Part 5

5.7K 684 12
                                    

Halloooooo

***

CLECK

Mirae terduduk setelah seseorang membuka pintu kamarnya. Astaga, dia lupa soal mengunci pintu.

"Hai" shhh... Mirae meringis pelam setelah seekor makhluk memunculkan wajahnya dari balik pintu.

"Mau apa kau?"

Mirae bisa lihat kalau dia menggelengkan kepalanya. Dengan ekspresi datar yang menjijikan. Mirae butuh ember sekarang.

"Hanya ingin bilang selamat malam, kau bekerja keras malam ini, Mirae-ssi"

Sumpah demi apapun, Mirae sangat ingin melempar tubuh namja itu keluar jendela kamarnya. Dia begitu menyebalkan dengan senyuman mengejeknya.

"MATI KAU SANA!"

***

Mirae kembali harus menjalani pagi yang buruk. Bertemu Taehyung di meja makan dan kali ini harus satu mobil dengannya. Andai saja ibunya itu membiarkannya untuk menaiki taksi. Suasana panas yang dia benci ini tak mungkin Mirae rasakan.

Sejak tadi, dia terus menahan dengan kuat agar kepalan tangannya tak mendarat di kepala belakang laki-laki itu. Pasalnya, dia kembali menyalakan musik. Musik berisik dengan nada tak beraturan yang benar-benar tidak dia sukai. Apanya yang bagus dari musik rap?

"Taehyung-ssi, aku sudah bilang aku tidak menyukai gaya musikmu, bisakah kau hentikan itu?"

"Mau aku carikan taksi?" dia menjawab dengan nada bicara yang begitu datar. Hhh... Mirae mendesah dengan mengusap kasar wajahnya. Dia kehilangan semua kata-kata yang dia miliki. Baiklah, dia menang.

"Gwaenchanna Mirae-ya" dia berbisik memberi semangat pada dirinya sendiri. Memalingkan pandangannya pada jendela mobil dan memperhatikan deretan bangunan yang mereka lewati.

"Jaket siapa itu?" kepalanya otomatis menatap jaket yang berada dalam pangkuannya. Dia bahkan hampir melupakan ini.

"Apa pentingnya kau tahu?" Mirae tahu dia sewot, tapi bodohlah.

"Hanya bertanya"

***

Lima menit lagi bell masuk akan berbunyi. Tapi, manusia yang menghuni meja di hadapannya tak kunjung datang. Apa dia akan membolos lagi? Mirae mendesah kasar dengan menopang dagunya di atas meja.

Tatapannya terus teruju pada lunch box yang ada di depannya. Lunch box berisikan kimbab yang mungkin laki-laki itu sukai. Anggap saja ini permintaan maaf sekaligus terima kasihnya. Untuk permintaan maaf, Mirae juga tak yakin untuk apa. Tapi, anggap saja begitu.

BRHUK

Punggungnya otomatis menegak ketika seseorang menghempaskan diri tepat di hadapannya. Dia datang. Entah kenapa sekarang Mirae jadi tak ingin memberikan lunch box yang sudah susah payah dia siapkan pagi tadi.

Kau harus tahu kalau dia bangun pagi untuk itu.

Jaket. Tapi, bagaimana dengan jaket? Dia menunduk menatap jaket yang terlipat rapi di atas mejanya. Tak ada pilihan lain selain mengembalikan.

Sebenarnya ini mudah, hanya untuk mengembalikan dan rasanya tidak ada yang mengerikan dari itu. Tapi... entahlah.

"Hanya mengembalikan, dan kau bisa menikmati hidupmu kembali setelah itu, apa susahnya?" Mirae menggumam. Tatapannya tak jauh-jauh dari punggung laki-laki itu dan kembali pada lunch box serta jaket. Shh... benda menyusahkan.

"Jungkook-ssi" ingatkan Mirae kalau dia baru saja meluncurkan nama manusia yang duduk di hadapannya.

Jungkook sontak menoleh yang membuat Mirae menempelkan punggungnya pada sandaran kursi.

UNTRUE (BTS FanFict) Where stories live. Discover now