8. Memoiré

215 22 17
                                    

Genre : Romance

Sub genre : -

Author : Ryze95

****

Saat itu, saat bersamamu, memandangi sebuah pemandangan yang sama...

Langit dinodai oleh warna jingga, kita memandangi kelopak bunga sakura yang jatuh

berguguran, menari-nari mengikuti hembusan angin sebelum akhirnya mereka jatuh diatas tanah...

Sakura diibaratkan sebagai sebuah janji, walaupun ia hanya mekar dalam kurun waktu yang sangat singkat, namun ia selalu berjanji akan kembali bermekaran di musim semi berikutnya...

Kuncup bunga sakura yang sedang bermekaran diibaratkan sebagai kebahagiaan dan sukacita...

Namun saat kelopak bunga sakura berguguran, mereka diibaratkan sebagai kesedihan...

Bisa dibilang, hal ini memang benar-benar kurasakan, karena tepat pada saat satu-persatu kelopak bunga sakura yang tersisa berguguran,

Kau meninggalkanku...
Janji yang kita buat dihari itu hanyalah sebuah kebohongan,

'Aku tidak akan pernah meninggalkanmu'

Itulah kebohongan terbesarmu yang tidak akan pernah kulupakan dan selalu membanjiri memoriku...

---

Memoiré

©Ryze95 Spring - Romance

Songfict 🎵 Mao - Kimi no Kioku

---

Tentang kita, dan musim semi...

"Akari, kau datang rupanya!"

Senyum yang mengembang terlukis indah di paras tampan seorang pemuda dengan manik mata semerah batu ruby, ketika melihat sosok gadis cantik bermanik sebiru lautan yang sedang tersenyum manis ke arahnya.

"Bagaimana latihannya? Apa ada kemajuan?"

Gadis itu bertanya seraya menghampiri sang pemuda yang sedang duduk di atas sebuah kursi roda, memandangi pemandangan lewat jendela kamarnya.

"Begitulah, kurasa aku harus lebih giat lagi."

Jawab si pemuda.

Si gadis-Akari, meraih pegangan kursi roda yang berada di balik punggung si pemuda, ia lalu memutar kursi roda dan mendorongnya dengan hati-hati menuju ke luar kamar.

"Kita mau kemana?"

"Hmm, karena ini sudah masuk musim semi, aku ingin kau juga ikut menikmati indahnya bunga sakura," Akari terkekeh pelan, "Karena latihanmu sudah selesai, tidak ada salahnya kan kita jalan-jalan sebentar."

Si pemuda tersenyum, walau ia tidak dapat melihat ekspresi gadis itu yang berada di belakangnya, ia tahu jika saat ini Akari sedang tersenyum.

Saat mereka keluar dari pintu lorong yang mengarah ke arah sebuah taman, angin lembut nan sejuk menyambut mereka berdua, bau obat-obatan yang menyengat dan suara dari alat-alat medis yang tidak bosan menghiasi bangunan bercat putih itu tergantikan dengan pemandangan yang menyejukkan mata.

Puluhan pohon sakura yang tertanam di pekarangan taman itu telah mekar dengan sempurna, dedaunan hijau di atas pohon telah tertutupi sepenuhnya oleh ribuan kelopak bunga kecil berwarna merah muda.

"Yukio... kau lihat? Bunga nya indah bukan?"

Akari sangat antusias ketika mendorong kursi roda si pemuda melewati jalanan taman yang bertapakkan batu alam, suara cicit burung terdengar bagaikan lantunan sebuah musik, sejauh mata memandang, hanya ada pemandangan yang didominasi oleh warna merah muda.

Season's TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang