Bagian 7

4.2K 452 153
                                    

Pertemuan sena dan sehun semakin sering. Orang menyebutnya kebetulan.
Yeah, awalnya memang kebetulan. Tapi lama kelamaan kebetulan itu sebenarnya disengaja.

Sehun pelakunya.

Pria itu sengaja membeli rumah didekat rumah sena, sengaja menemui wanita itu jika ada kesempatan.

Tapi sehun tidak tau dampak dari semua itu. Dampak dari perbuatannya yang selalu menemui sena.

Ya, wanita itu menderita. Hampir setiap hari dia mendapat entah itu pukulan atau makian dari chanyeol. Semua itu mengingatkan sena pada masa kecilnya.

Masa kecil yang ia habiskan untuk meringkuk dipojok ruangan, menerima pukulan rotan dipunggungnya. Pelakunya? Ibu tirinya sendiri.

Dan sekarang sena merasakannya, merasakan kembali pukulan-pukulan itu.
Pukulan yang sebenarnya ia tidak ingin.

Sore ini seperti biasa, sena mengajak sera untuk sekedar berkeliling. Setidaknya dia butuh sesuatu hal agar bisa tersenyum kembali. Walau sesaat. Itu tak apa.

"Eomma, kita mau kemana?" Sera menggoyang-goyangkan tangannya yang berada digenggaman sena.

"Ummm, kemana ya? Bagimana kalau taman?" Tawar sena yang langsung dihadiahi anggukan semangat dari sang anak.

"Ayo eomma, ayo" sera menyeret tangan sena dengan semangat.

Sesampainya ditaman, sena langsung menghambur ke ayunan disana.

"Eomma, dorong eomma" sena terkekeh kemudian berdiri dibelakan sera kemudian mulai mengayunkan ayunan itu pelan.

Sera tertawa sangat kencang, membuat sena ikut melebarkan senyumnya. Bagi sena, asal sera bisa tertawa seperti ini dia tidak keberatan untuk selalu menangis. Karena adanya sera yang membuat sena hidup sampai saat ini.

"Eomma, itu appa kan?" Sera menunjuk seseorang pria yang tengah duduk disalah satu bangku.

Itu chanyeol? Apa yang dilakukan pria itu disana?

Oke mari kuberitau. Sebenarnya chanyeol itu sengaja mengikuti sena dan anaknya. Yeah, dia sedikit merasa bersalah karena membentak sena kemarin. Hanya sedikit okay

Bersalah dia bilang? Heol, apa si arogan park chanyeol mau mengakui kesalahannya?.
Dan sekarang chanyeol berpura-pura seolah olah dia bertemu dengan sena dan sera secara kebetulan, begitu?.

"appa" sera berseru membuat chanyeol menoleh dengan raut 'pura-pura' terkejut

Sera berlari kearah chanyeol dan

BRUK

Tubuh kecil itu jatuh tersungkur ditanah.
Sera langsung menangis sangat keras. Membuat sena dan chanyeol berlari kearah gadis kecil itu.

"uwaaaaaa eomma sakit hiks" sena langsung bersimpuh didepan sera, benar saja. Lutut gadis kecil itu terluka dan mengeluarkan darah.

"tenanglah sayang. Eomma akan mengobatinya. Sera bisa berjalan kan?"

Chanyeol hanya diam melihat istri dan anaknya itu. Dia tau kenapa sena tidak bisa menggendong sera. Karena 4 hari lalu ia sudah membuat tangan sena terkilir.

Chanyeol dengan sigap dan tanpa banyak kata menggendong sera. Membuat mata sena melebar.

"chan kau tidak perlu--"

"diam dan cepat jalan, lukanya harus segera diobati" sena menurut, chanyeol membawa sera untuk duduk dibangku taman. Sedangkan sena langsung melesat pergi ke minimerket terdekat untuk membeli obat.

Angel WingsWhere stories live. Discover now