The Interrogation

4.2K 205 0
                                    

Kini seluruh anggota keluarga Russelldy tengah menikmati makan siang mereka. Tak ada yang membuka percakapan sedikitpun. Jeanne hanya menatap Tina khawatir, meski Tina sudah sadar dan lukanya sudah tidak terlalu membahayakan nyawa Tina, tetapi kenyataan bahwa Tina menyembunyikan tentang alerginya membuat dia merasa bersalah

Jeanne pernah memarahi Tina lantaran tidak menyentuh makanan yang dia bawa dari restoran berkelas untuk Tina dan Karin. Dan kini Jeanne tahu alasannya

"Tina" panggil Daniel

"Ha'i Daniel-ssama"

"Ke ruang baca setelah kau selesai merapikan meja"

"Kasikomarimashita Daniel-ssama"

Tina merapikan peralatan makan yang digunakan oleh tuannya. Bibi Lis membantu Tina sambil tersenyum pada Tina. Tina bergegas pergi ke ruang baca sesuai yang diperintahkan oleh Daniel

"Sumimasendeshita" ucap Tina sopan dari balik pintu

"Masuk" Tina yakin itu adalah suara Nathan

Tina membuka pintu putih itu dengan perlahan. Tina masuk ke dalam ruangan itu. Seluruh pandangan tertuju padanya kini. Hanya ada Daniel, Nathan, Cornelia, Lucy dan Jeanne disana. Tak ada orang lain

Tina meneguk ludahnya, dia berusaha menenangkan jantungnya yang berdegup cepat karna ketakutan. Dengan mantap Tina melangkah ke dalam ruangan itu

"Darimana kamu belajar bela diri? Tidak ada laporan kamu mengikuti ekskul bela diri" tanya Daniel to the point

"Saya belajar sedikit dulu" jawab Tina jujur

"Kapan? Dari siapa?"

"Dulu sekali Tuan, saat saya masih kecil. Seingat saya oleh ayahanda" jawab Tina setengah berbohong

Tina memang belajar sejak kecil, tapi, bukan dengan ayahnya melainkan ibunya

"Dan nama ayahmu?"

"Maaf Tuan saya tidak mengingat nama ayahanda atau dari mana ayahanda berasal" jawab Tina bohong

"Kenapa kamu tidak ingat?"

"Banyak orang bilang, ayahanda meninggal karna kecelakaan bersama dengan saya. Mereka bilang saya amnesia. Mereka membiarkan saya tinggal di jalan" jawaban Tina tiga per empat bohong

"Lalu, apa kamu tidak mengingat sedikitpun tentang masa lalumu?"

"Tidak tuan"

Mereka terus menanyakan tentang Tina sampai Tina sendiri merasa jengah. Tina berusaha menjawab sebaik mungkin seluruh pertanyaan tuan besar Russelldy

....

"Bibi... Dimana Tina?" Tanya Nick

"Dia dipanggil tuan besar, dan belum kembali hingga sekarang"

Nick langsung membalikkan badannya dan berjalan keluar dapur. Bibi Lis tersenyum saja melihat tuan mudanya

"Terima kasih bi" ujar Nick singkat sebelum dia benar-benar keluar dari dapur

Nick berjalan menuju ruang perpustakaan keluarganya. Nick berjalan dengan cepat, dia hafal bagaimana sifat ayahnya. Pelayan yang berdiri di luar ruangan menatap Nick dengan takut

"Anda tidak diizinkan masuk Tuan muda" ujar pelayan itu

"Minggir! Gue yang tanggung jawab nanti" perintah Nick

Sang pelayan memilih mundur. Nick membuka pintu itu dengan kasar

"Bagaimana kau bisa menggunakan Glock itu? Kami tidak pernah mengajarimu" tanya Daniel dengan tegas

"Aku yang ajari dia Dad" jawab Nick singkat

"T-tuan" Tina berucap penuh keterkejutan

"Aku yang ajari dia dan aku minta dia jangan beritahu siapapun"

Nick memegang perggelangan tangan Tina

"Lo udah melakukan semuanya dengan baik" ujar Nick penuh senyuman lembut dan berhasil membuat keluarganya tercengang

Sayang Richie tidak ada disana untuk melihat fenomena yang jarang sekali terjadi itu

"Mom, tidak ada yang ingin kalian tanyakan lagi kan?"

"Tidak Nick, tidak ada"

"Baiklah, aku permisi membawa maidku untuk membantuku merapikan kamar. Permisi" Nick menarik tangan Tina pelan

"Mom, kata grand pa, dia akan menitipkan Louisa di rumah kita. Dan dia akan datang besok siang" ujar Nick pada ibunya

"Mom mengerti. Tina tolong rapikan kamar yang ada di sebelah kamar Jeanne ya" ujar Cornelia

"Baik nyonya"

Tina mengikuti Nick dari belakang. Dengan cepat Nick membawa Tina menjauh dari ruangan itu

Srreet

"Tuan?" Tina bingung saat Nick tiba-tiba menyandarkan kepalanya di bahu Tina menyebabkan Tina merosot dengan Nick di pelukannya

"Nick?" Panggil Tina lagi

Tak ada respon hanya nafas berat Nick yang terdengar. Tina sendiri bingung kenapa Nick tidak menjawab panggilannya. Di tengah kebingunggan Tina muncullah Seluruh orang yang ada di perpustakaan tadi. Kemunculan mereka membuat Tina tambah bingung

"Arra... Dia pingsan disini ternyata" ujar Cornelia

Daniel menarik badan Nick dari Tina dan membopong putranya dengan bantuan Nathan. Tina hanya diam terpaku. Tepukan lembut di bahu Tina membuatnya tersadar

"Nee- kaasama" panggil Tina

"Hm? Ada apa?"

"Ano.. Daijoubu ka? kono hito"

"Dia hanya demam Tina, dan dia jika sedang sakit jadi agak rewel. Itu sudah jadi kebiasaannya. Tenang saja"

Tina mengangguk

"Ayo kita ke kamar Nick" ajak Cornelia

Tina mengikuti ketiga wanita anggun di depannya. Mereka tampak seperti ibu dan kakak bagi Tina

'Andai kaasan ada di sini, kaasan pasti seperti kaasama kan?' Pikir Tina

STEAL MY HEARTWhere stories live. Discover now