Delapan

5.7K 405 5
                                    

Baru sempet update 😁. Ok ini hasil revisinya semoga suka happy reading guys 🐥.

Juno memegangi kepalanya matanya mengerjap beberapa kali mencoba menyesuaikan cahaya yang ada di dalam ruang yang asing untuknya saat ini.

" Akhirnya lo sadar juga" ucap seseorang saat pintu ruang tersebut dibuka oleh orang tersebut.

Juno mendudukan dirinya " Ssh.. Lo siapa? " tanya Juno sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing.

Orang tersebut lalu duduk besila di tepi ranjang. Lalu mengulurkan tanganya dan Juno langsung menyambutnya  " Kenalin gue Fajar kakaknya Nina. Lo kenal dia kan?. Kata dia si lo temennya "

Juno mengernyit, berarti ia sekarang dirumah Nina. Tapi bagaimana bisa " Kenapa gue bisa disini bang" Juno mengabaikan ucapan Fajar tadi dan lebih memilih mencari tau bagaimana ia bisa sampai disini.

" Semalem gak sengaja pas gue ama adek gue pulang dari minimarket liat orang pingsan depan toko. Awalnya gue  males, kali aja kan orang gila atau apa. Tapi adek gue maksa, yaudah akhirnya kita samperin. Pas kita samperin adek gue langsung kaget karna yang pingsan itu lo . Yaudah akhirnya kita bawa aja lo kesini. " jelasnya panjang lebar

Juno lalu ingat bahwa semalam ia memang berteduh di depan toko setelah kejadian pengusiran itu menimpa dirinya.

" Thanks udah mau nolongin gue bang" Juno tersenyum tipis pada Fajar.

" Santai aja kali,oh ya ngomong-ngomong lo kenapa bisa disana. Bawa tas gede banget lagi ?. Lo kabur dari rumah ya? " tanya Fajar mengingat bahwa semalem ia memang menemukan Juno bersama sebuah tas yang cukup besar yang ia yakini berisi pakaian.

" kabur ? " itu adalah perbuatan haram dalam hidupnya. Sebanyak apapun dan sebesar apapun masalahnya yang ia hadapi di rumah megah 'itu' tak pernah terfikir sedikit pun ia akan kabur. Dan kenyataannya juga tanpa kabur ia sekarang sudah di usir . Haha hidupnya memang sungguh miris.

" Gue diusir dari rumah bang" Juno tersenyum getir mengingat kanyataan pahit itu.

Fajar yang mendengar ucapan Juno merasa tidak enak karna mengatai cowok itu telah kabur. " Sorry gue gak tau "

" Gapapa. Oh iya bang barang gue dimana ya? " Juno mengalihkan pembicaraan. Sungguh ia tak mau berlama-lama mengingat itu.

" Oh itu lo tunggu Nina balik sekolah aja, barang lo ada di dia. Sekarang lo istirahat lagi aja. " Fajar lalu bangkit dari duduknya. " Gue mau ngampus dulu, anggep aja rumah sendiri. Kalo laper ambil aja makanan di kulkas"

Juno mengangguk menyetujui ucapan Fajar yang sekarang telah menghilang dibalik pintu berwarna putih itu.

--------- Perdonami

" Gimana Ger udah ada kabar dari Juno belom? " tanya Ronald yang entah untuk ke berapa kalinya. Pemuda itu nampak khawatir dengan sahabatnya. Karna memang tidak biasanya Juno sangat susah di hubungi bahkan saat ini ponselnya tidak aktif.

"  Bentar ini gue nanya Nina kali aja dia tau. " Gerri lalu mendekatkan bendah pipih itu di dekat telinganya.

" Ah si Juno kemana si, dia gak tau apa ya kalo kita khawatir " Bado menghentak-hentakkan kakinya dilantai karna kesal.

" Halo Nin lo tau Juno dimana gak. Hpnya mati. Kali aja lo tau " tanya Gerri to the point pada Nina di sebrang sana.

"......."

" Apa Nin suara lo gak kedengeran, Do kaki lo suruh diem dulu " ucap Gerri sambil menatap nyalang pada Bado.
Bado yang ditatap seperti itu langsung menhentikan ulah kakinya

Perdonami ( Forgive Me )Where stories live. Discover now