10. dinner.

162 9 0
                                    

Mobil rosi pun mulai melaju, melewati puluhan gedung gedung tinggi, pusat perbelanjaan, dan ruko ruko kecil. Namun di mobil tidak ada satu pun yang memulai pembicaraan. Lalu caroline ingat bahwa rosi tidak suka jika di dalam mobil ada orang selain dia tapi dia terasa sendiri oleh keheningan di dalam nya.

'Oh iya rosi kan gak suka kalau di dalem mobil ada orang lain tapi sunyi di dalam nya. Yaudah dari pada kaya tadi pagi si rosi marah mendingan sekarang gua yang mulai duluan aja ngomong nya, lagian gua penasaran apa syarat yang rosi kasih biar dia gak marah lagi, lebih baik gua tanya.' Batin caroline.

"hmm...." caroline berdehem.

Rosi masih terus fokus menyetir.

"Eh rosi, gua mau tanya syarat apa yang mau lu kasih ke gua supaya lo gak marah lagi?" Tanya caroline.

"Oh itu, syarat nya adalah lo mau gua ajak dinner." jawab rosi.

"Kapan?" Tanya caroline, lagi.

"Ntar malem, ntar gua jemput ke rumah lo jam 8, nanti lo harus udah siap pas gua kesitu." Jelas rosi.

"Siap bos" sahut caroline sambil mengangkat lengan kanan nya, seperti menghormat kepada bendera merah putih.

"Hmm,,, wey caroline lo kok malah ngelamun, lo gak mau turun? Kita udah sampe" seru rosi.

"Eh,,,,apa...iya...eh....kenapa? Eh kita udah sampe yah?" Tanya caroline gugup.

"iya kenapa sih lo kok gugup?" Tanya rosi.

"Eh gak kok, yaudah gua turun duluan yah, lo mau mampir dulu gak?" Tanya caroline.

"Gak usah. Lain kali aja" jawab rosi.

"Oh yaudah" jawab caroline. Caroline akan membuka pintu mobil rosi, namun rosi segera menahan nya.

"jangan lupa nanti malem lo dandan yang cantik yah" seru rosi.

"Eh....mmm....i...iya." jawab caroline.

Rosi melihat caroline gugup saat rosi menatap caroline, rosi pun tersenyum melihat kelakuan caroline. Dan langsung mengacak rambut caroline pelan.

"Eh kok duacak acak sih rambut gua, kan jadi berantakan." ujar caroline.

"Alah lu bilang aja kalau lu senengkan di gituin ama gua, liat tuh muka lo aja sampe blushing." Seru rosi sambil tertawa.

Caroline langsung menutup wajahnya dengan kedua tangan nya, dan langsung turun dari mobil rosi, lalu berlari ke dalam rumah nya.

"Ckckck dasar yah si caroline, sikap nya itu yang bikin gua makin gemes ama dia." Ujar rosi pada dirinya sendiri. Dan langsung melajukan mobil nya untuk pulang.

🎀🎀🎀

pukul 6:00 sore, caroline telah bersiap memilih baju yang akan iya kenakan saat dinner bersama rosi nanti.

"Ih... baju nya yang mana yah? Yang ini? Gak ah gak cocok, yang ini? Udah gak muat udah lecil, yang ini? Terlalu rame, yang ini? Terlalu terbuka. Huh....yang mana yah yang cocok? Huh pake baju aja ribet amat. perasaan biasanya gua gak segini nya kala au mau pake baju" ujar caroline pada diri nya sendiri yang mulai frustasi.

"Oh iya gua kan mingu lalu baru beli dress sama andin ama syakilla." Gumam caroline sambil mecari dress yang minggu lalu iya beli.

"Nah ini dia" seru caroline bersemangat.saat menemukan dress yang ia cari. Dress berwarna biru langit, selutut, dan berlengan pendek. Tampak elegan tapi terlihat wau saat caroline yang memakai nya.

Beberapa menit kemudian caroline sudah selesai mandi dan sudah mengenakan dress biru tersebut, dan ditambahkan hiasan kalung agar terlihat tidak terlalu polos. Caroline langsung duduk di meja rias di kamar nya dan bersiap merias wajah nya.

FLISHS (tidak akan di teruskan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang