TigaPuluh - Siapa Dia Sebenarnya?

Mulai dari awal
                                    

Bugh! Bugh! Bugh!

Ketiga temannya itu tertawa puas.

"Kalian jahat. Dedek ngambek sama kalian." Niell cemberut.

"Sudah guys.. abaikan Niell.. anggap dia pho yang berusaha hancurin hubungan kalian." Kata Mike.

Mereka tak menganggap Niell ada lagi.

"Kalian temuin Erick." Ucap Arsen. "Dan loe.. gue gak mau dengerin alasan loe lagi!" Arsen menunjuk Niell.

"Y." Niell menegaskan kata itu.

"Kita pergi dulu ya. Byee!" Austin berdiri meninggalkan mereka.

"Tunggu!" Mike menyusulnya.

"Bye Arsen sayang." Niell memberi kiss bye pada Arsen.

"Tobat woy!" Arsen menjitak kepala Niell.

Mereka tertawa.

"Sudah sana.. kalian gak berangkat-berangkat cuman gara-gara Niell.." Arsen memberi tatapan tajam nya.

Mereka semua mengangguk lalu bergegas pergi.

Arsen duduk kembali ke tempatnya semula. Dia mengambil ponselnya lalu mengecek email yang masuk.

Another PLACE.

Austin, Niell, dan Mike kini memandangi rumah yang menjulang tinggi dan megah.

"Betul ini rumahnya?" Tanya Mike.

"Iya. Gue sudah suruh orang dan memang ini rumahnya." Jawab Austin.

"Besar banget rumahnya.. kita yakin bakalan tanyain langsung ke Erick?" Tanya Niell.

"Iya. Kalo loe takut, mending loe di mobil." Austin memberi tatapan elang nya.

"Gak. Gue ikut." Kekeh Niell.

"Serah."

"Ayo.. keburu malem nanti." Ucap Mike.

Mereka semua turun dari mobil dan berjalan ke arah gerbang yang menjulang tinggi ke atas.

Seorang satpam menghampiri mereka dan bertanya "cari siapa ya nak?" Tanya sang satpam.

"Tuan Amiel Emrick nya adakah pak?" Tanya Austin sopan.

"Ohh tuan Miel.. ada ada. Apa kalian temannya?" Tanya bapak itu lagi.

"Miel? Jadi ini nama aslinya?" Batin Austin.

"Iya pak. Bisa kan kita ketemu tuan Miel?" Kini Mike yang bertanya.

"Boleh boleh. Silahkan." Bapak itu membukakan pintu gerbang.

Mereka semua masuk ke dalam.

"Terima kasih ya pak." Ucap Niell.

"Iya sama sama nak. Nanti kalian lurus lalu belok kiri ya. Disitu pintu utamanya." Jelas bapak itu.

"Iya pak. Makasih ya.." bapak itu mengangguk lalu mereka semua bergegas pergi.

"Besar ugha rumahnya." Kata Niell.

Mereka tidak menanggapi ucapan Niell yang terkesan norak itu.

Mereka akhirnya sampai di pintu utama yang di jelaskan bapak tadi.

Austin mengetuk pintunya.

Terbukalah pintu dengan lebar.

Dan menampilkan sesosok wanita.

"Cari siapa nak?" Tanya wanita tersebut.

"Tuan Amiel Emrick Andreas." Ucap Austin dengan lengkap dan jelas.

"Ohh tuan Miel? Bentar bentar.. kalian masuk dulu saja." Ibu itu membuka pintu sedikit lebar dari yang tadi.

Mereka semua akhirnya masuk.

Datanglah seorang pria dengan pakaian rumahnya dan wajah bantal.

"Oh kalian.. kenapa?" Tanya Erick.

"Sebenarnya kita ke sini itu may tanya." Ucap Niell.

"Tanya apa?" Wajah Erick menatap mereka satu persatu.

"Sebenarnya loe itu siapa? Kenapa loe tahu Adella dari lama? Kenapa Adella gak inget siapa loe?" Tanya Mike dengan wajah seriusnya.

"Sebenarnya gue.."

Wajah mereka terlihat tegang

BACA WOY! JANGAN LANGSUNG LOMPAT AJA. HAHAHAHA.

Hai hai hai hallo hallo halloooo
Kurang 3 part lagi cerita ini abis ya gaes. Nanti aku kasih deh epilognya. Hehehe..

Maaf kalo selama ini kata-kata ku kurang berkenan di hati maupun pikiran kalian//plakk// maafkan ya. Karna jika kalian memaafkan seseorang hidup kalian akan bermakna dan semakin indah.

Yaudah ya. Sekian dan terima kasih.

Let Me Love You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang