Kedua tubuh mereka basah kuyup!.

Ando meletakkan tubuh Ify di lantai, Ando menenangkan tanganya yang bergerak panik karena gemetar, wajah sang adik begitu pucat, dengan bibir memutih. Ando mencoba tenang, berpikir jernih.

"Tenang Ando, adik lo nggak apa-apa!!"

"Pasti nggak apa-apa!!"

Ando mendekatkan wajahnya ke mulut sang adik, mencari tau apakah Ify masih mengeluarkan napas.

"Sial!!" pekik Ando tak merasakan tanda-tanda pernapasan yang dikeluarkan oleh Ify.

meraih pergelangan tangan kanan

Ando Ify, mencari detak nadi disana. Ando memejamkan kedua matanya, tanganya semakin gemetar, ia berusaha menahan ketakutanya, mencari titik nadi sang adik.

"God!!"

Tak ada detakan denyutan nadi yang dirasakanya. Wajah Ando pucat pasi karena terllau panik dan khawatir tinggi!.

"Fy, Kakak mohon bertahan!"

Ando dengan cepat melepaskan jas-nya, membuka beberapa kancing baju untuk memberikan gerakan yang lebih leluasa. Ando segera memberikan pertolongan pertama, untuk membuka jalan pernapasan sang adik.

Ando menaikkan dagu Ify, memberikan napas buatan berkali-kali. Namun, masih tak ada respon dari tubuh adiknya.

Kepanikan Ando bertambah dua kali lipat. Ando melepaskan dua sepatunya. Lalu dengan cepat menaiki tubuh adiknya. Ando dengan cepat melakukan kompresi.

Ando menaruh kedua tangan Ify secara bertumpuan di tengah dada adiknya, lalu dengan kekuatan penuh ia memberikan tekanan pada dada adiknya, Ando melakukanya berulang-ulang sebanyak 30 kali.

"Dafychii!!! Bangun!!!"

"Kakak mohon!!"

Ando terus melakukanya, tidak peduli keringat dingin yang mengalir deras di sekujur tubuhnya. Ando menahan rasa nyeri, dingin, perih dan sakit di sekujur tubuhnya. Ia tak peduli dengan kondisinya sendiri.

Napas Ando tersenggal, ia merasakan kelelahan.

"DAFYCHII!!! KAK ANDO MOHON BANGUN!!"

"Fy. Ayooo!!!"

"Kak Ando mohon bangun, Dafychi!!"

Ando merasakan kedua matanya memanas, ia masih tak mau menyerah! Ia terus melakukan kompresi untuk adiknya. Menekanya semakin kuat secara terus menerus!. Mengeluarkan seluruh tenaga tanganya.

"Dafychi! Ayo!!"

"Dafychi! Buka mata kamu!"

"Dafychi, Ayo napas!!"

Air mata Ando mengalir bersama dengan rasa takutnya, Ando menangis tanpa suara. Ia benar-benar khawatir setengah mati! Ia tak mau kehilangan adik perempuanya dan bayi di dalam kandungan sang adik!

Ando harus menyelamatkanya!.

"TUHAN BANGUNKAN DIA!!!"

"TUHAN AKU MOHON!!"

"DAFYCHI AYO BANGUN!!"

Ando memejamkan kedua matanya, mengatur napasnya yang mulai melemah.

"DAFYCHI DEMI ANAK KAMU BANGUUNN!!"

"BANGUN FY!! KAK ANDO MOHON!! BANGUN!!"

"BANGUN DAFYCHI GUANNI FREEDY!!" teriak Ando ditingkat akhir frutasinya, ia mengeluarkan segala sisa kekuatanya.

ELWhere stories live. Discover now