CHAPTER31 - deyeol;trotoar

2.6K 368 4
                                    

"deyeollll. Kamu dimana? Katanya mau jemput aku? Aku ga bawa motor. Duit aku abis. Atm jauh dari sini. Kelingking aku kan keseleo semalem. Mau jalan kelingking sakit bego!"

Yura masih ngoceh ga berenti di telpon. Dia abis rapat forum PA di kampus sebelah. Kampus terdekat dari kampusnya sendiri. Tempat mereka kumpul untuk kegiatan donasi kemarin.

"Sehun ga ikutan. Dia cuma ngantar doang. Dia ada kelas tadi. Lagi kesambet setan jadi rajin masuk kelas." Dia masih ngomong sama chanyeol di telpon.

Yura duduk di trotoar depan kampus tetangga nya itu. Padahal ada halte tidak jauh dari gerbang keluar. Yura tetaplah yura. Dia males buat duduk di halte. Telalu sempit dan bakalan sama aja. Dia akan duduk di terotoar juga.

Tiba-tiba ada yang berenti didepannya. Dari baju Organisasi nya dia tau ini anggota mapala sebelah. Hansol. Ketua mapala sebelah, yang belakangan ini ngegas buat akrab sama yura.

"Ngapain?"

Yura yang sadar mendengar suara orang yang dikenalnya itu langsung noleh mendongak melihat hansol.

"Nunggu jemputan bang. Hehe."

Hansol mematikan mesin motor, lalu nurunin standar motornya. "Bukannya lo bawa motor ya?"

Yura ngegeleng lesu. "Gue di anter tadi ke kampus."

"Lah.. biasanya bawa motor kan?" Tanya hansol heran dan di anggukin yura.

Hansol turun dari motornya, lalu ngambil tempat di samping yura. Ikut duduk di trotoar.

"Kesini sama siapa?"

"Sama sehun."

"Mana tu anak?"

"Lagi kemasukan setan bang. Kuliah dia."

Hansol ketawa dengar jawaban yura yang menurutnya lucu. Sehun lumayan sering main bareng anak mapala dari kampus lain. Apalagi dia sama-sama bareng latian manjat sama hansol, jadi akrab gitu.

"Gue anter deh."

"Ha?" Yura cengo.

"Terima apa engak? Chanyeol lama masih setengah jam lagi ini." Batinnya.

"Mendung ini mau ujan. Ntar lo sakit ujan-ujanan." Kata hansol, narik yura buat berdiri.

Kata orang rejeki ga boleh di tolak. Jadi yura menyakinkan diri buat dianter sama hansol. Lagian dia masih harus ke sekre untuk ngelanjutin tugas skripsi nya.

"Gapapa ni? Ga ngerepotin?" Tanya yura basa-basi.

Hansol ketawa. "Santai aja kali. Gue juga lewat kampus lo kok. Atau lo ikut gue aja gimana? Biar lo percaya gue emang lewat kampus lo."

Yura terkejut. Ini pertama kalinya hansol ngomong sesantai ini sama dia. Biasaya asal ketemu kayak es batu. Hawa dingin mulu. Sebelas dua belas kayak sehun. Cuma kalo sehun putih kebangetan. Kalo dia sedikit kecoklatan.

Yura mengetikan pesan Ke chanyeol.

Yura : deyeol. Aku dianterin temen aku. Ga usah jmpt ya. Hehe. Udah di jalan ke kampus ini.

Chanyeol : untung aku belum berangkat kan. Hmm. Hati-hati ya sayang :*

Yura : -_- hm.

Di perjalanan yura terduduk kaku di belakang. Fokusnya hanya tertuju pada jalan yang dia lewati. Butuh 15 menit buat sampe kekampusnya. Dan 5 menit untuk sampai ke gedung teknik tempat dimana sekretariat mapala nya berada.

"Makasih ya bang. Mau mampir?" Tanya yura basa-basi. Dia sudah turun dan di dekat area parkir fakultas teknik.

Hansol menggeleng pelan. Menolak tawaran yura. "Gue langsung aja. Lain kali aja deh ya." Katanya terus senyum.

Friendyeol •chanyeol®Where stories live. Discover now