Ify menatap Rio kesal.

"Aduh Rio jangan berisik. Aku lagi nonton tv. Kamu pijetin kaki aku, Cepetan!!"

Rio mengangguk menurut, daripada kena omel gadis dihadapanya. Rio menarik kedua kaki istrinya, menaruhnya diatas paha dan memijatnya pelan-pelan, ia sedikit memiliki basic cara memijat yang ia pelajari di akademi kepolisian dulu. Sewaktu ia masih di Seattle bersama Ando.

"Fy, kamu besok ulang tahun kan?" ucap Rio membuka pembicaraan.

Kepala Ify berputar, langsung fokus ke Rio.

"Masak sih?" tanya Ify terkejut sendiri. "Kok aku nggak inget?"

Rioterkekeh ringan.

"Iya sayang, besok hari ulang tahun kamu" jelas Rio lagi. "Kamu mau minta apa?"

"Nggak minta apa-apa' jawab Ify cepat tanpa berpikir.

Kening Rio berkerut, menatap istrinya sedikit tidak yakin.

"Yakin nggak minta apa-apa?"

Ify menganggukan kepalanya mantap.

"Habisnya bingung mau minta apa. Nggak ada yang aku pingin"

"Oke" sahut Rio dan kembali fokus memijati Ify.

Rio menarik ponslenya, memainkanya. Ia sedari tadi sedang menunggu telfon dari seseorang, dan beberapa kali melihat jam dingin dengan tak sabar. Rio sebenarnya sudah menyiapkan sebuah hadiah buat istrinya sedari dulu.

Rio menunggu sampai tengah malam tiba, ia juga yakin Ify tidak akan tidur cepat-cepat, istrinya adalah tipe perempuan yang suka insomnia.

"Yo...." panggil Ify.

"Iya sayang?"

"Mmm.... aku pingin makan rujak manis pedas tapi isi-nya jangan buat, aku pingin isinya ada wortel, tomat, sama kentangnya"

"Hah?"

Rio mendadak bingung, permintaan macam apa yang barusan dikatakan oleh istrinya. Rio sama sekali tidak paham. Karena yang Rio tau, Ify tidak pernah suka yang namanya rujak, dan yang namanya rujak juga nggak pernah ada isinya itu wortel, tomat dan kentang! Rio baru pertama kali mendengarnya.

"Buatin sekarang! Aku pingin banget!" rengek Ify

"Ya ampun fy, kayak gitu mau beli dimana? Ini udah malam sayang. Lagian apa ada rujak kayak gitu?" sahut Rio dengan lembut.

"Nggak mau tau! Beliin! Aku pingin banget!" teriak Ify menghentak-hentakan kedua kakinya yang masih berada diatas paha Rio.

Rio menghela berat, sedikit kualahan jika Ify sudah merengek seperti ini.

"Iya iya aku beliin. Aku suruh Mr. Ann du..."

"Aku nggak bilang nyuruh beli! Aku bilang buatin!" tegas Ify memperjelas kalimatnya.

"Buatin sayang?" tanya Rio memastikan.

"IYA BUATIN!!"

Rio mendadak diam, menggaruk kepalanya yang sama sekali tak gatal. Ini dia lagi berada di dunia lain atau emang istrinya lagi PMS menginginkan hal-hal yang tidak wajar seperti itu.

Rio menghela berat, mengangguk mengiyakan ucapan istrinya. Ia segera menelfon Mr. Ann untuk mencarikan bahan-bahan untuk membuat rujak kemauan istrinya. Daripada nanti malam ia tidak dapat jatah, lebih baik Rio menuruti Ify. he he he

ELWhere stories live. Discover now