PART 40

4.5K 99 0
                                    

Malem itu terus terang gue gak bisa tidur nyenyak, pertama nyeri diperut gue bener bener berasa, mungkin setelah efek dari biusnya hilang. Kedua, sekarang gue sedang berada dikamar yang bener bener  asing bagi gue dirumah yang juga asing. Beberapa kali gue bangun sekedar buat periksa gimana luka gue, apakah masih berdarah atau nggak, gue merasa gak enak kalo sprei tempat tidur ini kotor gara gara darah gue

Besok paginya, pagi pagi sekali santi udah bawain gue sarapan, "Nih dimakan ya, abis itu minum obat" katanya sambil menyodorkan sepiring nasi goreng ke gue

"makasih ya san" kata gue

Dia duduk dideket tempat tidur gue "gimana semalem tidur lo, enak?" tanya santi.

"Enaklah, tidur dikamar bagus" kata gue bohong. "lo hari ini ada kegiatan" tanya gue

"sebenernya ada sih, tapi gak penting penting amat, gue dirumah aja, nemenin lo disini" katanya

"gapapa kali san kalo lo mau pergi, gue sendiri juga gapapa" kata gue

"halah lagu lo den, kayak kuat aja" katanya
Gue cuma nyengir aja, pintu kamar tiba tiba terbuka, pak tofik dan istrinya masuk kekamar "gimana keadaan mu den? sudah enakan?" tanyanya

"Alhamdulillah pak, sudah rada mendingan" kata gue

"ooo, yaudah kalo gitu, kamu istirahat saja biar santi yang nemenin, saya sama ibu mau ke Depok dulu, ada urusan keluarga disana" katanya

"ooo iya pak, terima kasih banyak sebelumnya pak" kata gue

"santai saja, saya jalan dulu ya" kata pak tofik, 
Setelah pak tofik dan istrinya pergi tinggal gue sama santi dirumah plus satu pembantunya. 

"Rumah lo sepi ya san" kata gue

"yah begini lah, gue sendirian den, makanya gue seneng banget pas lo mau kesini" katanya

"oooo, artinya gue harus sering sering ketusuk biar tidur disini terus ya" kata gue becanda

"boleh juga tuh ide bagus, biar aku tusuk sini, mau yang mana dulu" kata santi sambil ketawa Dengan garpu ditangannya.

"gila lo, bisa mati beneran gue" kata gue ngeri

"becanda kali, tapi nanti gue coba ngomong sama papa biar lo bisa tinggal disini, kali aja diizinin" katanya

"ah jangan ah, gue gak enak" kata gue serius

"Bodo, pokoknya nanti gue ngomong sama papa, kalo papa ngizinin lo harus mau pindah" kata santi

"Gak janji" jawab gue
Tiba tiba dia berdiri, lalu keluar kamar, jangan jangan dia marah pikir gue.

Sekitar 15menit dia masuk kekamar, sambil bawa ember ada airnya, terus handuk kecil.

"buat apaan san, lo mau kerama disini" kata gue

"diem lo" sambil cemberut "udah buka baju cepet" katanya

"haa, buka baju, buat apaan? lo mau perkosa gue?" kata gue

"najis lo, gue milih milih juga kalo mau perkosa orang, udah buka aja, lo udah dari kemaren gak mandi, sini gue lap pake air anget aja badan lo, biar gak bau" katanya

"gak usah ah, sini biar gue sendiri, gue bisa" kata gue panik.

"Dieeem, jangan bawel, buka aja" katanya, sambil sedikit maksa narik baju gue .

"iya iya, sebentar jangan ditarik, sakit tau" kata gue

"makanya jangan bawel, buka aja, mau diurus kok gak mau" katanya
Gue diem aja, sambil buka baju gue

Perfect CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang