ホーム スイート ホーム (Home Sweet Home)

Почніть із самого початку
                                    

"Namaku Hashiba Tetsuo. Senang berkenalan dengan kalian" kata murid yang membantuku tadi pagi. Ternyata dia sekelas denganku. Dia benar Tetsuo-kun. Aku sudah menduganya dari awal, batinku.

Bel sekolah pun berbunyi dan itu menandakan jam makan siang. Aku langsung menaruh semua buku catatanku di laci meja dan dengan buru-buru pergi ke tempat duduk Tetsuo. Aku mengangetkannya dari belakang dan dia kelihatan seperti seseorang yang baru saja melihat setan.

"Kau mengagetkanku saja" katanya, lega kalau ternyata bukan setan lah yang ia lihat.

"Sudah ku duga kau ini Tetsuo-kun. Kenapa kau tidak memberitahuku tadi pagi!?"

"Ku kira saat kau melihatku, kau langsung loncat-loncat dan memelukku. Aku sedikit kecewa tau. Kau sudah melupakanku, ya?" kata Tetsuo dengan wajah kesalnya yang imut.

"A-aku kan cuma takut kalau aku salah orang" kataku, membela diriku.

"Oh iya, kau ini punya kebiasaan buruk, ya? Kau kan dulu suka memanggil orang dengan nama yang salah" kata Tetsuo sambil tertawa meledek.

"Hey, kau ini senang sekali meledek ku, ya!?" kataku, kesal. Lalu aku dan Tetsuo pergi makan siang di kantin bersama. Temannya Tetsuo yang juga pindahan dari Kyoto juga bergabung dengan kami, namanya Suga Michio. Tidak ku sangka, baru sehari dia disekolah, cewek-cewek sudah naksir padanya. Ku akui, Suga-kun ternyata tampan juga, batinku.

Akhirnya jam empat sore dan waktunya untuk pulang. Aku membereskan semua buku-buku ku dan buru-buru pulang. Tidak lupa aku mengajak Tetsuo dan temannya untuk pulang bersama. Selama diperjalanan pulang, Tetsuo selalu bercanda dengan Suga. Itu sungguh membuat ku sedikit cemburu. Aku kan sudah lama tidak bertemu dengan Tetsuo, tapi kenapa Tetsuo kelihatannya lebih suka mengobrol dengan Suga-kun? Batinku. Saat kami masih berjalan, Tetsuo tiba-tiba, diluar dugaanku, bertanya: "Oh iya, bagaimana dengan keadaan ibuku? Dia baik-baik saja, kan?"

Hah? Ibunya? Apa tidak ada yang memberitahunya? Kalau ibunya sudah...

"I-ibumu? Memangnya tidak ada yang memberitahumu? Ayahmu, tidak memberitahumu?" tanyaku, keheranan.

"Beritahu apa? Ya, memang benar aku akan tinggal bersama ibuku sekarang, tapi pagi ini aku tidak pulang ke rumah ibu. Jadi, aku dari Kyoto langsung masuk ke sekolah. Ayahku bilang sih kalau barang-barangku sudah sampai dirumah. Jadi sebelum aku pulang dan melihat langsung ibuku, aku ingin menanyakan keadaannya padamu. Kau tahulah, selama aku di Kyoto" kata Tetsuo.

Tetsuo... dia benar-benar tidak tahu apa-apa. Hampir tidak tahu apa-apa. Apa yang harus aku lakukan? Apa aku harus memjawab pertanyaan Tetsuo dengan jawabannya yang sebenarnya? Tidak, tidak, dia pasti akan marah padaku. Lebih parah lagi, dia pasti akan membenciku kalau aku memberitahunya yang sebenarnya.

"Atsuko!" teriak Tetsuo. Ternyata Tetsuo terus memanggilku beberapa kali tapi aku malah terus terjun ke lamunanku. "Kenapa kau malah diam saja? Bagaimana dengan keadaan ibuku? Dia baik-baik saja, kan? Selama aku di Kyoto"

"Tetsuo, ibumu... sudah meninggal" kataku akhirnya. Setelah aku memberitahunya, wajah ceria Tetsuo langsung berubah menjadi seseorang yang kehilangan tujuan hidup. Tatapannya kosong, dia kelihatan sangat tidak percaya dengan perkataanku.

"Kau bercanda, kan?" kata Tetsuo dengan nada yang serius.

"Tidak, aku-" sebelum aku menyelesaikan kalimatku, Tetsuo langsung berlari meninggalkan ku dan temannya. Dia berlari menuju rumahnya.

Dia berlari dan terus berlari tanpa henti. Tetsuo... astaga apa yang telah aku lakukan? Sudah semestinya aku tidak mengatakan itu padanya. Kalau aku tidak memberitahunya, pasti tidak akan seperti ini akhirnya, batinku. Sesampainya dirumah Tetsuo, Tetsuo masuk secara paksa dan buru-buru masuk ke rumahnya. Aku dan temannya Tetsuo, Suga, pun mengikutinya dari belakang. Rumahnya kosong melompong. Tidak ada yang tersisa dari rumah itu. Tidak ada perabotan rumah tangga, tidak ada sofa dan gambar yang biasa terpajang diruang keluarga pun juga tidak ada. Gambar itu adalah gambar bikinan Tetsuo dulu saat kami masih kelas empat SD.

YOMIKOMI - Collection of Short Japanese StoriesWhere stories live. Discover now