"Nyonya, apa tidak masalah kita hanya mengirim hadiah sebagai ucapan selamat ke kediaman Menteri Kang? Apa tidak sebaiknya Nyonya mengucapkan selamat secara langsung?" Suri bertanya sambil tetap mengipasi Yeonhee. Kalimatnya termasuk lancang untuk ukuran pelayan, namun Yeonhee tak keberatan. Baginya Suri sudah menjadi bagian dari keluarganya dan selama ini Suri selalu bersikap baik dan tak pernah melanggar batasan terhadapnya. Kalau gadis itu membuka mulut, pasti ia benar-benar penasaran atau khawatir demi kebaikan Yeonhee.

Yeonhee tertawa kecil, "Sebenarnya apa yang sedang kau pikirkan di kepala kecilmu itu?" katanya main-main, lalu memakan satu anggur lagi, "tidak perlu. Kita cukup memberikan hadiah. Itu sudah jadi bukti kita memberikan muka untuk Perdana Menteri Han."

"Tapi Nyonya, apa tuan Perdana Menteri nanti tidak akan marah pada Anda?" Suri kembali bertanya dengan khawatir.

Hubungan antar bangsawan sangatlah perlu untuk memperkuat pengaruh dan membangun koneksi. Saat Yeonhee resmi menjadi istri Perdana Menteri Han, ada beberapa undangan jamuan dari kediaman bangsawan lain untuknya. Jelas artinya mereka ingin membangun hubungan dengan kediaman Perdana Menteri Han. Namun Yeonhee menolak semuanya.

Suri yang sudah paham sifat Yeonhee memang mengerti, tapi ia khawatir kalau Perdana Menteri Han akan merasa tidak senang akan hal ini. Suri sudah melihat Perdana Menteri Han yang begitu memanjakan Yeonhee dan ia takut kalau hal ini akan mengubah perhatiannya pada Yeonhee. Kalau sampai itu terjadi, apa hidup sang Nyonya tak akan menderita?

Tentu saja Yeonhee paham apa yang Suri pikirkan. Yeonhee menjelaskan dengan nada tak peduli, "Suri, keluarga Perdana Menteri Han memiliki pengaruh yang besar, jadi saat menjalin hubungan dengan bangsawan lain, lebih seperti pihak mereka yang mendapat keuntungan lebih besar. Nama keluarga Han sudah cukup untuk membuat orang lain merasa segan. Bangsawan yang status dan posisinya sama seperti Keluarga Han tidak akan memusingkan hal ini. Lagipula, Perdana Menteri Han bukanlah orang yang membutuhkan koneksi untuk kelancaran karirnya. Pencapaian dan kemampuannya sudah diakui langsung oleh Raja. Buktinya saja kediaman ini. Coba hitung ada berapa banyak pejabat seusianya yang bisa meraih kesuksesan seperti ini?"

Suri hanya diam mendengar penjelasan Yeonhee. Ia menyadari kalau hal itu memang benar. Ada satu hal lagi yang membuatnya khawatir, tapi Yeonhee segera memotong sebelum ia mengutarakan pemikirannya.

"Kau khawatir soal rumor yang beredar tentangku?" Yeonhee bertanya masih dengan nada yang sama. Melihat Suri mengangguk, Yeonhee menghela napas.

Semakin banyak rumor buruk yang beredar soal Yeonhee. Pertama soal dirinya yang buruk rupa dan sakit-sakitan, lalu saat ia menikah dengan Perdana Menteri Han, banyak rumor yang mengatakan kalau Yeonhee memanfaatkan fakta dirinya yang lemah untuk merayu Perdana Menteri Han yang terkenal baik hati untuk bersikap manja dan meminta banyak hal pada suaminya.

Banyak yang mengatakan kalau Yeonhee wanita matrelialistis dan tamak yang hanya memanfaatkan Perdana Menteri Han. Lalu sekarang, beredar rumor baru yang mengatakan ia bergantung pada status keluarga dan suaminya untuk bersikap sombong dengan menolak jamuan dari bangsawan lain, membuat Suri dan sebagian besar pelayan lain di kediaman keluarga Jo sangat marah pada tuduhan tak berdasar itu.

Meskipun keluarga Yeonhee tak mempedulikan soal rumor mengenai dirinya, banyak pelayan keluarga Jo yang menolak rumor tersebut dan mengatakan yang sebenarnya pada publik. Namun tak ada yang percaya karena mereka mengira itu hanya bentuk pembelaan para pelayan untuk Nona mereka. Mereka ingin membuktikannya namun melihat sikap keluarga Jo sendiri yang tidak menampakkan raut peduli seolah rumor di luar itu hanya bagai semut yang tak berefek apapun bagi keluarga mereka, para pelayan tersebut mengerti dan memilih ikut menutup mulut.

Yeonhee tersenyum dingin dalam hati. Tentu saja ia tahu siapa dalang yang menyebarkan rumor soal dirinya.

