L : Kumohon, Hentikan Dendam Arthur

2.7K 123 2
                                    


          Alenna kini tengah berada di kamarnya. Ia menatap ke arah langit malam yang cerah melalui jendela. Hanya ada beberapa bintang yang muncul menemani rembulan, termasuk antares dan sirius beserta planet jupiter. Ia beruntung bisa melihat jupiter malam ini.

          Angin malam berhembus sepoi-sepoi, menerpa permukaan kulitnya. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Ia sudah berdiri satu jam disini, menatap langit malam. Sesekali dia berganti menatap jalanan yang ramai dengan mobil dan kendaraan lainnya.

          "Ayah, Bunda, aku merindukan kalian. Kalian sedang apa disana? Aku disini baik-baik saja. Penjahat itu tidak menyiksaku seperti di film film. Penjahat itu berbeda. Bolehkah aku menikah dengannya?"

          Tiba-tiba saja angin berhembus kencang. Tetapi bukan berasal dari jendela, melainkan dari belakang tubuhnya. Pintu kamarnya masih tertutup. Seharusnya tidak ada angin yang berhembus.

          "Hai, nona."

          Ada sebuah suara bagaikan angin berhembus melewati telinganya. Alenna segera menutup jendelanya beserta gorden.

          "Apa kau bisa mendengarku?"

          Alenna terkejut. Ada suara lembut seperti bisikan di telinganya.

          "Siapa kau?!"

          "Ternyata kau bisa mendengarku. Aku Liona."

          "Dimana kau? Apa kau hantu?!"

          "Aku bersamamu, di dalam pikiranmu. Aku bukan hantu. Aku hanya jiwa yang kesepian yang membutuhkan tubuh untuk aku gunakan."

          "Apa maksudmu?! Keluarlah dari pikiranku! Ku mohon!" Alenna mengacak-acak rambutnya.

          "Nanti kau akan mengerti sendiri."

          Tiba-tiba Alenna mendadak hilang kesadaran. Ia terbangun di tempat yang gelap dan sepi. Alenna berlari mencari jalan keluar namun sepertinya tidak ada jalan keluar disini.

⚫⚫⚫


          "Aku Liona, sayang. Apa kau tidak mengingatku?"

          Kini jiwa Alenna telah ditukar oleh jiwa yang lain. Tubuh Alenna berisi jiwa makhluk lain yang tengah berada di kamar Arthur. Berdua dengan Arthur sambil memeluk pria itu.

          "Liona? Tidak mungkin! Dia sudah meninggal delapan tahun yang lalu!" Arthur berusaha melepaskan pelukan gadis dihadapannya.

          "Aku Liona, Arthur. Aku masih bisa mengingat kenangan indah yang pernah kita lakukan bersama. Masa-masa SMA. Ketika kau mengajakku berkencan, menonton bioskop. Aku tidak akan pernah lupa, sayang."

          "Tidak mungkin kau itu Liona! Kau adalah Alenna! Hei, gadis kecil! Ini bukan saat yang tepat untuk bercanda! Lepaskan aku!"

          Alenna tiba tiba sadar. Ia kembali ke raganya. Alenna langsung melepaskan pelukannya, sedangkan wajah Arthur memerah menahan kesal.

          "Kau ini kenapa?! Kenapa tiba-tiba kau menjadi Liona? Kenapa? Apa kau mempunyai kelainan?" Arthur menjauhkan tubuhnya dari Alenna yang masih sibuk dengan dirinya sendiri.

          "INI SEMUA GARA-GARA KAU! DASAR JALANG!"

          Alenna langsung menutup telinganya saat ada yang berteriak di dalam pikirannya. Tubuhnya bergetar. Arthur berjalan mendekati Alenna dan menyentuh bahunya.

ABDUCT LOVINGWhere stories live. Discover now