TigaPuluh - Siapa Dia Sebenarnya?

2.5K 110 9
                                    

Hai halluuuuu... sudah tigapuluh part aja nih cerita. Hahahaha.. banyak banget. Semoga cerita ini bisa mencapi 1 juta pembaca dan 1 juta votes.. AMIINNNN

Jangan lupa komen terus vote yaa.. makaseh.

Goals?
10 vote
3 comment.

Bisa melebihi? Up secepatnya.. ehehehe..

»»»»

Melupakan seseorang yang kita cintai itu sangat susah. Apalagi kita sudah sejak lama mencintainya.

Melupakan sahabat yang kita kenal sejak dulu itu sangat susah.

Sahabat dengan dia itu sama. Sama-sama berarti untuk kehidupan kita.

»»»»»

Adella POV.

"Enghh..." gumamku.

Aku mengerjapkan mata beberapa kali.

Yang aku lihat hanya putih.

Dan indra penciuman ku mencium bau obat-obatan.

"Kamu sudah sadar?" Tanya seseorang.

Aku menoleh.

Dan mendapati wajah Arsen yang kelelahan. Apa dia tidak tidur?

"Aku dimana?" Aku melihat tanganku.

Di gips? Aku kenapa?

"Rumah sakit. Kamu gak boleh gerak-gerak dulu ya sampai kamu sembuh." Katanya.

"Aku kenapa? Terakhir kali yang aku ingat, aku di culik." Aku mengingat-ingat kejadian terakhir.

"Iya... kamu istirahat saja ya." Dia tersenyum tipis.

"Seharusnya kamu yang istirahat. Kamu kelihatan capek banget." Aku menangkup pipi kirinya dengan tangan kananku.

"Gak apa. Aku gak apa. Bentar lagi Austin sama yang lainnya ke sini." Kata nya sambil tersenyum.

"Kamu tiduran saja. Aku gak apa kok sudahan." Aku memberi tatapan memohon.

"Enggak sayang.. sudah. Aku cuman mau disini. Sudah." Dia menggeret kursi lalu duduk di sebelahku.

Tak lama kemudian, tiga curut ngeselin itu datang.

"Wow.. sudah bangun aja ini anak." Mike menaruh buah di nakas yang kosong.

"Lama ya kalo loe tidur.. ternyata selama ini loe itu kebo!" Mike mengejekku.

"Hai Dell.." sapa Austin.

Mungkin temanku yang waras cuman Austin saja deh. Kalian bisa kok ambil Niell sama Mike. Aku ikhlas kok.

"Hai Tin.. kenapa kalian dateng? Berisik tau gak." Aku menatap Mike dan Niell bergantian.

"Kita berdua kan mau jenguk sahabat kita yang ngeselin kadang-kadang." Jawab Niell.

Aku mencibir kesal.

Sahabat ku jahat sekali yalord..

"Kita sebenarnya ke sini itu mau nanya suatu hal ke loe, Dell." Aku menoleh ke Austin. Wajahnya berubah menjadi serius

Let Me Love You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang