(4) Back to You

Start bij het begin
                                    

"Entahlah, Kyung. Aku tidak tau. Aku... Mungkin aku masih mencintainya. Tapi... bagaimana mungkin aku masih mencintai orang yang tidak menghargaiku dan membuatku hancur seperti ini? Bodohnya aku!"

"Anni, Baek. Dia menunggumu. Kau harus kembali padanya! Biar bagaimanapun juga, kau istrinya. Kau harus kembali pada suamimu."

"Tapi..."

"Percayalah padaku! Dia bisa berubah. Setiap manusia berhak untuk mendapatkan kesempatan kedua. Aku yakin, dia akan berubah Baek! Percayalah..." ucap Kyungsi sambil memegang tanganku untuk meyakinkanku.

"Geurae, aku akan kembali padanya. Tapi bukan sekarang. Aku butuh waktu Kyung. Aku belum siap untuk berhadapan dengannya. Untuk sementara, bolehkah aku tinggal disini? Aku tidak punya uang. Semua uangku sudah ku gunakan untuk kembali kesini dan kartu kreditku mati satu bulan yang lalu."

"Hmm... Geurae, kau boleh tinggal disini."

"Wah... Gomawo Kyungie..." ucapku sambil memeluk Kyungsi.

"Tapi Baek, apa kau yakin akan tinggal bersama kami?" tanya Kai yang awalnya hanya diam memperhatikan kami dan sekarang mulai membuka mulutnya.

"Wae? Kau takut aku akan mengganggu kalian, hm? Ck, tenang saja! Aku tidak akan berisik. Bahkan, aku akan mencari pekerjaan untuk membayar selama aku kost di rumah ini." ucap Baekhee sambil mempautkan bibirnya.

Mendengar itu, Kyungsi langsung menginjak kaki sang suami karena perkataannya yang seakan menyindir Baekhee.

"Aaww.. Aaakk.. Sakit sayang" ucap Kai sambil memegang kakinya.

"Yak! Kau ini! Baekhee itu sahabat kita. Tidak seharusnya kau bertanya seperti itu. Jika memang ia ingin tinggal disini, kita harus menyambutnya." ucap Kyungsi marah.

"Sudahlah, Kyung. Kai hanya bercanda. Aku tidak apa. Jika memang kalian keberatan aku tinggal disini, maka pinjamkan saja aku uang untuk menyewa apartemen atau hotel."

"Anni. Kau boleh tinggal disini bersama kami. Justru aku senang jika kau bisa tinggal bersama kami. Oh ya, kamarmu disana!" ucap Kyungsi.

"Hmm... gomawo Kyung. Lihatlah Kai! Istrimu lebih baik dari pada kau. Kau harus bersyukur memiliki dia! Kalau begitu, aku akan masuk ke kamar baruku. Pai pai..." sindirku pada Kai.

"Aish! Yak! Baekkie, awas saja kau akan ku adukan pada Chanyeol!" ucap Kai mulai kesal padaku. Sedangkan aku hanya tertawa mendengarnya.

Di kamar

"Hmm Baek, mana barang-barangmu? Kau tidak membawa koper?"
"Hehe... Aku memang tidak membawa apa-apa. Bahkan, hp ku pun jatuh di jalan saat aku kembali kesini."

"Mwo!? Bagaimana bisa? Yak! Baekkie, kau ceroboh sekali! Tunggu! Selama 3 bulan ini kau tidak ganti baju? Kau tidak membeli baju?"

"Anni. Aku meminjam baju dari seorang chingu. Dia yang telah membantuku selama ini. Aku telah banyak berhutang budi padanya."

"Chingu? Nuguya? Yeoja atau namja? Apa aku mengenalnya?"

"Hmm... Bagaimana ya? Mianhe Kyung, aku tidak bisa memberitahumu siapa dia. Yang jelas, dia yang membawaku ke luar negeri. Dia yang telah menyelamatkanku dari keterpurukanku."

"Ck, apa-apaan itu? Arraseo, aku tidak akan bertanya lagi. Kalau kau butuh sesuatu, kau bisa memanggilku. Oh ya, ini pakai saja bajuku!" ucap Kyungsi sambil menyerahkan bajunya padaku. Aku pun tersenyum dan menerima baju itu kemudian memakainya.

Baekhee pov end

°
°
°
°

3 hari kemudian

Baekhee terbangun dari tidurnya. Ia segera mandi dan bersiap untuk bekerja. Kerja? Ya, Baekhee sekarang telah bekerja di sebuah kafe. Dia memutuskan untuk mulai mencari nafkah sendiri. Lagipula ia sudah banyak merepotkan Kai dan Kyungsi. Ia sadar, ia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri serta mengembalikan uang Kyungsi.

"Astaga! Aku kan tidak punya baju untuk dipakai hari ini. Haruskah aku meminjam Kyungsi lagi?" ucap Baekhee pada dirinya sendiri.

Ceklek
Pintu terbuka. Seorang yeoja memasuki kamar Baekhee.

"Ini, pakailah! Kau akan mulai bekerja kan hari ini?" ucap Kyungsi sambil menyerahkan bajunya. Lagi-lagi Baekhee berhutang budi pada Kyungsi.

"Waahh... Gomawo Kyungie... Aku janji. Setelah aku mendapatkan gaji pertama, aku akan membelikanmu baju."

"Tidak usah Baek, lebih baik kau beli baju untuk dirimu sendiri saja. Kau lebih membutuhkannya daripada aku."

"Kalau itu sih, sudah pasti. Tapi aku tetap akan membelikanmu baju."

"Terserah kau saja! Cepat ganti bajumu dan keluarlah. Aku sudah menyiapkan makanan untuk kita."

"Ne, gomawo Kyungie..."

Sekarang Baekhee sudah siap berangkat kerja. Ia benar-benar bersemangat hari ini. Ia berangkat dengan naik bis karena ia ingin menghemat uang yang dipinjamkan Kyungsi.

Kini ia sudah berada di depan kafe tempat ia akan bekerja. Kafe ini memang tidak terlalu ramai, namun terkesan berkelas. Jadi, kebanyakan pengunjungnya adalah para pejabat atau orang-orang yang berkelas.

"Fighthing, Baek! Jangan sampai kau mengacaukan hari pertamamu." monolog Baekhee. Kemudian ia memasuki kafe itu.

~•~

Tbc
Annyeong chingu-deul... Akhirnya selesai juga UAMBN/USBN author! Jadi untuk refreshing, author ngupdate ff ini deh.

Gomawo chingu, karena sudah setia mengikuti ff ini. Ikutin terus ya! Jangan lupa, vote+comment ya...





Love is NO PerfectWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu