Part 10

5.5K 377 34
                                    

-Author POV-

Hanna terbangun di tengah malam. Kira-kira jam sudah menunjukkan pukul 23.45. Ia terbangun karena merasa lapar dan ingin makan sesuatu. Jajangmyeon. Hanna menatap kearah jendela diluar. Rintik-rintik hujan terlihat berjatuhan. Ia pun mengambil mantel tebalnya, sarung tangan, payung dan sepatu boot. Setelah selesai bersiap-siap ia keluar dari kamarnya dengan mengendap-endap agar tidak menimbulkan suara.

Saat Hanna sudah berhasil keluar dari rumah besar Kyuhyun, dengan santainya dia berjalan menyusuri toko-toko yang biasanya buka 24 jam dan menyediakan Jajangmyeon. Hanna semakin mengeratkan genggamannya pada payung yang melindunginya dan merapatkan mantelnya karena udara semakin dingin.

[Anggap saja bunyi longceng :v]

Hanna memutar kenop pintu kedai Jungsi. Pelayan yang ada didalam langsung menengok saat mendengar bunyi lonceng tanda bahwa ada orang yang masuk kedalam kedai mereka. Seorang ahjumma mendekati Hanna dengan celemek yang masih ia gunakan dibadannya. "Nona, apa kau ingin makan?"

"Nde ahjumma, aku sangat ingin makan Jajangmyeon."

"Ara, silahkan duduk aku akan membuatkan Jajangmyeon untukmu, nona." Ucap ahjumma itu lalu pergi meninggalkan Hanna menuju dapur. Hanna duduk dimeja yang menghadap ke jendela. Sesekali ia menghela nafas berat.

Tak berapa lama ahjumma itu kembali membawa nampan berisi Jajangmyeon yang dipesan Hanna tadi dan sebuah wadah makanan dari sterofom yang terbungkus rapi. "Ini pesananmu nonna." Iya meletakan Jajangmyeonnya depan Hanna. "Nona, apa kau sedang hamil?" Tanya ahjumma itu lagi.

"Nde, waeyo ahjumma?"

"Ahh.. kau sedang mengidam dan rela-rela mencari rumah makan Jajangmyeon selarut ini dan cuaca diluar juga sedang tidak bersahabat ditambah lagi kau sendirian saja. Jadi aku memberikan bonus untukmu. Ini." Ahjumma itu meletakkan wadah sterofom yang dibawa bersamaan dengan Jajangmyeon tadi.

"Tapi ahjumma, aku tidak membawa uang lebih untuk membayarnya." Jawab Hanna polos.

"Aniyoo.. gwenchana.. ini gratis untukmu, nona."

"Jinjja? Gomawo ahjumma." Ucap Hanna sambil memungkukkan badannya beberapa kali sebagai tanda terima kasihnya pada ahjumma penjual Jajangmyeon yang telah memberikannya bonus.

Ahjumma itu kembali kedapur meninggalkan Hanna sendirian dimeja makannya. Hanna menatap Jajangmyeon yang masih panas itu dengan wajah yang penuh dengan nafsu. "Ahh sepertinya ini enak sekali." Gumam Hanna pelan lalu mulai menyumpitkan Jajangmyeon itu dan memasukan kedalam mulut mungilnya. Mengunya lalu menelannya seperti itu terus berulang-ulang sampai Jajangmyeon yang ada dihadapannya habis tak tersisa lagi. Ia benar-benar merasa kenyang dan bahagia. Entah karena apa rasa bahagia itu.

Setelah membayar Jajangmyeon yang dipesannya tadi, Hanna memutuskan untuk pulang. Hujan masih turun dengan deras. Ia mengeratkan mantelnya sambil memegang bungkus Jajangmyeon diberikan ahjumma tadi. Satu tangannya lagi memegang payung untuk melindunginya dari air hujan.

Hanna sedikit berlari saat melihat atap rumah Kyuhyun. Ia masuk kerumah Kyuhyun melalui pintu belakang yang akan menghubungkannya langsung pada dapur. Jadi, ia lebih dekat menuju kamarnya. Dalam benaknya pun ia terus berdoa agar tidak ada yang tahu tentang kepergiannya malam ini.

'CLEK'

Dengan hati-hati Hanna membuka pintu dapur dan masuk dengan pelan seperti seorang maling yang tidak ingin tertangkap basah. Ia meletakkan sepatu boot yang ia gunakan tadi ditempat yang aman. Lalu ia pergi kearah kulkas dan menyimpan Jajangmyeon untuk dimakannya besok pagi. Setelah menyimpan Jajangmyeonnya, ia mengedarkan pandangannya kesekeliling, memastikan ada orang atau tidak. Merasa aman, Hanna kembali kekamarnya dengan selamat.

By My Side [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang