DuaPuluh. - Sorry[PRIVASI]

3.1K 113 0
                                    

1 bulan 2x saja ya. Hahahaha. Ehehehe.

●●●●

Jangan pernah membuat orang yang kamu cinta patah hati. Saat kamu ingin meminta maaf. Ya, dia akan memaafkan. Tapi, hatinya yang patah tidak akan kembali seperti semula.

So, jangan pernah menyakiti hati seorang wanita. Walaupun, Wanita itu terlahir kuat. Tapi, hatinya rapuh.

●●●●

Adella POV.

Beberapa hari ini, Arsen mendatangiku dan meminta maaf padaku.

Saat itu, aku sedang di universitas. Mengambil beberapa buku cetak dan fotocopyan yang harus aku pelajari.

Dia datang sambil membawa buket bunga. Kalian bertanya aku mengambilnya? Tidak. Aku mencuekkannya. Aku berlalu meninggalkan dia yang memegang bunga.

Hari ini aku ke universitas di temani Austin dan Mike. Niell sedang libur. Enak banget yekan. Baru masuk udah libur lagi.

"Gue muak sumpah. Gue capek Arsen selalu datang di univ dengan wajah memelas dan selalu mengejar gue." Ucap ku bete.

"Gue saranin loe maafin dia aja, Dell. Gue kasian sama dia. Bukan berarti gue ngedukung dia ya." Ucap Austin dengan wajah serius.

Kalau serius begini, dia ganteng deh. Argh.

"Iya. Gue juga tanya perempuan yang kalian temui itu. Dan betul, dia memang iparnya Arsen yang sengaja menetap di USA." Ucap Mike.

Ya. Sebenarnya aku juga ingin memaafkannya. Tapi, perasaanku masih melarang nya.

Aku juga merasa, gak sepenuhnya salah Arsen. Perempuan itu juga salah. Kenapa dia tidak memberi tahu kalau dia iparnya Arsen padaku.

"Lah elah.. kita berdua kasih saran, loe malah ngelamun." Aku langsung menoleh saat mendapati wajah Austin yang kesal.

"Kenapa? Kalian ngomong apa tadi?" Tanyaku berusaha menahan tawa melihat wajah Austin.

"Enggak tau. Lupakan." Austin beneran ngambek.

"Loe PMS Tin? Bawaannya marah mulu." Ucap ku masih menahan tawa.

"Au ah." Dia menghiraukan panggilan ku. Dia menyibukkan diri dengan minumannya.

"Loe maafin dia saja ya. Kita berdua sudah capek kalian begini terus. Kalian berdua saling menyayangi, tapi kenapa begini?" Mike menatapku serius.

"Ego gue bilang jangan maafin dia. Perasaan gue bilang, maafin dia. Kata perasaan gue, Dia gak sepenuhnya bersalah. Gue kan jadi bimbang." Ucapku.

"Jangan pernah menuruti ego. Jangan mementingkan egomu jika ini menyangkut pautkan perasaan. Turuti perasaan yang selalu berada di jalan benar." Ucap Mike bijak.

"Gue setuju." Ucap Austin tiba-tiba.

"Ngapa loe?" Tanya ku sinis pada Austin. Aku menatapnya.

"Sudah ah. Jangan pernah nganggep gue ada." Ucap Austin kesal.

"Iya. Gue bakalan maafin Arsen." Aku tak menghiraukan Austin lagi.

Let Me Love You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang