Extra Part 1

9.4K 685 53
                                    

Delapan tahun sudah gadis itu meninggalkan tanah kelahirannya. Selama delapan tahun itu pula hidupnya di bayang-bayangi oleh sosok pria yang pernah singgah di hatinya. Mungkin sampai sekarangpun masih dihatinya.

Delapan tahun ini ia jalani dengan kehidupan yang luar biasa berat. Hidup di negara elit yang selalu menyediakan kemewahan.

Ia selalu memantau pria itu lewat jejaring sosial. Bagaimana keadaannya, apa yang ia kerjakan, bagaimana wajahnya seiring berjalannya waktu. Ia tau semua itu.

Dan hari ini, untuk yang pertama kalinya setelah delapan tahun pergi, ia kembali menginjakan kaki di tanah kelahirannya.

Ia begitu senang sekaligus siap untuk apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia sungguh tak sabar untuk melihat sosok yang ia rindukan selama delapan tahun ini.

Masalahnya, usia mereka tak semuda saat dulu. Yang ada di pikirannya sekarang, apa yang akan ia katakan begitu bertemu dengan Chanyeol.

Ia tau betul kesalahan yang ia buat, meninggalkan pria itu begitu saja.

Membuang nafas kasar, ia berjalan sambil menarik koper hitamnya.

Gayoung's POV

Aku berdiri di halaman rumah yang delapan tahun ini aku tinggalkan. Rasanya tetap sama, seperti aku baru saja pulang kerja di malam hari.

Aku melangkah lebih dalam memasuki halaman rumah ini. Berdiri sejenak, aku menatap rumah Chanyeol. Cat warnanya sudah diubah.

Suasana tempat ini masih sama ketika aku meninggalkan tempat ini. Ada kehangatan, dan juga rasa sepi yang mendalam.

Dan yang paling aku sesali, aku pergi selama delapan tahun tanpa pernah sekalipun bertemu dengan eomma-ku.

"Eomma,." Panggilku saat melihat eomma yang tengah memasak di dapur. Eomma membalikan badannya, ia menatap tak percaya ke arahku.

"Eomma," Suaraku menjadi serak tatkala buliran air mata mengalir begitu saja. Begitu juga eomma yang matanya mulai memerah.

"Oh putriku." Dia memelukku erat.

Aku menangis di pelukannya. Sungguh, ini adalah hal yang paling aku rindukan.

"Kau sudah dewasa."

"Mianhae eomma."

"Kau menjadi dewasa tanpa seorang ibu."

"Mianhae." Ulangku.

"Bagaimana rasanya? Apa selama ini kau makan dengan baik? Apa tidurmu cukup? Bagaimana kesehatanmu?"

Aku tersenyum melihat kekhawatiran eomma.

"Bahkan sekarang kau lebih kurus dibandingkan delapan tahun yang lalu."

"Aku baik-baik saja eomma, percayalah."

"Aku sungguh mengkhawatirkanmu. Berpuluh-puluh kali aku mengunjungi apartmentmu di Amerika, tapi kau selalu tidak ada."

"Mianhae."

"Aigoo, kau memang anak nakal. Meninggalkan ibumu tanpa satupun kabar darimu aigoo." Dia memukul ku, tapi aku malah tertawa.

Sudah lama aku tak merasakan pukulannya, bahkan sekarang pukulan darinya sudah tak terasa.

"Eomma menjadi tua tanpa aku." Aku terkekeh. Sedangkan eomma melanjutkan memasaknya.

Secret Love (Park Chanyeol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang