Kedua mata Rio teralih menatap Ify, istrinya. Rio berjalan mendekati Ify.

Cupp

Rio menarik kepala Ify dan menciumnya singkat. Ify mendongakkan kepalanya untuk melihat suaminya.

"Sudah wanita ke berapa itu?" tanya Ify tenang.

"Ma...maksudnya?" tanya Rio balik, karena tak mengerti dengan pertanyaan istrinya.

"Sudah wanita ke berapa yang menggoda kamu?"

"Entahlah, aku nggak ada waktu buat hitung itu" jawab Rio sombong.

Ify mendesis pelan, mengalihkan pandanganya ke arah lain.

"Gimana kencannya dengan Ariel? Menyenangkan?" tanya Rio dengan nada menggoda.

Ify menatap Rio lagi lebih tajam. Ya.. fyi saja, semalam Ariel menelfon Ify karena ingin bertemu dengan gadis itu, dan dengan mudahnya Rio mengizinkan Ify dengan alasan Ify harus menjelaskan pada Ariel bahwa Ify sudah mempunyai suami sekarang.

"Dia ngasih aku bunga sama boneka gede banget" ucap Ify bercerita.

Rio manggut-manggut, masih dengan raut wajah tenang tanpa emosional sedikit pun membuat Ify kesal sendiri.

"Kamu nggak cemburu?"

"Sama sekali nggak" ucap Rio jujur.

"Kok gitu?" kesal Ify.

"Aku bisa kasih kamu lebih dari itu" ucap Rio percaya diri. "Lagian kamu udah jadi istriku, dia mau ngerebut kayak gimana lagi?"

Kini giliran Ify yang manggut-manggut, ucapan Rio ada benarnya juga. Toh, ketika tadi ia memberitahu Ariel bahwa dia sudah menikah dengan Rio, pria itu hanya terdiam tak berkutik. Setelah itu pergi begitu saja dengan wajah sedih.

"Kamu udah makan?" tanya Rio menyadarkan Ify dari lamunanya.

"Sudah tadi, tapi cuma dikit"

"Mau makan lagi?" tawar Rio.

"Emang kamu udah nggak ada kerjaan lagi?"

Rio berpikir sebentar, kemudian melirik jam tanganya.

"Mungkin untuk waktu ini tidak. Tapi kalau Mr. Ann tiba-tiba menelfon, aku harus balik ke kantor"

Ify mengangguk kecil,

"Aku mau Pizza" pinta Ify.

"Yaudah ayo" balas Rio langsung menuruti.

Mereka berdua pun segera beranjak dari sana, menuju ke restoran Pizza terdekat dari perusahaan Rio.

*****

Sivia membolak-balik menu makanan dihapanya, dari atas sampai bawah tak ada yang dikenalnya, bahasanya sangat aneh dan sulit di ucapkan. Ia sedang berada di restoran korea bersama dengan Ando. Sivia mendapatkan 2 makanan voucher gratis dari illy, dan ia memilih untuk mengajak Ando.

"Kamu pesan apa kak?" tanya Sivia menatap Ando.

Sivia menghela berat, ternyata kekasihnya itu tak beda jauh dengan dirinya. Sama-sama bingung dengan menu makan dihadapanya. Sivia terkekeh pelan, wajah Ando terlihat lucu sekali.

"Apa kita pindah restoran aja?' tanya Sivia tak enak dengan Ando.

"Nggak usah, kasihan Vouchernya kebuang sia-sia" jawab Ando masih fokus ke menu makanan di depanya.

"Aku pesan ini" ucap Ando menunjuk sebuah gambar mie-hitam.

"Yaudah aku itu juga deh" sahut Sivia dan segera memanggil waiters di depan kasir.

ELWhere stories live. Discover now