N : Dia Terlalu Muda, Aku Tidak Setega Itu

2.4K 100 0
                                    


          "Cepat katakan kemana dia akan membawa Alenna!" Bentak Arthur. Kini Johan tengah berada di ruangan introgasi. Johan tertawa sinis.

          "Sudah aku katakan, aku tidak tahu!"

          "Cukup! Kau membuatku kesal!"

          Arthur langsung menyodorkan pistol kearah kepala Johan. Bukannya menjawab, Johan malah bersikap tenang dan tersenyum. Arthur tinggal menarik pelatuknya saja dan kepala Johan akan tertembak. Namun Arthur tidak bisa melakukannya. Mungkin saja ia dapat menggunakan Johan untuk melacak Gerry, toh dia detektif bukan.

          "Kau detektif sungguhan?"

          "Ya, kenapa? Kenapa kau tidak menarik pelatuknya? Ck! Bodoh."

          "Kau ini! Tidak tau diuntung! Aku masih punya rasa kasihan!"

          "Oh ya?"

          "Bantu aku mencari Alenna."

          Johan yang mendengarnya langsung tertawa terbahak bahak. "Dasar bodoh. Kau menyukai bocah itu?"

          "Ck! Tidak usah banyak bicara! Cepat!"

          Polisi dan anak buah Arthur langsung datang bersamaan di restoran Gabriel's. Mereka membuka pintu restoran. Banyak orang bersenjata yang menodongkan senjata mereka.

          "Jangan bergerak!" Ujar komandan gabungan polisi.

          "Simpan senjata kalian! Dan angkat tangan kalian!"

          Para pembajak meletakkan pistolnya dibawah kemudian mengangkat tangan. Mereka semua telah ditangkap. Anak buah Arthur diam diam menculik salah satu dari mereka untuk diintrogasi. Jesslyn pun langsung mengikuti mereka.

⚫⚫⚫


          Gerry kini tengah berada di ruang kerjanya. Ia tengah mengobati luka Alenna. Ia merobek baju Alenna, kini gadis itu hanya memakai tanktop saja. Ia menyingkap sedikit tanktop Alenna sampai dadanya. Gerry dapat melihat salah satu rusuk bagian kanan Alenna patah.

          Dia segera menelfon rekan kerjanya yang ahli tulang untuk membantu. Sambil menunggu temannya datang, Gerry kembali menutup tanktop Alenna. Gerry mengambil baju operasi kemudian memakaikannya dengan perlahan ke tubuh mungil Alenna. Ia menyingkap bagian lengan kemejanya sampai sikunya. Gerry membasuh luka Alenna secara telaten.

          Setelah menunggu temannya beberapa menit, temannya pun datang. Gerry baru selesai membersihkan luka disiku kanannya dan bekas borgol. Dia menyeka keringatnya.

          "Hei, Gerry!"

          "Ah, hei!"

          "Gadis ini?"

          "Ya, banyak sekali lukanya. Dia kehilangan banyak darah. Kau tahu? Di trotoar penuh dengan tetesan darah gadis ini. Sangat parah sekali sampai tulang rusuknya patah. Aku akan memanggil anak buahku untuk membantumu operasi."

          "Ya, terimakasih."

          "Kau memang bisa aku andalkan, Clara."

⚫⚫⚫


          "Boss, saya membawa salah satu dari mereka!" Ujar Sammy sambil menyeret salah satu anak buah Gerry.

          "Mana? Cepat bawa dia ke ruang introgasi!"

          Lelaki itu tangannya diikat ke belakang, ada dua orang berjaga disisi lelaki ini. Arthur menatap tajam ke arah lelaki itu.

          "Kemana Gerry membawa Alenna pergi?!"

ABDUCT LOVINGWhere stories live. Discover now