"Dengar Suri, tidak usah pedulikan semua rumor itu. Bukankah kau tahu sendiri bagaimana aku yang sebenarnya?" dengusnya, "lagipula, dengan statusku sebagai istri Perdana Menteri Han serta dua keluarga Jo dan Han yang mendukungku, seburuk apapun mereka membicarakanku di belakang, para bangsawan itu tidak akan berani mengatakannya langsung di depanku."

Mengapa ia harus repot-repot memuaskan keinginan para bangsawan itu? Seburuk apapun mereka mengatainya, mereka tidak akan berani menyinggung dirinya secara langsung. Kalau keluarga Han dan keluarga Jo memusuhi keluarga mereka, besar kemungkinan keluarga lain yang ingin menjalin hubungan baik dengan dua keluarga itu ikut menjauh. Terlalu banyak kerugian hanya untuk menyinggung dirinya. Karena itu Yeonhee mengatakan mereka tak akan berani.

Di depan Yeonhee mereka masih akan menunjukkan senyum dan kata-kata sopan. Meski ia menjalin hubungan pun dengan mereka, tak ada jaminan mereka akan berhenti mendengar rumor buruk soal dirinya. Jadi apa untungnya? Yeonhee terlalu malas untuk sekedar berpura-pura demi sekedar membangun citra baik tentang dirinya.

Suri yang awalnya merasa khawatir, bernapas lega ketika mendengar penjelasan Yeonhee, "Pelayan ini yang bodoh karena tidak mengerti. Mohon maafkan Saya, Nyonya."

Yeonhee hanya tersenyum tipis, lalu menyuruh Suri membantunya untuk mandi. Selama merilekskan diri, Yeonhee pun berpikir. Sebenarnya ia sendiri tidak terlalu yakin dengan apa yang dipikirkan Jihan. Saat mendengar Mu Tong memberitahu berita kehamilan Putri Mahkota dua hari lalu, Yeonhee hanya melihat sedikit keterkejutan di matanya. Tak ada tampak kemarahan ataupun kekecewaan di wajahnya. Ia tetap memasang ekspresi setenang air seperti biasa.

Bahkan esoknya ia tetap melakukan pertemuan kabinet di istana saat pagi, dan pulang lebih awal untuk makan siang dan makan malam bersamanya. Meskipun Yeonhee tak mengerti apa yang lelaki itu pikirkan, ia berusaha tak ambil pusing. Mereka sudah setuju untuk menghargai privasi masing-masing dan karena itu Yeonhee tak akan bertanya apapun padanya.

Setelah mandi, Yeonhee merasa jauh lebih segar. Ia tampak cantik dengan mengenakan jeogori merah muda dan chima biru, membuat penampilannya tampak segar dan lembut bersamaan. Di sanggul rambutnya tersemat binyeo perak yang berhiaskan batu berharga dan beberapa tusuk rambut lain yang sangat indah dan membuat penampilannya sangat elegan. Semua ini adalah pemberian dari Jihan dan Yeonhee mengakui, selera suaminya itu memang bagus.

Yeonhee berniat menuju perpustakaan pribadi Jihan dan mengambil beberapa buku serta mulai bersantai saat melihat Mu Tong berlari kecil ke arahnya. Menghentikan langkahnya, Yeonhee hanya bergumam saat pelayan itu memberi hormat. Namun kata-kata Mu Tong selanjutnya membuat wajah Yeonhee yang semula tak menampakkan ekspresi apapun berubah masam dengan kening berkerut.

"Nyonya, baru saja ada pemberitahuan dari istana. Sebagai perayaan untuk kehamilan Putri Mahkota, dalam tiga hari Yang Mulia Raja akan mengadakan jamuan di istana dan mengundang yangban di atas peringkat 3 junior beserta istri dan anak sah mereka."

Sebagai istri sah dari Perdana Menteri Han yang memiliki peringkat 1 senior jelas ia termasuk prioritas utama yang diharuskan datang. Yeonhee memang bisa menolak undangan dari bangsawan lain, namun lain ceritanya kalau itu undangan langsung dari Raja. Kalau ia menolak hadir meskipun dengan alasan sakit, ia bisa membuat Jihan dan keluarganya kehilangan muka. Selain itu, besar kemungkinan kalau ke depannya akan banyak undangan seperti ini dan mau tidak mau ia akan hadir juga nantinya. Lagipula kalau sampai ia ketahuan berbohong, hukumannya adalah menipu Raja dan Yeonhee tidak akan sanggup menanggung beban dari hukuman tersebut.

Yeonhee menatap kertas undangan yang distempel Raja di tangannya kini dengan tatapan malas. Sepertinya kali ini ia memang harus datang ke istana.

=====

Yangban: Bangsawan

Kalau banyak istilah yang kurang dipahami atau mengenai peringkat pejabat istana, temen2 bisa cari aja di gugel. Authornya lagi buru-buru nih *digeplak* hehehe

Thanks buat yang baca, vote, dan comment chapter sebelumnya :*

Chapter depan publish hari selasa.

See u~



A Bride Without VirtueWhere stories live. Discover now