06 : Malu :(

6.3K 746 10
                                    

Hujan sore-sore gini emang enaknya makan seblak buatan bang Sungmin, yang jualan depan tempat les Jennie. Sambil nunggu gurunya yang sedang istirahat sebelum tst, alias konsultasi mata pelajaran di sekolahnya, Jennie terlihat makan seblak di meja yang biasa digunakan untuk tst. Tak hanya ada seblak, disana ada susu ultra milk kesukaan Jennie beserta tabul yang digoreng dadakan. Jennie sama Chungha memang hobi banget makan. Bedanya kalo Chungha sering olahraga, Jennie jarang, mangkanya lemaknya mengendap di pipi. Beruntung tubuhnya tetap langsing.
" astagfirullah Jen, Nga. Itu lapar atau hobi?" Komentar Yuta pada Chungha dan Jennie. Jennie dan Chungha memutar bola matanya kesal. Dimana-mana geng perjaka ada teros. Heran, Pikir Jennie.
" kalo mau beli kak." Ujar Chungha galak, beda sekali dengan Jennie yang tetap imut. Maklum, anak tunggal wkwk.
" Kak, udah telat 15 menit ih. Pergi sana. Gimana mau jadi calon imam aku coba kalo dateng les aja telat." Canda Jennie sambil sedikit menggombal ria. Chungha yang sedang makan tabul sampe tersedak, " uhuk.. uhuk.." Chungha terbatuk-batuk membuat Yuta mengambil ultra milk di meja dan memberikannya pada Chungha, " Kalo jealous gue digodain Jennie bilang. Jangan batuk-batuk." Ujar Yuta. Jennie menatap miris ultramilknya.
" ultra milk gue." Ujar Jennie sedih, Yuta meringis, " elu sih Jen. Ngegodain Yuta. Jatuh banget seleranya dari Winwin." Ujar Chungha tak mau disalahkan. Jleb sekali bagi Yuta. Tapi dia lebih mengkhawatirkan Jennie yang sepertinya marah karena ultra milknya lenyap.
" Ih. Gak mau tau. Gantiin. Beliinnya dua pokoknya." Ujar Jennie sambil melahap seblak dengan porsi yang besar seolah dirinya memakan Yuta. Yuta jadi ngeri.
" Iya Jen. Tuh diganti sama calon imam beneran lu nanti." Ujar Yuta sambil menunjuk seorang pria tampan dengan rambut basah karena kehujanan. Lelaki itu terlihat tersenyum pada Jennie membuat Jennie yang baru sadar dirinya tadi tengah membuka mulutnya lebar untuk makan seblak pun mengalihkan pandangannya. Aduh, tengsin. Malu, ujar Jennie dalam hati.
" Yong, anak orang minta ditraktir ultra milk dua nih katanya. Lu yang beliin ya." Jennie melotot pada Yuta sedangkan Taeyong hanya tertawa kecil melihat ekspresi lucu gadis itu. Gemes banget sih Jennie, mau dibawa pulang jadinya, pikir Taeyong.
" Ih, aku kan minta ganti rugi sama kak Yuta. Bukan minta traktir. Suka ngarang ih kak Yuta." Omel Jennie.
" Kak Yuta kan emang comel kayak ibu-ibu, Jen." Timpal Chungha disertai anggukan dari Jennie.
" Gusti. Kalian teh kenapa atuh sama mas Yuta? Ngebully terus." Ujar Yuta sok sedih.
" Yut, udah telat masuk kelas. Ayo." Ajak Taeyong. Padahal sebenernya juga Taeyong ingin mengobrol lama-lama dengan Jennie. Tapi masalahnya Taeyong sudah keseringan bolos les karena ekskulnya.
" Jen, nanti kamu pulangnya maghrib?" Tanya Taeyong sebelum pergi membuat Jennie menganggukkan kepalanya.
" Pulang sama siapa? Naik apa?" Tanyanya lagi.
" Asik dah. Gas terus yong." Ujar Yuta memanas-manasi. Tapi Taeyong tak menggubrisnya.
" Sama temen pacarnya Chungha. Soalnya searah kak. Hehe." Ujar Jennie. Maklum, cewe cantik tukang ojeknya banyak.
" Sama gue aja ya pokoknya. Nanti gue traktir ultramilknya." Ujar Taeyong lebih ke memaksa daripada bertanya. Lelaki itu terlihat mengacak-ngacak rambut Jennie lalu pergi sambil menyeret Yuta ke kelas.
" Anjir Jen. Lu kok gak cerita apapun?" Protes Chungha

✔ Lingkaran Setan (Jennie ✖ Taeyong)Where stories live. Discover now