Mystery

11 3 0
                                    

Di tempat dengan Negara dan waktu yang berbeda pula dari Prancis yaitu di Jakarta, di rumah, Remi sedang kerepotan mengerjakan laporan praktikum biologinya, karena itu adalah tugas yang seharusnya seminggu lalu dia kerjakan tapi dia terus menundanya dan jadilah sekarang. Ia kelabakan mengerjakan tugasnya, belum lagi tugas sekolahnya yang lain yang sudah menunggu untuk dikerjakan. Sebenarnya ia bisa saja meminta kedua bodyguardnya untuk membantu mengerjakan tugas-tugas sekolahnya, tapi tadi pagi keduanya sedang berolahraga dan sampai sekarang mereka belum kembali.

Pasti sekarang kalian sedang bertanya kan kenapa kedua bodyguardnya malah lari pagi dan meninggalkan Remi sendiri di rumah padahal tugas mereka seharusnya menjaga Remikan? ya, tidak sepenuhnya benar sih Remi di rumah sendiri karena di rumahnya itu ada banyak maid dan bodyguard yang berjaga, belum lagi adanya CCTV di dalam maupun luar rumah yang langsung terhubung ke ruangan Kamera pengawas dan jam tangan canggih milik para bodyguard termasuk Deno dan Ifa. Jadi walaupun mereka sedang jauh dari rumah seperti olahraga sekarang ini, mereka masih bisa memantau Remi dari jauh dan tetap menjaganya.

di sela-sela olahraganya mereka sesekali akan melihat ke arah jam tangan mereka untuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh Remi. Deno hanya tersenyum kecil melihat Remi yang kerepotan mengerjakan tugas-tugasnya dan berteriak putus asa sambil tiduran di atas sofa dan merutuki semua tugas-tugasnya. sementara Ifa hanya sesekali tertawa melihat tingkah majikannya itu. bukankah yang salah itu Remi? tapi dia malah merutuki tugas-tugasnya yang banyak. Walaupun mereka seumuran dan sekelas dengan Remi, tapi sebenarnya mereka sudah lulus dari SMA malahan sudah menyandang gelar Dr. sekarang karena dulu saat mereka masih bagian dari militer pemerintahan semua yang ada disana dituntut untuk dapat menyelesaikan pendidikan mereka saat masih dini agar saat mereka sedang menjalankan misi mereka mendapatkan bekal pengetahuan yang lebih banyak dan lebih luas dari pada usia mereka saat itu.

Ifa dan Deno menyapa seorang laki-laki berambut putih disertai jenggot dan kumis tipis yang juga hampir seluruhnya putih.  pintu gerbang terbuka otomatis di depan mereka, lalu mereka memasuki halaman depan rumah itu dan langsung masuk ke dalam rumah untuk membersihkan diri mereka setelah berolahraga tadi.

Ifa yang pertama selesai mandi dan sudah memakai kaos santai dengan celana panjang olahraga segera menemui Remi di ruang tengah yang masih kerepotan dengan tugas-tugasnya. Remi masih terlihat serius mengerjakan tugasnya sambil sesekali menggerutu.

" Belum selesai?" Tanya Ifa

"belumlah, gak liat nih, masih banyak buku di meja?" jawabya sambil menunjuk satu persatu bukunya mulai dari buku tulis sampai buku paket yang tegelatak naas di atas meja. belum lagi kertas coret-coretan bekas mengerjakan matematika yang berserakan di lantai. Memang selalu berantakan sih tiap kali dia belajar, karena mau buku ataupun alat tulisnya pasti sudah ada dimana-mana, tergeletak begitu saja dan terkadang Remi pasti lupa menaruh alat tulisnya dimana karena tempatnya berantakan. Untung saja saat di sekolah tidak seperti ini.

" Oh... "

"oh aja? gak ada niatan mau bantuin gue gitu? gue pusing nih masih banyak banget tugasnya." Ucap Remi dengan menampilkan puppy eyes-nya. Ifa nampak berpikir lalu ia menggeleng.

" Enggak. " jawabnya sambil meraih remote tv di atas meja dan tentu saja Remi kembali menggerutu menjawab soal-soal dihadapannya. Tak lama, Deno datang dengan memakai kaos putih berlengan dan bahan santai yang pendek.

" masih belum selesai?" Tanya Deno. Remi hanya menggelengkan kepala sebagai jawabannya, lalu ia mendongak ke arah Deno yang berdiri tepat di depannya dan langsung terpesona dengan penampilan Deno yang sekarang. Ia terlihat sangat cool dan... ketampanannya menjadi berlipat ganda dari sebelumnya ditambah dengan rambutnya yang masih basah dan acaka-acakan. Deno tersenyum kearahnya membuat ia juga ikut tersenyum mengagumi ciptaan Tuhan yang sangat indah di depannya.

Only DoubtOnde as histórias ganham vida. Descobre agora