Enemy Beside You - Pengumuman !

Começar do início
                                    

Keyla menarik Kursi nya menjauh dari meja bundar yang ditempatinya, lalu kaki nya bergerak naik ke atas bangku, sehingga posisinya sangat menonjol di tengah kantin. Beberapa mata, mulai tertuju padanya, Keyko, Tara, Salsa, dan Fany saling lirik kebingungan. 

Keyla menarik napasnya dalam-dalam, dan tersenyum penuh semangat, "Pengumuman buat semuanya Gue lagi suka sama sama cowok yang gue kenal dari training debat kemarin!! Sayang nya, gue Cuma tau nama depannya yaitu, Raden. Jadi buat siapa pun yang bisa bantu gue nemuin nama panjang nya Raden anak SMA Birmingham Jakarta Internasional HS, terus bisa dapet nama twitter, dan mesos lainnya Raden. Gue akan traktir dia selama satu hari penuh apapun makanannya. Berapapun jumlahnya." Suara Keyla yang keras membuat suasana kantin menjadi sunyi dalam beberapa detik. 

"ada batas waktunya gak ?" celutuk anak cowok yang sedang berdiri di depan penjual Jus, yang kebetulan adalah teman sekelas Keyla, dia adalah Raffi partner jahil Keyla di kelas. 

"gak ada, Penawaran gue ini, bakal ditutup kalau udah ada orang yang berhasil nemuin lebih dulu." 

"kak Keyla bisa suka sama cowok ?" tanya adik kelas yang duduk tidak jauh dari posisi Keyla berdiri. 

"wah, ngeledek nih anak." Balas teman Keyla yang lain, entah dari sudut mana. 

Selanjutnya, yang terjadi adalah Hujan tawa menghujani seisi kantin, di ikuti oleh suara obrolan semua orang yang membicarakan Keyla. 

Akhirnya, ada cowok yang bisa bikin Kak Keyla jadi normal. 

Raden ? dari SMA Birmingham kayak nya gue tau deh, gue tanya temen gue dulu deh. Lumayan kan traktiran satu hari full. 

Itu si Dio Culun, patah hati banget nih. 

Applouse deh, buat cowok itu. 

Emang orang nya ganteng ya ? 

Kenal dimana ? 

Dan blablabla, topik tentang "Keyla mencari Raden" bersahut-sahutan di jam istirahat hari ini. 

Keyla menepuk tangannya untuk menghilangkan kotoran dari bangku yang telah dibersihkan nya dari bekas injakan, lalu kembali duduk kembali, masih dengan cengiran nya yang lebar. 

Fani mendecak tidak percaya, pandangannya tidak lepas dari Keyla, "sumpah ya, ngeliat lo teriak-teriak, heboh, dan Pede kayak tadi itu udah biasa buat gue. Tapi seberani itu ngungkapin kalau lo lagi suka sama orang..." Fani mencubit pipinya sendiri, "gue pasti mimpi." 

Keyla tertawa geli, "alay lo !" lontar nya, diam-diam Keyla mengakui perubahan yang terjadi padanya. 

akhirnya, gue bisa ngerasain ini lagi batin Keyla, sambil memegangi dadanya yang bergemuruh. 

"Eh, lo kan jago stalking orang tuh Tar, mending lo bantu temen kita yang tablo ini, nemuin Radennya di mesos." Usul Salsa, "trus nanti hadiahnya kita bagi dua." 

"yeee enak di elo, gak enak di Tara." Cibir Keyko. 

Tara mengangguk serius, "oke deh. Nanti pulang sekolah aku langsung cari tahu tentang Raden." 

"Tapi Keyl, lo serius buat gak nanggepin Dio sama sekali ?" tanya Fany, saat melihat Dio berjalan melewati meja mereka terburu-buru, dengan tangan penuh buku, dan pandangan menunduk. 

Aldio adalah cowok culun, berkacamata yang di kenal sebagai pemuja Keyla. Tapi, Keyla tidak pernah melirik Dio sama sekali. Bukan karena Dio cowok berpenampilan culun, hanya saja Keyla memang tidak tertarik dengan Dio atau siapapun. Semua tahu, Dio tidak pernah menyerah menunjukkan perasaannya walaupun sudah tau bahwa hasil nya akan nihil. Karena saat itu Dio tahu, hati Keyla sedang kosong, tapi sekarang ? 

"kenapa gue harus gak yakin ?" desis Keyla, "gue suka sama Raden bukan Dio." 

Keyko menggeleng dengan wajah iba, "anak yang malang..." 

Salsa mengusap perutnya, "gue jadi pengin bakso malang." 

"yehhh bego !" sahut Fany, di ikuti oleh tawa mereka semua. 

Murid-murid berhamburan keluar, saat bel pulang berbunyi. 

"Keyl.." panggil seseorang orang dari belakang. 

Seperti biasa, Keyla terlalu malas untuk menoleh ke belakang, jadi Ia tetap berjalan seperti tidak mendengar apapun. 

"buset deh nih anak !" seru orang itu, sambil mempercepat langkahnya, dan menarik bahu Keyla dari belakang. 

Keyla menghentikan langkahnya, dan melipat kedua tangannya di dada saat orang itu sudah berada di depannya. 

"tolong bilang ke gue, kalau Raden lo itu Cuma khayalan. Lo gak beneran suka sama orang itu." Pinta Dio, dengan suara memohon. 

Keyla mengangkat kedua alisnya yang karena tidak bisa terangkat sebelah, "Raden itu nyata tau! enak aja." 

Dio menunduk lesu, lalu kembali melihat Keyla "Puluhan kali lo judesin gue, itu jauh lebih baik dari pada lo buat pengakuan kayak tadi di kantin." Dio menunjuk dadanya, dengan ekspresi miris, "sakit." 

Keyla memutar bola matanya, "Oh." 

Dio memicingkan matanya, saat melihat kotoran di kaca mata yang dipakai Keyla. Dio merogoh sapu tangan di saku celana nya, dan mulai mengusap kacamata Keyla dengan sapu tangannya. 

Keyla menepis tangan Dio, dengan rasa terkejut yang belum hilang. "makin berani lo ya nyentuh gue ? Oh my God Diooo.. Please jangan bikin gue makin gak suka sama lo. Bersikap biasa aja kayak yang lain, dan gue gak akan kasar sama lo. Bisa ?" 

Dio menggeleng lalu bibirnya terangkat ke atas, membentuk senyuman jail. "Oh my God Keyla, Please jangan bikin gue makin suka sama lo, bersikap biasa aja kayak yang lain, jangan terlalu mencolok di hadapan gue, jangan masuk terlalu dalam di pikiran gue, dan gue gak akan ngejar lo. Bisa ?" 

Keyla mengacak rambutnya sendiri, sambil menghentak-hentakan kaki nya, dan mendesah frustasi.

*

Enemy Beside YouOnde histórias criam vida. Descubra agora