Ada alasan lain kenapa dia memakai nama Watanabe Koyuki.
Benar adanya bahwa Nyonya Takahashi yang memintanya, tapi itu juga ia jadikan alasan agar ia lebih mudah mendekati Yuza, oleh karena itu ia pun sempat mengubah sifatnya untuk mempermulus rencananya.
Ya, Haruna ingin membunuh Yuza, hanya saja ia tidak pernah mendapatkan kesempatan itu karena Takao yang diam-diam juga suka mengawasi Yuza.
Saat ini mereka sedang mencoba menelusuri seluruh lantai pertama. Dari ruangan dimana tempat anak-anak panti berkumpul dan bermain, sampai di dapur, tapi mereka tidak menemukan apa-apa.
Ketika mereka ingin menuju ke lantai dua, tepat di depan tangga kayu yang kelihatannya sudah mau roboh itu, Haruna terpaku. Pikirannya kembali terputar saat kejadian di malam itu.
Saat Haruna bersama Rin dan saat Rin menahan benda-benda yang jatuh dengan punggungnya untuk melindungi Haruna.
Tanpa Haruna sadari, air mata mulai membasahi wajahnya. Kali ini rahangnya mengeras, kedua tangannya mengepal, ia sudah tidak dapat menahan amarahnya lagi. Dengan langkah cepat Haruna mendekati Yuza dan langsung menarik kerah baju Yuza, lalu membantingnya.
Entah dari mana datangnya kekuatan besar Haruna, yang pasti saat itu Yuza benar-benar dibanting di atas tumpukan kayu-kayu, membuat Yuza meringis kesakitan.
Baru saja Yuza bangun, Haruna sudah menarik lagi kerah bajunya dari depan, membuat tubuh Yuza tertarik.
"Kau.. kau... KAU YANG MENYEBABKAN SEMUA INI!!" Teriak Haruna di depan wajah Yuza.
Takao yang saat ini kebingungan mencoba menarik Haruna, tapi dengan mudahnya Haruna menepis tangan Takao.
Takao mulai kesal, ia ingin menarik tangan Haruna tapi Yuza mengehentikannya. Yuza mengangkat tangannya ke arah Takao, memberi isyarat agar Takao tidak perlu melakukan apa-apa.
Masih dalam cengkraman tangan Haruna di kerah bajunya, Yuza mulai menunduk. Ia sengaja membiarkan apapun yang akan dilakukan Haruna padanya.
"Semuanya baik-baik saja sebelum kau datang, tapi kenapa kau harus datang? Kenapa?!"
"Karena kau... mereka mati karena kedatangannmu!"
"KAU ADALAH KUTUKAN, KAU HARUS MATI!!" Teriak Haruna.
Sekali lagi ia membanting tubuh Yuza ke lantai, membuat Yuza jatuh tersungkur. Yuza terus diam, tapi bukan berarti dia takut. Ia terus diam karena ia merasa bersalah pada Haruna dan seluruh penghuni panti.
Yuza tidak berhak menyalahkan Haruna atas apa yang ia terima sekarang, karena itu dia membiarkan Haruna memukulnya, membantingnya, meneriakinya. Bahkan jika Haruna ingin membunuhnya, ia akan membiarkannya.
Iya, Yuza pasrah. Terlalu banyak penyesalan yang ia pikul, sampai di titik di mana ia sudah siap kalau saja suatu saat ada seseorang akan membunuhnya.
Disisi lain, ada Haruna yang sudah mengambil salah satu kayu yang berserakan di lantai. Haruna mengangkat tangannya yang memegang kayu itu dan berniat menghantam kepala Yuza, tapi Takao segera menahan tangan Haruna. Takao dengan susah payah mengambil kayu itu dari tangan Haruna, lalu membuangnya ke sembarang tempat.
"Kau sadar apa yang sedang kau lakukan?" Takao menatap tajam mata Haruna.
Haruna hanya diam dengan rahang yang masih menegang, membuktikan kalau saat ini ia masih belum dapat mengendalikan emosinya.
