Suara bariton itu bergetar. Sedikit berbisik yang memberikan sensasi aneh di perut Mirae.

"Ada apa?"

Mirae memberanikan diri untuk berbalik membuat dirinya bisa lihat bagaimana ekspresi Taehyung yang terkejut walau sekilas.

Mata tegas itu sempat membulat, lalu berangsur tenang setelah Taehyung menghembuskan gumpalan udara hangat yang nenerpa wajah Mirae.

Laki-laki itu beralih menatap dirinya. Melupakan tujuan semula untuk memberikan obat pada luka, karena nyatanya luka sungguhan Taehyung ada di depan matanya.

"Maaf. Maaf, untuk saat ini aku hanya bisa mengatakan itu"

Mirae bergeming. Matanya menatap manik indah yang sedang memandanginya itu dengan lamat.

Mencoba mencari celah dimana Taehyung bisa berbohong.

Tapi...

Hatinya yakin itu tulus walau fikirannya berkecamuk. Perbedaan yang begitu kontras untuk menciptakan euphoria didalam dirinya.

"Ak-"

"Ibu pulang!!!"

Mirae dan Taehyung sontak menoleh terkejut. Pekikan girang dari ibunya tadi membuat kata-kata Taehyung terhenti dan jantung Mirae yang akan copot.

Ah... Ibu.

"Omo, Taehyung?! Ada apa dengan kaki mu, eoh?"

Mirae melangkah mundur saat ibu berjalan setengah berlari ke arah mereka. Wajahnya dipenuhi dengan kerutan kekhawatiran.

Mata Mirae ikut bergulir ke arah kaki Taehyung yang terangkat. Yang kembali membuat dia terkejut untuk... entah untuk keberapa kalinya.

Ibu menyerocos tanpa henti dengan mendorong Taehyung cepat menuju sofa. Tangannya membolak-balik kedua kaki Taehyung. Yang ternyata bukan hanya di satu kakinya, tapi kedua-duanya.

"Dia kenapa? Ada apa dengan kakinya?"

Mirae mendanga menatap paman Kim yang berdiri di sampingnya. Dua bola mata teduh itu menatapnya dengan tenang. Kontras sekali dengan ibu yang panik bukan kepalang.

"Maaf paman, tapi aku tidak tahu"

***

Hari ini sungguh bukan hari yang begitu baik untuk Mirae.

Pagi-pagi sekali sudah harus berbohong pada ibunya soal terlambat bangun dan kesiangan.

Itu dia lakukan hanya untuk tidak berangkat bersama Taehyung.

Setidaknya menghindar adalah hal yang tepat untuk saat ini. Mirae benar-benar belum siap untuk bertemu Taehyung setelah di ruang keluarga kemarin.

"Ah, benar-benar..."

Tangannya memijat keningnya perlahan. Semua masalah ini benar-benar membuatnya gila. Semuanya seolah menghantam kepalanya bertubi-tubi.

"Mungkin aku harus ambil buku yang lain" Mirae berbisik terlebih untuk dirinya sendiri.

Tubuhnya bergerak pelan mencoba untuk tidak menimbulkan suara sedikitpun. Matanya melirik si penjaga yang sempat menyentaknya karena menimbulkan suara berisik dengan menarik kursi.

Bukan tanpa alasan jika Mirae disini. Cafeteria ataupun kelas bukan tempat yang baik untuk kelangsungan hidup jantungnya.

Taehyung selalu ada di cafeteria dan Jungkook selalu menyusul Jimin terlebih dahulu di kelas Mirae.

Oh, Mirae baru paham soal neraka dunia.

Mirae melangkah perlahan. Wewangian khas kertas usang menguasai penciumannya. Matanya bergulir menatap teliti.

UNTRUE (BTS FanFict) Where stories live. Discover now