20. Sekolah itu adalah Sekolahmu

125 12 6
                                    

Author: oky_76
Genre: Musim hujan-teenfiction.
Subgenre: Horror.
-------------------------------------

Suara gerimis masih terdengar di luar rumahmu. Hawa dingin yang sejak kemarin datang, kini menjadi semakin dingin.

Kamu meminum secangkir kopi hangat di balik perapian di ruang tengah. Sendiri... itulah yang kamu rasakan.

Rumah itu sangat sepi, memang sepi karena yang tinggal di sana hanya kamu. Sendiri, di dalam rumah yang cukup besar.

Hanya seekor kucing yang setia menemanimu. Nama dia Catty, kucing kesayanganmu.

Sewaktu kamu asik meminum kopi, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar. Segera kamu berjalan ke arah pintu dan membukanya. Dan ternyata... itu adalah sahabat kamu, Hikari.

"Novi, kamu masih ingatkan soal janji kamu? Katanya kamu mau ngajarin aku bahasa Mandarin!" seru Hika padamu dengan mata berbinar.

"Ah, itu... iya aku ingat kok. Ayo masuk, di luar hujannya deres banget!" katamu pada Hika dengan senyum yang mengembang.

Kamu menyuruh Hika untuk duduk di sofa dekat perapian, menuju dapur untuk membuat secangkir kopi yang hangat, dan pergi ke kamar mengambil buku-buku pelajaran.

Kalian belajar dengan fokus, tidak peduli suara hujan dan petir yang terdengar menggelegar di luar sana. Kamu tetap menjelaskan semua yang kamu bisa pada Hika.

Jam sudah menunjukan pukul setengah enam sore, Kalian terkejut karena waktu tidak terasa berlalu dengan sangat cepat akibat hujan yang tidak berhenti.

"Novi, kayaknya aku harus pulang sekarang deh... udah malem, jangan lupa ya besok aku berangkat bareng kamu ke sekolah! Aku jemput deh," bujuk Hika padamu dengan tatapan memohon.

"Iya, udah sana nanti keburu malem lo... aku juga belom mandi," katamu seraya mengantar Hika menuju pintu.

"Jangan matiin hp kamu ya! Kebiasaan kalo ditelpon malah gak aktif," teriak Hika setelah berjalan beberapa langkah ke luar rumah.

"Iya, bawel lu," gerutu kamu sambil tertawa kecil karena tingkah Hika.

Setelah Hika pulang ke rumahnya, rumah kamu pun kembali sepi. Kamu memutuskan untuk pergi ke dapur dan memberi makan Catty yang sejak tadi tidur di sofa.

Setelah selesai memberi makan Catty, kamu pun ke kamar, mengambil handuk, dan mandi dengan air dingin.

Suasana yang dingin, kamu berpikir jika mandi dengan air dingin akan menambah segar badan kamu.

Setelah selesai mandi dan bersiap-siap, kamu tidur di kasur yang lembut. Menenggelamkan badan mungilmu... dan menyelimutinya dengan selimut yang sangat tebal.

Terasa sesuatu bergerak di atas kaki kamu. Kamu pun membuka mata dan melihat apa yang ada di atas kaki kamu. Ternyata itu Catty yang ikut tertidur di atas kakimu yang berbalut selimut tebal.

Malam itu pun kalian habiskan dengan tidur dengan pulas. Hujan yang masih mengguyur bumi menemani malam, yang seharusnya diterangi oleh indahnya bulan dan bintang.

Tapi suara benda itu membangunkanmu dari tidur nyenyakmu. Suara benda berbentuk kotak yang selalu kamu bawa kemana-mana, telpon genggammu.

"Hallo, siapa ya?" tanyamu tanpa melihat siapa yang menelpon.

"Ya ampun, Novi... ini masih jam 7 malam dan kamu udah tidur?" jawab seseorang dari seberang sana.

"Oh, Andi ya... iya soalnya dingin banget, aku males ngapa-ngapain... jadi tidur aja deh!" ujarmu seraya bangkit dari tempat tidur.

Season's TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang