Bagian 12

4.2K 464 126
                                    

Chanyeol terduduk dengan rambut yang ia remas, ia menatap kedua tangannya sendiri. Apa yng sudah ia lakukan? bagaimana bisa ia menyakiti anak sekecil Sera? bukankah itu berlebihan?

tidak, tidak sama sekali. anak itu yang sudah menunjukkan kebenciannya pada irene dan calon anaknya.  tapi Jauh di sudut hatinya, Chanyeol berteriak marah, mengatakan bahwa hey Park! bagaimana bisa anak sekecil dan semanis Sera bisa melukai wanita dewasa seperti Irene? tapi lagi-lagi ego nya mendominasi.

***

Jantungnya terpacu dengan cepat, keringat dingin mulai mengucur dari dahinya.

Ia takut, sungguh. Ia tidak habis pikir, bagaimana bisa sikap Chanyeol berubah dengan sangat cepat. Ia sama sekali tidak bisa berfikir jernih, tidak ia tidak bisa untuk saat ini.

berbagai pertanyaan tentang, mengapa anaknya harus mengalmainya? mengapa anaknya harus mengalami kesakitan yang pernah ia rasakan.

ia tau dan ia faham, bagaimana dan apa yang dirasakan Sera. sebuah ketakutan. ketakutan terhadap seseorang yang seharusnya melindungi mereka.

Sena hanya duduk dengan pandangan mata kosong, ia lelah. sungguh. Sehun berjongkok didepannya, menggenggam erat kedua telapak tangannya.

"Sehunnie, a-aku takut" Dengan cepat, Sehun membawa wanita itu kedalam pelukannya, membiarkan kemeja bagian depannya basah oleh air mata wanita itu.

"Aku disini sena,jangan seperti ini,Sera akan baik-baik saja, dia gadis kecil yang kuat"

Sehun mengusap punggung sena, wanita itu menangis dengan sangat keras. Kenapa nasib baik tidak pernah berpihak padanya? Apa dikehidupan sebelumnya dia memiliki banyak dosa? dia hanya ingin merasakan bagaimana bahagia, hal yang sedari kecil tidak pernah dia dapatkan.

"ini bukan tentang Sera yang akan baik-baik saja atau tidak Sehun, tapi tentang apa yang akan membekas dalam ingatannya, tentang apa yang akan ia pikirkan mengenai kejadian tadi. dia masih terlalu kecil Sehun demi tuhan!dia enam! itu akan membuatnya menjadi pesakitan seumur hidupnya. ketakutan adalah rasa sakit terbesanya. bagaimana caraku mengobatinya sehun-ah"

Sehun merengkuh Sera kedalam pelukannya, membiarkan wanita itu menumpahkan segala rasanya, Sehun tau masa lalu sena lebih dari Chanyeol, ingat? mereka dulu adalah sepasang kekasih yang akan menikah sebelum insiden itu terjadi.

"Sena dengar, tidak ada gunanya kita mengungkit masa lalu, yang harus kita lakukan adalah bagaimana membuat sera melupakan semuanya. mungkin Chanyeol hanya salah faham sampai sampai memukul Sera."

dengan cepat Sena mengusap wajahnya, benar. yang harus ia lakukan adalah membuat sera melupakan kejadian itu.

"Sehun-ah, bawa aku dan Sera pergi. kemanapun, asalkan itu jauh dari Chanyeol."

"Sena kau serius? maksudku, ini terlalu mendadak dan kau perlu memikirkannya baik-baik." Sehun memang masih menyimpan perasaan untuk Sena, tapi itu tidak serta merta membuatnya senang dengan membawa pergi istri orang lain. Terlebih lagi ia tau fakta bahwa Sena sudah tidak lagi mencintainya.

"Apa lagi yang harus difikirkan Sehun-ah. apa yang harus dipertahankan dengan hubungan yang seperti ini? dia tidak mencintaiku, tidak pula dengan Sera !terkadang aku bertanya pada diriku sendiri, hubungan macam apa yang coba kujalin dengannya? sikapnya dingin dan kasar, dia memukulku bahkan hanya karena aku mengeluarkan suaraku didepannya, kemudian dengan tiba-tiba sikapnya perlahan melembut, kupikir ia akan berubah, berubah menjadi laki-laki seperti yang kuinginkan, tapi aku salah, hanya karena ia sedikit melembut bukan berarti ia sudah berubah, ketika aku lengah, lihat dia memukul Sera, demi tuhan kau bisa lihat sendiri bagaimana kecilnya Sera, bagaimana putriku yang cantik mejerit takut pada seseorang yang ia panggil ayah. hiks "

Angel WingsWhere stories live. Discover now