23. Jaka Tarub, Malin Kundang, And 7 Wonders!

159 13 0
                                    

Author: Sherly_Lily_SP
Genre (musim) : Fall (Historical Fiction)
Subgenre : Fantasy
--------------------------------------

"Malin, jangan lupa kabari emak yaa !!" Sang ibu dari Malin Kundang pun melepas kepergian anaknya untuk merantau. Lanjutnya, "Oh, titip salam juga buat Jaka !!"

Malin Kundang mengangguk dan dadah-dadah pada ibunya tercinta. Malin Kundang yang biasa dipanggil Malin, sudah dewasa rupanya. Ibunya tersenyum senang, walau tak ikhlas.

Hari ini Malin akan pergi merantau, ke tempat sepupunya berada, Jaka Tarub yang biasa dipanggil Jaka. Jaka menawarkan pekerjaan pada Malin, dan dia menyetujuinya. Toh, Malin juga sudah lupa dengan wajah Jaka. Terakhir kali Malin melihat Jaka, saat umur 7 tahun.

Malin melihat laut bebas.

"Oh emak, seandainya dirimu melihat laut ini. Aku pasti akan menceburkan-- eh maksudku menikmati pemandangan ini bersama emak," ucap Malin sendiri, seperti orang gila.

● ● ●

Sesampainya di kota Jaka...

"Hei, bro. Apa kabar ??" Jaka menepuk-nepuk punggung Malin dengan keras. Malin langsung terbatuk-batuk.

"Uhuk-uhuk !! Woi, pelan-pelan kek !!" Jaka cengengesan. Malin membalas, "Baik bro. Oh iya, emak titip salam buat elu."

Jaka dan Malin berbincang-bincang sambil berjalan menuju rumah Jaka.

"Bro, lu udah punya pacar belom ??" Tanya Malin. Jaka menatap Malin dengan pandangan sombong, tapi bercanda. "Muka ganteng gini, pasti punya lah !!" Jawab Jaka. Lalu mereka tertawa bersama.

"Ganteng ?? Gantengan gue juga kaleee."

Tak terasa mereka sampai. Orang tua Jaka memiliki sebuah rumah makan. Malin ditawarkan menjadi seorang pelayan di sana. Tentu saja Malin tak menolak. Pekerjaan ini sangat penting untuk Malin.

"Eh bro, lu mau tinggal di mana ??" Tanya Jaka tiba-tiba. Malin berpikir, lalu mengangkat bahu tanda tak tau.

Jaka berpikir sejenak lalu menjawab, "Elu... mending tinggal sama gue sementara. Kalo uang lu udah cukup buat ngekos, langsung pindah. Baik kan gue ??"

"Iya iya, serah lu bro. Betewe, gue merasa terusir."

● ● ●

Sudah 3 bulan Malin bekerja di toko itu. Selama 3 bulan ini pula, dia selalu rajin mengabari ibunya itu. Dan sudah tinggal di sebuah kos-kosan.

Suatu hari Malin menemukan sebuah daun berbentuk menjari berwarna merah. Karena bagus, Malin menyimpan nya diam-diam.

Malamnya, dia terus memperhatikan daun itu. Warnanya sangat indah, seperti bentuknya.

Lalu Malin mencari tau daun itu di laptop temannya. Temannya menitipkan laptop padanya, dan Malin mencoba memakai, mengingat dia dari desa terpencil. Setelah diselidiki, itu adalah daun dari Pohon Maple. Malin lalu menutup laptopnya lalu tidur.

● ● ●

"Malin, lu udah siap belum ?! Jangan kayak cewe, dandan nya lama !!!" Teriak Jaka tak sabar. Sementara ibunya menatap Jaka dengan pandangan sebal, merasa tersindir.

"Iya-iya !!! Udah nih !!!" Malin keluar dari kamarnya dan menuju Jaka, sambil membawa tas punggung.

Ibu Jaka menatap Jaka sambil berkata, "Jaga baik-baik ya. Awas kalo ada yang hilang. Jangan sampe sakit, ntar emak yang susah buat kesana. Blablabla..."

Season's TaleOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz