That Smile...

18 1 0
                                    

"Kau... "

"Kau...."

-justdoubt-

Tak dapat lagi mereka sembunyikan rasa kaget sekaligus tak percaya dari wajah mereka.

Waktu yang terus berjalan rasanya seperti membeku saat mereka saling bertatapan seperti ini. Lidah mereka sesaat seperti kelu tak bisa berkata-kata.

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

Akhirnya mereka berdua memalingkan wajah dan menjadi salah tingkah sendiri.

"Ehm, terimakasih."
Ucap Kayle masih tak berani menatap wajah lawan bicaranya dan perasaan canggung menghinggapi keduanya.

"Ehm, ya tak masalah,"
Ucap lawan bicaranya sambil menggaruk tengkuk belakangnya yang tak gatal.

"Bagaimana kabarmu? Lama tidak berjumpa Leryta, eh maaf maksudku Kayle."
Lanjutnya kemudian dengan suara sedikit tergugup. Padahal jika ia disuruh presentasi di kantor maupun sedang mengahadapi lawan perusahaannya ia tak pernah segugup ini. Ia memang sudah mengakui sejak lama bahwa wanita ini sangatlah istimewa baginya dan hanya wanita inilah yang mampu membuat ia tergugup seperti sekarang ini.sementara Kayle hanya tersenyum melihat tingkah dari Alven, ternyata Alven tidak pernah berubah dan masih memanggilnya dengan sebutan seperti dulu, Leryta. Panggilan istimewa yang ia berikan hanya untuk Kayle seorang.

"Ya seperti yang kau lihat aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu Veno atau perlu kupanggil Pak Alven? "
Senyumnya langsung tercipta dibibirnya yang manis yang menyambar juga pada Veno yang ikut memperlihatkan giginya yang rata.

"Ya.. aku juga. Kulihat kau sudah menjadi designer terkenal seperti yang selalu kau inginkan hem?."

"Ya, begitulah. Kau juga sudah menjadi pengusaha yang terkenal."
Ucap Kayle. Lalu ia menghembuskan nafasnya dengan kasar.

" Aku masih tidak menyangka kita akan bertemu seperti ini setelah kita berhasil mewujudkan impian kita masing-masing. Oh iya bagaimana dengan keadaan Leo? Apakah dia baik-baik saja?"
Lanjutnya setelah berhasil menetralkan perasaannya terhadap laki-laki didepannya ini.

"Tentu saja dia baik. bag- "
Baru saja Vino ingin melanjutkan kata-katanya, seseorang menepuk pundaknya dari belakang.

"Pak Alven?"
"Ya, saya. Maaf anda siapa?"
Yang ditanya tersenyum sambil menjulurkan tangan ke arahnya

"Perkenalkan saya Renotian Fori dari perusahaan Fori Corp'."
"Oh ya pak Fori. Maaf saya sebelumnya tidak mengenali anda. Mari duduk dahulu."
Ucap Vino ramah sambil membalas jabatan tangannya lalu ia kembali menoleh ke arah Kayle.

"Ehm, sebaiknya aku balik duluan saja. Sudah sangat larut dan senang bisa bertemu kembali denganmu."
Senyum Kayle sambil menjabat tangan Veno.

-justdoubt-
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



To short? Hehehehe... biar kepo.
Jangan lupa VOMENT ya, dan nantikan part selanjutnya

Love JA

Only DoubtWhere stories live. Discover now