Let Me Love You ✅

DuaPuluhSembilan - Ternyata Dia.. [PRIVASI]

Hai hallo hallu...

Hahaha.. gimana? Konflik adakah? Idk.

JANGAN LUPA VOMMENT NYA DI TUNGGU.

»»»»»

Ketika kita mencintai seseorang, kita akan melakukan segala cara untuk membuat dia bahagia.

Senyuman kecil diwajahnya adalah sebuah kebahagiaan terbesar yang pernah ada.

»»»»»

A

della POV.

Ternyata dia...

"Shasha?!" Gumamku tak percaya.

Shasha adalah orang yang sempat dekat dengan Arsen dan sekaligus mantan sahabat ku.

Kenapa Shasha melakukan ini? Kenapa dia menculikku? Apa salahku padanya?

"Loe gak percaya kan ini gue? Hahahaha.." tawa jahat nya keluar.

Shasha.

Gadis yang baik dan pintar. Dia juga suka menolong. Dan dia benci akan kejahatan. Tapi, dia malah menculikku.

Sama saja itu kejahatan.

"Shasha.. aku.. aku gak percaya kamu melakukan ini semua. Kenapa Sha? Kenapa?" Aku menjerit.

Aku menggeleng tak percaya.

Ini pasti bukan Shasha.

Ini pasti hilusinasiku. Ini pasti mimpi! Bangun Adella! Bangun! Loe pasti mimpi!

"Ini gue, Shasha Alexis. Cewek baik dan penolong itu sudah gak ada di dalam diri gue. Di dalam diri gue cuman kebencian sama loe!" Dia mendekatiku.

Dia mengapit kedua pipiku.

"Aku kecewa sama kamu Sha. Kembalilah seperti Shasha yang ku kenal!" Kataku.

Dia melepaskan apitannya.

"Denger, gue berubah begini karna loe!" Ucap nya.

Aku?

Kenapa dengan aku?

Apa yang aku perbuat selama ini?

"Apa salah ku ke kamu Sha? Kamu yang jauhin aku." Ucap ku.

"Karna LOE sudah merebut cowok yang gue sayang!" Dia menujuk ku.

Ini karna Arsen?

Tapi, Arsen kan berhak mencintai setiap orang. Kenapa harus di paksakan? Cinta di paksakan itu akan sakit di kedua belah pihak.

"Tapi, Sha.. Arsen kan berhak cinta sama orang yang dia suka. Kamu gak boleh memaksakan kehendak sesuka mu!" Kataku.

Plakk..

Aku merasakan nyeri di pipiku.

"Denger ya.. Kalo loe gak dateng di kehidupan Arsen mungkin sekarang gue sudah jadi tunangan Arsen!" Dia menjambakku.

Tuhan.. kenapa kau kembalikan sahabatku tapi, dalam keadaan begini?!

Aku meringis kesakitan.

"Gue bakalan bunuh loe secara perlahan!" Katanya.

Dia menarik ku berdiri dengan rambutku yang masih dia jambak, lalu dia membentur kan kepalaku ke tembok.

Kepalaku pusing.