"Emang gue salah ngomong ya?" Dimas bingung kenapa temannya tertawa sehabis mendengar ucapannya

"Ayo, nanti telat"

****

Motor Ninja warna Merah mengkilat, membelah jalan menuju kompleks perumahan Grand Samudera.

"Meg, rumah lo di blok apa?" tanya Arya mencoba memecah keheningan diantara keduanya, walaupun sebenarnya Arya sudah tahu kediaman keluarga Mega

"Hm, blok A4 no.10"

"Berarti kita bisa sering ketemu" kata Arya dengan senyumnya

"Kok, emang kenapa?"

"Rumah tante gue ga jauh dari rumah lo. Nah biasanya kalo tante sama om lagi pergi, gue disuruh temenin anaknya"

Mega membulatkan matanya sembari ber'oohh' ria.

Pukul 5:15 PM, mereka tiba tepat didepan rumah mewah bergaya kontemporer bercat warm white dengan lampu hias di jalan setapak untuk menuju taman belakang.

"Makasih banget Ar, maaf kalo ngerepotin lo"

Arya tersenyum, "Makasih juga lo mau pulang bareng gue, mau nemenin gue makan dulu, akhirnya jadi telat sampe rumah"

"Sebenernya tadi gue mau nolak ajakan lo makan, tapi perut gue ga bisa nolak heheee"

Mendengar pernyataan Mega barusan, membuat Arya terkekeh.

"Ish kok tawa"

"Lo lucu" ucap Arya masih dengan sisa tawanya

Tanpa disadari, pipi Mega bersemu bak menggunakan polesan blush on.

"Yaudah gue pamit ya, salam ke ortu lo maaf bikin anaknya pulang telat"

"Mereka lagi ga dirumah"

"Lho, kemana?"

"Masih di rumah sakit"

"Siapa yang sakit?"

"Papa, dia kecelakaan waktu--"

Belum selesai berbicara mengenai papanya, Arya memotong ucapannya "Ceritanya jangan sekarang, nanti gue ga jadi nih pulangnya"

"Oh iyaa" ujar Mega seraya nyengir kuda

"Besok aja ceritanya-eh jangan, gimana kalo ceritanya di video call aja?"

"Ok deh"

Arya mengeluarkan benda pipih berwarna silver dari saku jaket yang dikenakan olehnya, dan langsung menyodorkannya kepada Mega. "Ketik id lo"

"Nih, udah" Mega mengembalikan ponsel milik Arya

"Lo besok berangkat bareng siapa?" Arya terus berbicara

Lah tadi katanya mau balik, malah ngomong mulu-batin Mega terkekeh

"Besok hari Sabtu Arya Aldatama" Mega mengingatkan

"Emang iya besok Sabtu?" Sepertinya Arya lupa hari

Mega memutar bola matanya "emang lo kira hari apa?"

"Yahh, padahal gue pengen berangkat ke sekolah bareng lo"

"Kenapa?"

"Gue kepengen denger cewek-cewek alay teriak sepanjang koridor" Arya tertawa mengingat kejadi pulang sekolah tadi

"Ar?"

"Ya?"

Entah mengapa, Mega justru tertawa dengan pembicaraan ringan seperti tadi.

"Kok ketawa?" Arya bingung dengan Mega, hal garing malah membuatnya tertawa

"Hahhaa, gue bilang Ar, lo bilang Ya. Kalo disambung?"

"Ar..ya" hening beberapa detik

"HAHAHAHAHAA" tawa Arya pecah

"Biasa aja tawanya mas"

"Gue baru konek" Arya belum menghentikan tawanya

"Ar ihh stop"

"Oke oke. Kenapa?"

"Hm, tadi lo katanya mau pulang, kok ga jadi-jadi"

"Oh jadi lo ngusir gue nih" ucap Arya sok marah

"Ih ga gitu"

"Iyaiya, gue bercanda. Yaudah gue pulang ya"

"Daritadi ngomongnya gitu mulu"

Arya mengenakan helm miliknya yang berwarna selaras dengan motornya.

"Oke, ketemu di vidcall nanti malem"

Arya melajukan motornya menuju kediaman keluarganya.

Lucu

Mega berjalan memasuki pekarangan rumahnya.

"Lho non Mega baru pulang?" tanya Bi Uyun--asisten rumah tangga di rumahnya

"Iya Bi" Mega tersenyum "Yaudah Bi, aku mau ke kamar"

Bi Uyun mengangguk dan langsung menuju dapur menyiapkan sajian makan malam.

Mending gue mandi dulu deh, baru nanti ngecek tugas


Jangan lupa tinggalkan jejak :))

Don't Call Me Bad GirlWhere stories live. Discover now