"Kau ingin membunuhnya?" Tanya Takao sambil menunjuk Yuza."Kau ingin membunuhnya karena dendammu yang tidak jelas itu?"
"Kalau kau ingin membunuh seseorang seharusnya kau membunuh pembunuhnya!" Ucap Takao yang sudah sangat kesal.
"AKU HARUS MEMBUNUHNYA!!"
Teriak Haruna mulai memberontak, ia benar-benar sudah tidak terkendali.
Sekali lagi, Takao menahan Haruna dengan kedua tangannya.
"Apa untungnya untukmu?" tanya Takao membuat Haruna terdiam sesaat.
"Apa Takeuchi Rin akan kembali setelah kau membunuh Yuza? Apa teman-teman kecilmu akan hidup lagi? Apa kau akan tenang setelah kau menghabisi nyawa seseorang?" tanya Takao sedikit berteriak.
"Dan... apa menurutmu mereka akan tenang setelah mengetahui Haruna kesayangan mereka menjadi pembunuh karena kematian mereka?"
Haruna terdiam, dia kehabisan kata-kata. Dia mulai sadar dengan kesalahannya. Membunuh Yuza memang tidak ada untungnya, itu hanya memuaskan rasa amarahnya saja. Tapi setelah itu? Tidak ada.
"Menurutmu untuk apa kita datang ke sini?" tanya Takao mulai menyadarkan Haruna.
"Kita datang ke sini untuk mencari tahu siapa pembunuh sebenarnya, kita ke sini untuk itu, Haruna! Kita ingin membuat mereka semua tenang,"
"Apa kau pikir korban di sini hanya kau? Apa kau pikir yang kehilangan seseorang yang sangat berharga itu hanya kau? Aku kehilangan nenekku, Yuza kehilangan keluarganya,"
"Haruna, kita semua di sini kehilangan orang-orang yang kita sayang, dan kita di sini ingin membuat mereka tenang, itu alasan kita datang ke sini, ‘kan?” Jelas Takao sendu.
"Kau juga ingin membuat teman-temanmu tenang kan, Haruna?"
Haruna benar-benar kehabisan kata-kata, perlahan ia mundur untuk menjauh dari Takao dan Yuza, lalu ia berbalik dan langsung berlari ke atas tangga. Ia sangat menyesal, bahkan untuk saat ini ia merasa sangat malu pada Yuza.
Sesaat Takao melihat ke arah Yuza, "tunggulah di sini, aku akan mengejarnya." Ucapnya pada Yuza.
Takao lalu menaiki tangga itu dengan hati-hati agar tidak terjatuh.
Setelah Takao pergi. Yuza kembali diam. Ia mulai menangis. Bukan karena rasa sakit di tubuhnya, melainkan hatinya. Hatinya seperti tersayat, rasanya sangat sakit ketika Haruna mengatakan itu padanya.
Yuza ingin mengakhiri nyawanya saat ini juga, ia ingin semua kekacauan yang terjadi berakhir saat ini juga, tapi Yuza harus bertahan sedikit lagi. Ia harus bertahan sampai mereka menemukan siapa yang membuatnya menderita selama bertahun-tahun.
‘Akiyama Yuza.’
Sayup-sayup Yuza mendengar suara lembut seorang wanita memanggilnya.
"Siapa?" tanya Yuza yang tengah kebingungan mencari asal suara itu.
Saat itu juga Yuza merasakan sesuatu menyentuh bahunya dari belakang, dan saat ia menengok kebelakang, "Rin-san*?"
###
*-san : adalah sebuah panggilan honorifik Jepang yang sering digunakan kepada lawan bicara. Panggilan -san adalah panggilan yang Universal, jadi boleh atau biasa digunakan oleh kalangan tua, muda, cewek, cowok, dan siapapun. Panggilan -san boleh digunakan untuk memanggil secara sopan pada orang yang belum telalu dikenal.
YOU ARE READING
'Curse Yuza' (END)
Mystery / ThrillerNamanya adalah Yuza, mereka menganggapnya kutukan, semua itu karena siapapun yang mendekatinya akan MATI.
Part 13
Start from the beginning
