[19]

15.6K 645 37
                                    

        angin bertiup kencang sore itu dan hutan yang rindang menjadi latar yang terasa mencengkam di antara mereka. Dua pria itu saling menatap dengan tatapan membunuh juga aura kejam, seolah mereka dapat membuat orang menggigil ketakutan hanya dengan melihat mereka saja dan itu benar mengingat seorang gadis malang masih terdiam dengan tubuh yang tak berhenti gemetar, tatapan nya sarat akan rasa takut membuat siapapun akan kasihan melihat nya. Air mata mengalir dari mata nya yang telah memerah mengingat betapa banyak nya ia menangis hari ini. Rasa sakit yang mendera nya itu tak berhenti bahkan hingga saat ini.

"Singkirkan tangan sialan mu dari istriku atau kau tau sendiri apa yang akan terjadi pada mu" Myungsoo dengan tatapan dingin nya berucap pada pria itu.

"Oh, iya kalau tak salah situasi sekarang ini sangat mirip dengan hari itu ya? Apa kau akan membunuh ku lagi jika aku membunuh wanita mu?" Pria itu mencoba memberikan senyuman palsu nya.

"Begitu? Jadi apa kau telah lupa bagaimana rasa nya api ku?" Kobaran api hitam menyelimuti tangan kanan Myungsoo yang diangkat sejajar wajah nya dengan senyuman yang terkesan meremehkan.

       Tubuh jonghyun seketika itu langsung gemetar dengan sendiri nya. Nafas nya terengah engah dan keringat dingin membasahi wajah nya.

"Si..sial..ke..kenapa begini? ..hah..hah..brengsek!! ..mana mungkin..aku trauma?.. Tak masuk akal..Ah!! Sial!!" Seperti pecundang pria itu melarikan diri dengan terbirit birit. Meloncat dari satu pohon ke pohon yang lain. Ia sungguh tak menyangka kenangan saat ia di bakar hidup hidup yang membuat nya mati membekas hingga kini. Tak disangka meskipun mendapat kesempatan untuk kembali ke dunia lagi dan bahkan mendapat ingatan masa lalu nya tapi ia masih tetap takut pada iblis itu. trauma itu membekas tepat di ingatan nya.

     Makhluk itu pergi secepat kedatangan nya. Menyisakan dua orang yang masih berdiam diri dengan tatapan yang berbeda. Sungjong dengan tatapan takut nya dan Myungsoo dengan tatapan sedu nya.

"Sayang.."

      Sungjong mundur perlahan dengan tubuh gemetar ketakutan menjauh dari suami nya yang mencoba mendekati nya.

"Berhenti..ja.jangan mendekat...jangan dekati aku!!! Hiks..huks.hiks" gadis malang itu menangis sembari memeluk tubuh rapuh nya sendiri.

      Pemandangan itu sungguh menghancurkan hati Myungsoo. Melihat gadis nya jadi begini hancur karna ulah nya.

"Sungjongie ... Sayang jangan begini..kau membuat ku menderita, kemarilah .. Ayo kita pulang baby" tak terasa air mata mengalir dari mata iblis itu. Tangan nya terjulur untuk menggapai tubuh rapuh istri nya. Tapi, sungjong semakin mundur hingga punggung nya menyentuh batang pohon yang besar itu, mengurung nya diantara suami nya. Tubuh rapuh itu perlahan jatuh merosot dikarenakan kaki nya telah lelah menopang tubuh lemah itu.

"Hiks..hiks.. Jangan sakiti anak ku... Aku mohon..hiks hiks.. Maafkan aku.. Maaf membuat mu marah, kau boleh menghukum ku.. Tapi jangan sakiti anak ku..Hiks hiks.. Aku tak akan mengganggu mu lagi..hiks jadi tolong tinggalkan aku..hiks hiks ..aku mohon.." ia menyatukan kedua tangan nya memohon kepada suami nya sendiri.

"Apa maksud mu? Kenapa aku harus menyakiti anak ku sendiri sayang? Itu tak masuk akal dan aku juga tak mungkin menghukum mu, kenapa kau bicara begitu?" Myungsoo dipenuhi oleh kebingungan dan ke kekhawatiran pada istri nya. Pasal nya, kesayangan nya ini sedang hamil dan keadaan sekarang bukanlah keadaan yang baik bagi ibu hamil.

"Aku..Aku ..."

Brrukk

    Benar saja, sungjong langsung jatuh pingsan setelah nya. Myungsoo dengan sigap mengangkat wanita itu dan menggendong nya pulang ke istana. Sayap kelelawar itu harus nya bisa membuat mereka lebih cepat sampai.

Bride For The DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang