Chapter 1

308 14 2
                                    

[Angela POV]

Ruangan ini besar, banyak lampu-lampu yang berkelap kelip diiringi dentuman musik yang lembut namun memabukkan. Akhirnya, setelah lama perjuanganku belajar inilah saatnya pesta kelulusan yang diharapkan semua murid di Sekolah Tinggi Avalon.

Dan ya, aku memandangi wajah ini. Rambut tembaganya, tebal alisnya, matanya yang gelap mempesona, hidungnya yang bangir, dan bibirnya.. Ehm, sexy. Dan semua itu hanya dalam satu kata. Handsome!

Kami saling memandang satu sama lain dalam gerakan seirama di lantai dansa. Kulihat matanya yg berwarna abu mengintimidasiku untuk mencari tahu apa yang difikirkannya.

Dan dia mulai tersenyum. Ya Tuhan! Ada apa dengan senyumannya ? Mengapa hatiku bergetar melihatnya tersenyum seperti ini?

Oh tidak! Ternyata sahabatku ini mempunyai pesona yang menakjubkan. Mengapa tidak pernah tersadar olehku sebelumnya?

"Kau sangat cantik Angela.." Selanya diantara lamunanku. Aku mulai menyunggingkan senyum, dan dia malah menatapku lebih dalam lagi.

"You too Mr. Perfect"

Dan dia mulai tersenyum kembali, menampakkan deretan giginya yang rapi dan putih layaknya mutiara saat baru terbuka dari cangkangnya.

Musik mulai mengalun lagi, dan kami terhanyut dalam suasanya yg dramatis, aku tidak pernah bosan untuk memandanginya saat ini.

Aku ingin tertawa saat ia mengangkat salah satu alisnya. Mengapa ia menjadi begitu.. Manis?

"Belum puas juga memandangiku seperti ini ?"

"Aku heran kenapa teman-temanku begitu mengidolakanmu. Dan sekarang aku mengerti, kau ternyata punya pesona yang memabukkan"

Dia tersenyum lagi. Wow! Apakah aku terlalu jujur?

"Apakah sekarang kau juga mengidolakanku miss Larsson ?" Ejeknya.

"Mungkin iya, mungkin juga tidak. Oh, C'mon Mr. Orlando Michiels Johnson. Berhentilah tersenyum seperti itu! Apa kau tidak melihatnya? Semua orang memperhatikanmu. Itu membuatku.."

Ia memajukan wajahnya sambil menunduk, bibirnya sekarang berada di area telingaku. Aku bisa mendengar suara nafasnya disana.
"Cemburu? Benarkah? Haha.. Kau ini lucu sekali"

"Oh God! Berhentilah menggodaku! Kau tau? Aku juga populer disini"

Dia hanya mengangguk mengerti dan suara musik perlahan mulai memudar, dansa kami berakhir. Jam besar mulai berdentum keras menunjukkan pukul sebelas malam. Ohh.. Why too fast?

"Aku akan mengambil minum. What do you want ?"

"Hmm, aku ingin soda. Oh tidak! White wine? Boleh kaan O.." Nadaku memelas yang akhirnya disambut oleh anggukan Orlando.

"Hanya satu gelas!" Ucapnya tegas namun tetap menyunggingkan senyum setelahnya.

"I Aye Captain! Thankyou O.. muach!"

Aku berdiri di sudut ruangan yang remang, mengambil clutch ku dan mulai mencari keberadaan ponselku. Yaampun! Ada banyak sekali notif di ponselku. 10 panggilan tak terjawab dari ibuku, 5 panggilan tak terjawab dari ayahku, dan beberapa pesan singkat dari keduanya.

Aku mulai mengetik pesan balasan yang aku kirim langsung ke ibuku

I'll be there at 11.30 p.m
Aku akan pulang bersama Orlando. Jangan khawatirkan aku 😉
Love you.

Aku tertawa kecil. Sebenarnya aku berbohong pada mereka. Dasar licik! Batinku.

Oh.. Ayolah! Aku sudah dewasa. Tidak bisakah aku sedikit lebih lama berpesta disini? Lagi pula esok sudah liburan. Aku akan menyusul kalian ke LA. Umpatku

Angela - It's Always Been YouWhere stories live. Discover now