26 : Salah Paham (2)

3.5K 482 35
                                    

" Chung, Yeon, Rose, udah makan belum?" Tanya Jennie selepas upacara selesai pada Chungha yang sedang kipas-kipas wajahnya menggunakan buku dan Rose serta Doyeon yang sedang sibuk dengan smartphone-nya

" Udah Jen." Ujar Chungha

" Kapan gue terlewat Sarapan." Timpal Rose tanpa mengalihkan pandangan dari smartphonenya

" Minta anter Mark gih." Suruh Doyeon. Sama seperti Rose, sibuk dengan hpnya.

Jennie melotot mendengar respon terakhir dari Doyeon.

Dasar mentang-mentang pada punya pacar sibuk sama hp, pekik Jennie dalam hati. Dia pun hanya cemberut mengingat dia hanya jomblo sendiri diantara Chungha, Doyeon, dan Rose.

Kalo punya pacar lapar gini kan tinggal nge-line minta temenin. Sekarang lagi jomblo dan punya temen taken semua minta temenin ke siapa?

" Ada yang belum makan gak?" Tanya Jennie pada akhirnya bertanya pada anak sekelas. Siapa tahu ada yang belum makan kan, terus bisa diajak makan bareng. Kalo ganteng macam Jungkook kan siapa tahu jodoh.

" Udah Jen."

" Traktir Jen?"

" Udah jadian sama kak Taeyong lo mau traktir kita-kita?"

Semua anak kelas malah ribut bahas yang tadi lapangan.
.
.
.
Sampai akhirnya

" Gue belum. Yuk Jen. Masih ada 15 menit sebelum masuk. Guru masih pada briefing."

Semua orang cengo dan seketika langsung menoleh pada cowok itu saat cowok itu mengajak Jennie sarapan bersama. Biasanya dia akan bilang 'jangan kayak anak balita. Makan mesti ditemenin mulu. Makan sendiri bisa kan?'

Tapi kali ini beda. Mungkin karena ada ancaman semenjak tadi tragedi di lapangan jadi Mark merubah sikap lagi.

" Mantap lah ayang Mark. Ayo keburu masuk." Ujar Jennie sumringah. Si Mark pun bangkit dari duduknya.

" Jen, anak orang jangan dibaperin. Kak Taeyong aja gak jadi jadi." Celetuk Doyeon.

" Gue mencium bau cinta segitiga nih Jen kayaknya." Timpal Bambam, Jennie memutar bola matanya sebal.

" Cinta segitiga lo cium baunya. Hapalin aja tuh rumus segitiga pitagoras." Ujar Mark sambil menarik tangan Jennie agar cepat keluar.

" Mark, anak orang mau lo bawa kemana?" Teriak Haechan.

" KUA." Celetuk Mark asal.

" Wah gelo si Mark euy."

***

" Mark. Jalannya dipercepat-lah. Yang sigap." Ujar Jennie tiba-tiba kelabakan membuat Mark yang saat itu tengah berjalan di samping Jennie memutar bola matanya sebal karena Kim Jennie selalu berlebihan.

" Apaan sih, Jen?" Tanya Mark ketus. Tapi setelah melihat tangga menuju kelas XI IPA, Mark tahu mengapa cewek itu mau berjalan cepat-cepat. Untuk sampai menuju kantin, keduanya memang harus melewati tangga menuju kelas Taeyong. Cuma lewat doang, tidak naik.

Tapi masalahnya adalah kali ini Mark melihat Jaehyun dan Taeyong yang sedang menuruni tangga sambil membawa banyak buku.

" Paham kok Jen. Kenapa mau cepet-cepet." Celetuk Mark

" Sini tangannya." Ujar Mark membuat Jennie menghentikan langkahnya dan memandangi lelaki itu bingung. Biasanya kalo lemot kayak gini Mark pasti akan mengumpat tidak jelas. Tapi kali ini lelaki itu terlihat meraih tangan Jennie dan menariknya agar lebih dekat dengannya.

" Lo mau bikin cemburu kak Taeyong kan?" Tanyanya sambil tersenyum manis sekali dan bisa membuat semua orang meleleh.

" Kuy ah. Udah laper gue." Ujar Mark tanpa membiarkan Jennie untuk berkata-kata apapun.

" Tumben lo baik banget hari ini." Komentar Jennie, sedangkan Mark hanya terkekeh pelan.

" Gara-gara si Jungkook kirim video mata air yang ada apinya dan tanda-tanda kiamat itu gue jadi berencana buat tobat." Celetuk Mark ngasal. Sedangkan Jennie menahan tawanya sambil memandangi lelaki itu tak percaya.

" Atheis kayak lo mana tobat. Jumatan aja bolong-bolong." Ujar Jennie terkikik pelan. Mark terlihat memutar bola matanya sebal. Tanpa sadar, mereka sudah melewati Jaehyun dan Taeyong yang memandangi mereka tak percaya.

***


" Wah parah sih Yong tadi. Tikungan tajam. Lo gimana sih Yong? Kok bisa jadi kayak gini?" Tanya Jaehyun saat keduanya baru keluar dari kantor guru. Lelaki itu kembali mengungkit kejadian saat Mark menarik tangan Jennie.

" Waduh.. bocah-bocah. Bisa aja tuh nikungnya." Gerutu Jaehyun mengingat Mark. Sedangkan yang patah hati hanya diam saja.

Maaf ya Kak. Sebenernya Aku suka kak Taeyong. Cuma aku bingung sama perasaan aku sih. Kalo aku kasih jawaban setelah UAS gimana?

Taeyong jadi ingat jawaban Jennie. Dia kan meminta jawaban pas setelah UAS. Tapi kenapa tadi malah terlihat dekat sekali dengan Mark dan lebih parahnya di hadapannya. Harusnya kan kalo Jennie beneran suka, dia bakal menjaga sikap dengan cowok lain kalo ada dirinya.

" Gue udah ditolak berarti Jae. Dia milih Mark." Jawab Taeyong lemas. Hopeless sekali.

" Ditolak apanya? Emang lo udah nembak?" Sindir Jaehyun. Taeyong makin frustasi sambil menghela nafas berat, "udah." Jawab Taeyong.

Jaehyun menghentikan langkahnya sambil memandangi Taeyong tak percaya.

" Kok bisa?"

Taeyong mendengus sebal mendengar respon tersebut. Maklum Jaehyun ini tiap menembak tak pernah dapat penolakkan. Jadi dia agak bingung dan tak percaya kalo seseorang mendapat penolakkan cinta.

" Bisa lah. Lo pikir semua cewek itu sama kayak yang lo tembak." Gerutu Taeyong.

" Tapi Jennie kan cewek pertama yang gue tembak dan jadi pacar gue." Balas Jaehyun. Taeyong terlihat menghela nafas berat.

Nggak luka sih. Tapi sakit gitu mendengar omongan Jaehyun

=== Lingkaran Setan ===

✔ Lingkaran Setan (Jennie ✖ Taeyong)Where stories live. Discover now