Tiga - My First Kiss.

6.3K 293 1
                                    

Hehehehe... Sorry ngaret. Banyak PR dan banyak ulangan. Jadi, maap kalo NGARET. So, vote nih cerita yeah. Thanks before.

Adella terlambat bangun. Dia bangun pukul 6 dan sekolah nya masuk pukul 7. Dan jarak dari rumah ke sekolah 30 menit.

"Kenapa Bunda gak banguni aku sih." Omel Adella sambil menyisir rambut nya yang panjang.

Adella mengambil roti di dapur. Memakan nya dengan cepat. Meminum susu nya. Memakai sepatu nya dengan cepat dan mengambil kunci mobil nya.

Jam sudah menunjukan pukul 6.20 dan ini sungguh telat. Adella tak pernah ada kata terlambat.

"Anjiirr... Pake macet segala." Adella menklakson mobilnya dengan tidak sabar.

Another Car

"Mampus.. Gue telat." Ucap Arsen. Dia menjalankan mobilnya.

Tinn... Tinn...

"Anjirr... Mobil dibelakang kenapa gak sabaran sih?! Gue tau kalo ini macet. Emang dia aja yang bakalan telat? Gue juga." Gerutu Arsen.

Arsen mengemudikan mobilnya dengan ugal-ugalan. Kalian tau kan kalo dia anak yang suka balapan mobil So, dia gak takut kalo kecelakaan.

Ciitt... Roda berderit. Arsen keluar dari mobil Lamborghini milik nya.

"Siapa tuh yang telat? Biasa nya juga gue yang telat sendirian." Gumam Arsen pelan.

"Lahh.. Itukan cewek yang 2 hari lalu gue anter. Tumben dia telat." Arsen berjalan mendekati Adella.

Di samping Adella berdiri bapak Kepsek. Wajah Adella terlihat sedih.

"Pagi pak." Ucap Arsen So(k) Ramah.

"Kenapa kalian berdua terlambat?" Tanya pak Kepsek dengan tegas.

"Macet." Jawab Arsen dan Adella kompak.

"Kalian emang satu arah rumahnya?" Tanya pak Kepsek SANGAT TEGAS.

"Satu arah pak. Bunderan HI macet tadi pak." Jawab Arsen. Adella? Dia hanya diam.

"Kalian saya kasih hukuman. Bersihkan Lapangan Basket. Sekarang!" Lanjut pak Kepsek "Saya tidak mau ada bantahan!"

Adella hanya menghembuskan nafas pasrah.

Adella berjalan malas ke lapangan basket. Dia melihat lapangan basket dengan malas.

"Besar banget sih nih lapangan. Uhh.. aku lelah." Adella menyapu sudut lapangan.

Tiba-tiba Adella terpeleset sesuatu.

"Aaarrghh.." teriaknya. Tapi, ada tangan yang menahan berat badannya.

"Hati-hati kalo jalan." Ucap orang itu. Dia adalah Arsen.

"Maa.. Makasih ya." Ucap Adella. Dia berdiri lagi ke posisi awalnya.

"Oke." Arsen berjalan ke sudut lapangan seberang.

Adella sudah mencapai separuh lapangan. Dan Arsen? Dia masih sudut lapangan dan hanya maju 2 meter.

"Lo lama amat sih kalo nyapu. Sini biar gue aja. Lo nyapu aja di barisan penonton." Kata Adella saat ia sudah selesai separuh lapangan.

Arsen tak menjawabnya. Ia berjalan ke arah bangku penonton.

"Tuh cewek cantik ya, kalo lagi nyapu." Gumam Arsenn, tapi masih bisa sedikit di dengar Adella.

"Hah? Loe bilang apa?" Adella menatap Arsen. Yang di tatap langsung salah tingkah.

"Oh eh.. Gue bilang. Loe bawel kalo lagi nyapu. Iya, itu yang gue bilang." Arsen gelagapan.

Let Me Love You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang