Sebelas - SPESIAL DANIELL POV.

3.3K 146 0
                                    

Selama 9 tahun aku pergi ke Amerika.

Mengikuti kenginan orang tua ku.

Aku pergi meninggalkan orang yang sangat aku cintai sekaligus sahabat ku.

Aku ingin kembali lagi ke Indonesia.

Aku sungguh merindukan sahabat masa kecil ku dulu.

"Son.. Later dad and mom can go to Indonesia. Will you Follow we? Mom and dad can stay in Indonesia." Kata dad ku.

Aku menatap dad dengan tatapan bahagia.

Dad akan kembali lagi ke Indonesia.

Sudah 9 tahun aku tak pernah ke Indonesia.

Dulu sekali... Aku menetap di sana sampai umur 9 tahun.

Dan waktu itu.. dad dan mom membawa ku pergi kembali ke Amrik.

Aku sedih? Tentu saja aku sangat sedih.

Aku meninggalkan dia seorang diri tanpa ku.

Penerbangan mom dan dad di batalkan.

Karna, pekerjaan meeting mendadak harus mereka hadiri.

Aku terpaksa harus berangkat seorang diri.

Tak apalah.

Demi gadis yang kau cintai.

Semoga saja, ia masih mengingat ku.

Selam 14 jam perjalanan yang aku tempuh.

Amerika - Indonesia tidak dekat.

Aku harus 3x transit.

Setiba nya di Indonesia, aku langsung pergi ke rumah Adella.

Semoga saja rumah nya tidak pernah pindah.

Dan ternyata...

Dugaan ku benar.

Mereka tidak pernah pindah.

Aku bertanya pada tetangga di mana Adella. Rumah nya terlihat sangat sepi.

"Nona Adella masuk rumah sakit di depan kompleks ini tuan." Jawab seorang yang ku yakini seorang pembantu.

"Terima kasih ya." Aku melenggang pergi.

Adella kenapa?

Kenapa ia bisa masuk rumah sakit?

Apa yang terjadi pada nya selama aku pergi?

Sungguh...

Pikiran ku berkecamuk.

Aku langsung melajukan mobil ku ke rumah sakit yang di tunjukan wanita paruh baya tadi.

Rumah sakit milik pemerintah.

Aku bertanya pada suster. Dimana Adella di rawat.

Suster itu menjawab "nona Adella di rawat di kamar inap vip." Aku mengangguk.

Aku berlari ke arah ruangan yang di ucapkan suster tadi.

Aku mengetuk pintu kamar nya.

Aku mendengar jawaban agar aku masuk.

Ceklek!

Aku membuka pintu. Aku tersenyum ke arah Adella.

Adella masih terpaku.

Dia menatap ku bingung.

Baru saat aku mendekat dia berteriak.

"Daniell?!" Teriakan nya membuat ku teringat masa kecil ku dengan dia.

Dia memeluk ku sangat sangat erat.

Aku balas memeluk nya.

Aku SANGAT SANGAT MERINDUKAN NYA.

Sewaktu kecil aku di bawa pergi kembali ke Amrik, selama 1 minggu aku tidak makan dan tidak keluar kamar.

Dia melepaskan pelukan nya.

Dia mengenalkan pada sahabat-sahabat nya.

Tapi, hanya 1 orang yang menatap ku datar, dingin, dan mengintimidasi.

Aku menatap aura pertengkaran yang sepertinya akan terjadi.

Aku berusaha akrab dengan mereka.

Hanya Mike yang selalu akrab dengan ku.

Aku tidak tau kenapa.

"Eh sialan.. kenapa loe daritadi diem aja?" Tanya Adella pada Austin.

"Perut gue mules bego." Austin berlari ke arah toilet.

Kami semua tertawa.

Aku mencium sesuatu.

Sesuatu yang selalu ku sembunyikan dari Adella.

Austin...

Ya. Dia menyukai Adella.

Aku merasakan itu.

Aku harus memasang wajah biasa saja.

Seolah tak terjadi apa-apa.

"Mau sekolah lagi, Niell?" Tanya Adella pada ku.

"Ehm.. kemungkinan aku bakalan sekolah di tempat kamu." Ucap ku sambil tersenyum.

"Oh ya? Aku support about that." Adella girang sendiri.

Austin keluar dari toilet.

Dia memegang perut nya.

Apakah masih mules ya? Hahahaha...

"Nih Tin.. kasih obat aja." Adella melemparkan obat pada Austin.

Austin menagkap nya.

Adella sebegitu perhatian nya pada Austin.

Lantas aku bagaimana?

Aku harus berjuang agar bisa mendapatkan cinta nya lagi.

Aku berjanji akan hal itu.

Adella.. tunggu aku..

Xixixixix... Gimana? Jelek ya? Ok! Jangan DIBACA. Copas? Aku bakalan laporin kalian ke kepolisian setempat.

Mereka bakalan ngeringkus orang kayak kalian.

Let Me Love You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang