek adalah orang yang paling mengesalkan dan mengerikan yang pernah aku tahu"

Nick menunduk. Dia menyatukan keningnya dengan kening Tina, matanya menatap manik kecoklatan milik kekasihnya itu

"aku tidak mau hal buruk terjadi padamu. Karena itu, ayo kita pergi"

Tina mengangguk, dia keluar dari kamar Nick bersama dengan Nick tentunya. Mereka memasuki kamar Tina yang masih berantakan. Tina mengambil pakaiannya dan mengganti pakaiannya di kamar mandi. Setelah selesai Tina memasukan beberapa helai baju ke dalam tas

Duaarrr

Dor..dor..dorr

"Suara apa itu?" Bisik Tina

Nick segera keluar dengan tergesa, Tina mengikuti di belakang. Mansion besar Russelldy diserang oleh orang tak dikenal. Tina membantu Nick melawan beberapa orang yang mencoba menerobos masuk

"Louisa!!" Teriak Callysta

"Tina apa kamu melihat Louisa?" Tanya Callysta pada Tina saat mereka berpapasan

"Tidak nyonya. Saya akan mencari nona Louisa"

Seluruh orang di mansion Russelldy berusaha melawan para penyerang sambil mencari Louisa. Tina berada di dekat taman mendengar suara kuda yang meringkik

"Kuda?" Gumam Tina

"Ada apa?" Tanya Jeanne

Tina menggeleng. Tina sedikit curiga sebenarnya dan benar saja dugaan dan kecurigaan Tina terbukti

"Kakak!!!" Teriak Louisa kencang

Seseorang melepaskan kuda disana dan membawa lari Louisa dengan kuda itu

"Louisa!" Teriak Jeanne

Tina melihat seekor kuda berlari mendekat ke arahnya. Tina menarik tali kuda itu dan naik ke atas kuda yang kebetulan memang dipasang pelana karna Louisa tadi memang sedang naik kuda

"Hyaa..." Tina memacu kuda yang ia naiki, mengejar Louisa

Penculik itu membawa Louisa melewati pintu utama dimana hampir seluruh penghuni mansion berada

"Mommy!!!" Pekik Louisa

Semua orang melihat Louisa dibawa lari dan juga melihat Tina melintas dengan menaiki kuda mengejar Louisa

"I-itu-" ujar Lucy

"Bagaimana bisa?"

Tina memacu kudanya dengan cepat. Dia tidak peduli jika dirinya akan terjatuh dari kuda atau apalah itu. Yang terpenting keselamatan Louisa. Tina mendahului dan menghadang penculik itu

"Kembalikan dia!" Ujar Tina

"Apa katamu?! Mengembalikannya? Kau pikir aku sudah gila atau bodoh apa?"

"Cepat kembalikan!"

"Tidak! Harta berharga Russelldy ada di tanganku kenapa aku harus mengembalikannya padamu?"

"Jangan bercanda! Cepat kembalikan dia!"

Tina melihat Louisa sudah pingsan di atas sana. Tina menggeram

"Kembalikan dia dan akan aku berikan kau hal yang lebih berharga dari anak itu!"

"Apa yang mau kau berikan?"

"Aku"

"Pwahaha... Dirimu? Jangan bercanda hanya pelayan sepertimu tidak akan menguntungkan kami!"

Tina kembali menggeram. Saat ini Tina tidak menyadari jika seluruh majikannya berada di belakangnya dan menunggu saat yang tepat untuk menyerang

"Iya, aku. Aku menukarkan diriku untuknya"

"Apa untungnya buatku?!"

"Dia hanya anak seorang Russelldy, yang bahkan kekayaan Russelldy tidak akan menurun padanya. Aku menawarkan diriku padamu"

"Sombong benar kau! Memangnya kau pikir siapa dirimu?!"

"Putri tunggal keluarga Katsuoka!"

"Apa?"

"A-apa?" Bisikan keluarga Russelldy tertutup oleh suara terkejut penculik itu

"Iya, aku putri tunggal keluarga Katsuoka. Kau tahukan? Katsuoka Kazuto dan Agatha Christine Abvallon. Aku putri mereka, Katsuoka Kazehaya"

"Jangan bercanda! Putri mereka masih ada di sisi mereka. Bahkan kemarin mereka baru saja berfoto bersama!"

"Putri tiri maksudmu?"

Keluarga Russelldy sedang menimbang apa yang diucapkan Tina. Bahkan mereka sendiri juga tidak percaya dengan telinga mereka. Tapi, untuk masalah siapa nama panjang Agatha hanya keluarga dan orang terdekat saja yang tahu. Lantas apakah Tina benar-benar anak dari Kazuto dan Agatha?

"Apa kau tidak percaya?" Ujar Tina tenang

Tina turun dari kudanya. Berdiri dengan tegap dan menatap lantang orang di depannya

"Kembalikan anak itu dan bawa aku, aku pastikan keluarga Katsuoka akan menebus dengan jumlah besar"

Sang penculik tertawa. Tina menatap heran penculik itu begitu juga dengan seluruh keluarga Russelldy

"Jadi benar! Hanya dengan cara ini kau menampakan diri!"

STEAL MY HEARTOnde histórias criam vida. Descubra agora