22

3.5K 633 97
                                    

Third's person view

Sembarai menghapus air matanya jingga berkata dengan sangat lirih "kamu boleh pulang sekarang"

"tapi J"

"Johnny, stop call me like that...!!! We are over. ngerti?" teriak jingga frustasi.

"NO..!! I don't wanna lose u for a second time"

"JOHNNY" teriak jingga saat Johnny mencengkram bahu jingga dan menekannya ke tembok.

Johhny tidak berhenti menatap jingga, tatapan yang dalam, dan menyakitkan.

"hurt, you hurt me john" keluh jingga, merasakan tangannya yang tercengkram erat tangan Johnny.

"you too, it's hurt ji" Johnny menunjuk-nujuk jantungnya, berharap jingga juga tahu kesakitan yang ia rasakan jika haru kehilangan gadis yang ada di hadapannya itu.

Dan setelah Johnny membalas ucapan jingga, perlahan ia mendekatkan bibirnya ke bibir jingga, beberapa kali jingga berpaling dan menolak but, no women can reject that sexy lips.

Jingga hanya memekik beberapa kali berharap Johnny menghentikan kegiatan gila mereka.

Yang benar saja, this is jingga's home, meskipun gak ada siapa-siapa di rumah.

Ah, Location not important, yang penting itu apa hubungan mereka sehingga melakukan hal yang umumnya hanya di lakukan sepasang kekasih?

"stop it" kata jingga dengan nafas yang memburu saat Johnny melepaskan panggutannya.

"i can't. " kata Johnny sambil mengangkat tubuh yang sekarang sudah berpasrah padanya itu, dan membaringkannya di sofa panjang ruang tengah tempat mereka duduk tadi.

I'm sorry I can't control my self, godaaan Johnny adalah godaan terberat di dunia, jingga membatin.

Jingga yang tadinya melawan, kini bahkan membalas semua yang Johnny lakukan padanya, balasan dari jingga membuat Johnny mendesah pelan dan merasakan sensasi bercinta yang pernah di lakukannya dengan jingga dulu.

Perhalahan kain yang menghalangi diri mereka, terlepas dan terbuang entah kemana.

Johnny memeluk tubuh mungil yang sudah tidak berdaya di bawahnya itu dengan erat dan menghirup aroma di leher jingga "oh, I miss you. I find you, and I don't wanna say fucking good bye anymore"

And that curly lips make many marks on jingga's neck.

"ahhh Johnny" tidak ada yang bisa jingga lakukan selain melampiaskannya pada rambut Johnny dengan mencengkramnya.

"damn it, you're so fucking good hhh"

Fuck that john..!

Johnny dan jingga masih mengatur nafas dengan segala peluh yang menghiasi pergulatan mereka.

"women on top?" tawar Johnny.

Dan sayangnya jingga can't control her self, she want him so much.

Pergerakan jingga mulai melambat dan membuang dirinya di dada bidang milik Johnny, tanpa melepaskan 'penghubung' mereka.

Johnny masih mencumbu gadis itu, sesekali ia menciumi bahu hingga pipinya dengan sangat mesra.

"I love u so much ji, my J"

Jingga hanya tersenyum miris, dan mengasihani dirinya sendiri. Bagaimana bisa calon tunangan orang lain melakukan, dan mengatakan hal itu?

Jingga menganggap itu hanya ucapan terimakasih dan tanda perpisahan mereka.

Tapi untuk Johnny, itu tulus, ucapannya benar-benar merefleksikan apa yang ia sedang rasakan. Ia begitu mencintai jingga, bahkan rela melepas segalanya demi gadis ini.

Dan Johnny menganggap dengan melakukan 'hal' tadi bisa mengikat kembali hubungannya dengan jingga, but he's disappointed because that girl cry...

"shhhh, kenapa nangis?"

Gue nyesel john.

"no, nothing"

"ji"

"hm"

"makasih"

Jingga dan Johnny masing saling menempel dan saling memeberikan tatapan lembut penuh cinta.

Johnny cinta jingga, dan begitupun sebaliknya. Tapi semuanya harus di akhiri.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA" dan pekikan seorang perempuan menganggu kegiatan keduanya.

"jennie?"

TBC    







percayalah gue udah cukup umur buat nulis apa yang terjadi di part ini.

OH MY 'J'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang